Witanul Bulkis
RUMAH NYANYIAN JIWA
Di rumah ini membungkus segenap jiwa menghampar rasa datang seperti bayang segala lara selalu tergantikan dengan riang terasa indah bila nyanyian jiwa mengalun tanpa sumbang
Di rumah ini temukan damai hingga harapan berkembang cinta kasih sayang siang malam selalu terpancar cahaya kasih tanpa halangan ragu menghadapi langkah-langkah sulit
Di rumah ini segala asa tercurah semoga cinta selalu mengalir pada jiwa-jiwa penyejuk
Tanah Bumbu, April 2020
Witanul Bulkis
RUMAH CAHAYA
Ramadhan kini terasa sepi
Tak ada zikir menjelang buka puasa
Tak ada sholawat saat tarawih tiba
Tak ada alunan ayat suci penyejuk jiwa
Masjid mushola begitu lengang
Shaf hanya tinggal kain Panjang
Beribadah hanya perorangan
Rumah kini bagai surga keluarga berkumpul beribadah bersama semua berkumpul tak kemana-mana
Rumah kini penuh cahaya memancar bak mentari jingga membelai hingga merasuk jiwa tersenyum bersama keluarga tercinta
Banyak cerita dalam keluarga
Banyak canda tawa berkumpul bersamanya
Walau hanya terdengar suara azan dari spiker mushola namun sholawat, zikir dan lantunan ayat suci masih terdengar dari orang-orang tercinta
Tanah Bumbu, Mei 2020
Biodata
Witanul Bulkis, lahir di Gambut kab. Banjar prov. Kalimantan selatan. Saat ini tergabung dalam Komunitas Bagang Sastra Tanah Bumbu dan Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS). Puisinya pernah tergabung dalam antalogi bersama penyair Kalimantan Selatan Membumikan Langit (Tahura Media, 2018), antalogi puisi guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu Menulis Puisi Rekor Muri 2018, Antalogi puisi Surak Sumampai (TPSS XVI, 2019), antalogi puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festifal 2019 “WHEN THE DAYS WERE RAINING”, antalogi Bersama Sayur Mayur dan sebagai penulis terpilih 10 besar dalam antalogi puisi Perempuan Seberang Jalan pada event Indonesia berpuisi #9 oleh CV. Poetry Publisher. Ia kini tinggal di Pagatan kec. Kusan Hilir Kab. Tanah Bumbu bekerja sebagai guru SD.
RUMAH NYANYIAN JIWA
Di rumah ini membungkus segenap jiwa menghampar rasa datang seperti bayang segala lara selalu tergantikan dengan riang terasa indah bila nyanyian jiwa mengalun tanpa sumbang
Di rumah ini temukan damai hingga harapan berkembang cinta kasih sayang siang malam selalu terpancar cahaya kasih tanpa halangan ragu menghadapi langkah-langkah sulit
Di rumah ini segala asa tercurah semoga cinta selalu mengalir pada jiwa-jiwa penyejuk
Tanah Bumbu, April 2020
Witanul Bulkis
RUMAH CAHAYA
Ramadhan kini terasa sepi
Tak ada zikir menjelang buka puasa
Tak ada sholawat saat tarawih tiba
Tak ada alunan ayat suci penyejuk jiwa
Masjid mushola begitu lengang
Shaf hanya tinggal kain Panjang
Beribadah hanya perorangan
Rumah kini bagai surga keluarga berkumpul beribadah bersama semua berkumpul tak kemana-mana
Rumah kini penuh cahaya memancar bak mentari jingga membelai hingga merasuk jiwa tersenyum bersama keluarga tercinta
Banyak cerita dalam keluarga
Banyak canda tawa berkumpul bersamanya
Walau hanya terdengar suara azan dari spiker mushola namun sholawat, zikir dan lantunan ayat suci masih terdengar dari orang-orang tercinta
Tanah Bumbu, Mei 2020
Biodata
Witanul Bulkis, lahir di Gambut kab. Banjar prov. Kalimantan selatan. Saat ini tergabung dalam Komunitas Bagang Sastra Tanah Bumbu dan Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS). Puisinya pernah tergabung dalam antalogi bersama penyair Kalimantan Selatan Membumikan Langit (Tahura Media, 2018), antalogi puisi guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu Menulis Puisi Rekor Muri 2018, Antalogi puisi Surak Sumampai (TPSS XVI, 2019), antalogi puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festifal 2019 “WHEN THE DAYS WERE RAINING”, antalogi Bersama Sayur Mayur dan sebagai penulis terpilih 10 besar dalam antalogi puisi Perempuan Seberang Jalan pada event Indonesia berpuisi #9 oleh CV. Poetry Publisher. Ia kini tinggal di Pagatan kec. Kusan Hilir Kab. Tanah Bumbu bekerja sebagai guru SD.