Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 November 2017

Wawasan Bahasa Indonesia Sangat Diperlukan bagi Pembaca dan Awak Media

Penguasaan perbendaharaan kata bhs Indonesia yg kaya dan olah tata bahasa dalam pemberitaan memerlukan pemahaman tinggi pembaca terhadap bhs Indonesia.

Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.

Penguasaan wartawan terhadap perbendaharaan kata bhs Indonesia dan tata bahasa Indonesia digunakan wartawan sebagai alat bagi wartawan non independen

Anak-anak memerlukan bimbingan dalam membaca pemberitaan, karena kata dalam bhs Indonesia memiliki padanan kata yang banyak sehingga memiliki ambigu

Keliru pemahaman pemberitaan media oleh pembaca juga dialami oleh pembaca dewasa manakala pemahaman terhadap bhs Indonesia rendah.

Pilihan kata dari perbendaharaan kata bahasa Indonesia serta tata bahasa Indonesia dianggap unik oleh bhs asing. Banyak sastra Indonesia beralih tafsir manakala ditranslate menggunakan bhs asing.

Rabu, 02 Oktober 2013

Bahasa Indonesia yang Benar: Judul buku fiksi sah sah saja.



1. "Mobil avanza itu menabrak tiang beton."
2. "Sopir itu menabrak tiang beton."
3. "Sopir mobil avanza itu menabrak tiang beton."
Pada kalimat pertama walau tidak menyebutkan kata 'sopir' tetapi inklusif di dalamnya terdapat sopir. Tidak mungkin mobil diam menabrak tiang beton. Kata 'itu' pada kalimat pertama untuk memberikan penguatan pelaku subjek (hanyalah mobil itu). Artinya jika tanpa kata "itu" maka kalimat itu berbunyi : Mobil avanza menabrak tiang beton. Belum diketahui jumlah mobilnya.
Pada kalimat kedua, kita tidak mengetahui apakah sopir itu membawa mobil avanza atau tidak. Pada kalimat ini juga tidak diketahui jumlah sopir karena kata "sopir' adalah kata ganti orang mewakili profesi. Contohnya seperti dokter, petani, sopir, guru, dsb.
Pada kalimat ketiga bisa diartikan tidak ada mobil avanza, yang terjadi adalah seorang sopir mobil (bermerk avanza) menabrak tiang beton. Contoh kalimat lainnya seperti: Masinis kereta api Fajar Utama itu sedang makan. Arti dari kalimat ini: kereta apinya tidak ikut makan.
Demikian bahasa Indonesia betapa sulitnya, pantas anak-anak kia hanya mendapat nilai cukup di Ujian Nasional.
Persoalannya ketika kata ganti orang mewakili profesi dibuat untuk sebuah judul buku. Jawaban yang benar adalah buku apa itu? Fiksi atau non fiksi. Jika itu fiksi maka kalimat judul yang salah menjadi dibenarkan. Contoh misalnya "Penyair Terasing", "Dokter Palsu", "Nelayan Tanpa Perahu", "Petani Tanpa Lahan", walau setelah membaca isinya menceritakan hanya sosok seseorang, kata profesi yang dijadikan judul tetap dibenarkan karena itu buku fiksi.