Rabu, 20 Mei 2020

50.Asro Al Murthawy DI ATAS LEMBAR JUZ `AMMA

50.Asro Al Murthawy



DI ATAS LEMBAR JUZ `AMMA



melesat dari ayat ke ayat

berkelindan  antara huruf dan mahroj

edari tetiap harakat fatah kasrah dzumah

milyaran cahaya mungkin melesap

berdenyaran meruang di kepala

aku tergeragap

lembar jiwa tak juga tersibak



selalu saja aku gagal menerjemahkan tanda

sesat di labirin logika. Kata-kata gagap

terpilin tak mampu tereja meski sepatah

tak alif tak nun tak wau

menajam mengirisi ulu hati

~ iqra bismi robbikalladziii...........~



terhampar dari juz ke juz

lembar demi lembar membentang kisah

tahun alif yang purba hingga nun di masa depan

ribuan episode mengilat

berpusar bagai topan mengapung di lelangit dada

aku tergugu

belum terbaca tuntas alifbataku

Imaji 1438 H



















Profil  Penulis:

Asro al Murthawy.  Lahir Temanggung, pada tanggal 6 November. Adalah Ketua Umum Dewan Kesenian Merangin dan Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam Syahadat Senggama (k.puisi, 2017) Equabilibrium Retak (2007), Lagu Bocah Kubu (puisi, tanpa tahun),  Kunun Kuda Lumping (k.Cerpen, 2016)  dan berbagai antologi bersama sastrawan Indonesia lainnya. Karyanya yang lain: Pangeran Sutan Galumat (2017), Pengedum Si Anak Rimba (2018), Mengenal Lima Sastrawan Jambi (2018), Katan dan Jubah Sang Raja Hutan (2019) Bujang Peniduk (2019) dan Ujung Tanjung Muara Masumai (2019) diterbitkan oleh Kantor Bahasa Jambi sebagai Pemenang Sayembara.. Hadir dalam Temu Sastra Indonesia I (2008), Pertemuan Penyair Nusantara VI (2012) Jambi,  MUNSI II (2017) Jakarta,  Pertemuan Penyair Asia Tenggara (2018) Padang Panjang,dan Borobudur Writter And Cultural Festival (BWCF) (2019)