Selasa, 23 Agustus 2016

Muakrim M Noer Soulisa Sesekali Cobalah Jadi Binatang



Muakrim M Noer Soulisa

Sesekali Cobalah Jadi Binatang

Sesekali cobalah hidup di lautan
Berenang di palung yang paling palung
Menghindari pukat bertaring
antara karang karang sampah
hiu hiu baja juga lembar surat penguasa
Bisakah kau terbiasa?

Sesekali jadilah liar di hutan
Berburu di  rimba yang paling rimba
Antara sawit dan tapal batas terkikis
Liarlah bersama auman predator kotor
juga hewan hewan baja
Bisakah kau terbiasa?

Sesekali cobalah menari angkasa
Bercinta di mendung yang paling mendung
Antara awan kelam dan asap asap gelap
menarilah bersama hujan
kemarau
serta panas surya
Bisakah Kau terbiasa?

Sesekali cobalah jadi binatang
Bisakah?

Pulau Buru, 11 Agustus 2016

Refa Kris Dwi Samanta Anjing Dalam Sangkar




Refa Kris Dwi Samanta
Anjing Dalam Sangkar


Aku tercipta sebagai anjing
Yang hidup di sebuah dunia berukuran 2 x 2 meter
Dimana cakrawala tidak akan terlihat indah dilihat dari sudut manapun
kadang-kadang
Yang sering adalah nasi basi dengan kuah sup yang sudah agak kecut
Siapa gerangan yang dapat mendengar rintihan perut seekor anjing
sementara dunia tuanku begitu gaduhnya

Aku lebih suka dipukuli hingga mati
Daripada terkurung sepanjang hari sampai mati

Dalam benakku aku bertanya
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap bersyukur meski tuanku tidak memberiku makan?
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap berdoa meski perutku sedang keroncongan?

Wahai Penciptaku yang agung
Apakah seekor anjing diperbolehkan menghuni surga?
Karena jika boleh
Pastilah aku akan sangat bersukacita
Karena disana aku hanya akan bertemu dengan orang baik

Wahai Penciptaku yang Maha Kasih
Semoga Engkau membenarkan pemikiranku ini
Karena tiap malam,aku bermimpi
Sebuah mimpi, juga sebuah pengharapan
Dimana kulihat seorang manusia bercahaya berlari menghampiriku
dengan membawa sebungkus dog food


Aku tercipta sebagai anjing
Yang hidup di sebuah dunia berukuran 2 x 2 meter
Dimana cakrawala tidak akan terlihat indah dilihat dari sudut manapun
kadang-kadang
Yang sering adalah nasi basi dengan kuah sup yang sudah agak kecut
Siapa gerangan yang dapat mendengar rintihan perut seekor anjing
sementara dunia tuanku begitu gaduhnya

Aku lebih suka dipukuli hingga mati
Daripada terkurung sepanjang hari sampai mati

Dalam benakku aku bertanya
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap bersyukur meski tuanku tidak memberiku makan?
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap berdoa meski perutku sedang keroncongan?

Wahai Penciptaku yang agung
Apakah seekor anjing diperbolehkan menghuni surga?
Karena jika boleh
Pastilah aku akan sangat bersukacita
Karena disana aku hanya akan bertemu dengan orang baik

Wahai Penciptaku yang Maha Kasih
Semoga Engkau membenarkan pemikiranku ini
Karena tiap malam,aku bermimpi
Sebuah mimpi, juga sebuah pengharapan
Dimana kulihat seorang manusia bercahaya berlari menghampiriku
dengan membawa sebungkus dog food

Wahyudi Abdurrahman Zaenal, Senum Arwana Simbol Belaka



Wahyudi Abdurrahman Zaenal,

Senum Arwana Simbol Belaka

Ketika mereka dijadikan simbol kehidupan dunia nampaknya tentram-tentram saja
Wajah ceria segar menggelembung pada akuarium senyum sapa semesta
Glamour kesan menuang manja hidup bagai tiada suatu kekurangan
Warna boleh indah sisik sangat sempurna menawan para kolektor
Napas terbelenggu pada sekatan kontes yang menyesakkan kehidupan alami
Bergaya bak selebritis hanya untuk kepuasan manusia pemuja kesempurnaan
Nun jauh di pedalaman habitat kian punah diburu penjarah
Inginkan nilai jualmu yang kian melangit tanpa sadar lenyapkan
Senyummu Arwana dalam kerangkeng simbol belaka langka di mata

Pontianak, 15 Agustus 2016