Jumat, 22 Mei 2020

60.Riswo Mulyadi BULAN TINGGAL SEPERTIGA

60.Riswo Mulyadi

BULAN TINGGAL SEPERTIGA

ia tetap dalam kesepiannya
hanya hiruk knalpot sepeda motor barisan anak muda tanpa beban
menghentak sunyi

suara-suara sakral menepi ke sudut sunyi
di ruang batin para pemuja
yang tak lagi dibatasi apa-apa
mereka menghuni ruang bulan tanpa tepi

sepertiga bulan,  tetap saja sunyi
dari suara pengeras suar di atas kubah
suara-suara itu berdetak dalam irama nadi para penikmat sunyi
berdenyut di dada tanpa sastra
menelisik diri
di ruang muhasabah cinta
seirama hembus napas
lepas

Gigir Bukit,  14052020











Riswo Mulyadi

KESEPIAN

seorang lelaki yang selalu berdiri paling depan mengurut dada
kelopak matanya berembun saat ia membalikan badan
menatap ruang kosong

ia rindu keramaian
walau ia pun sadar,  keramaian tak menjamin kebersamaan
sunyi pun tak berarti sendiri

ia berusaha tersenyum
ya tersenyum
dengan senyum yang ia sembunyikan di balik masker
senyum yang entah apa maknanya
setidaknya ia masih bisa tersenyum

seorang lelaki tertegun di ambang subuh
menatap bayang sunyi
pada sajadah yang amat lebar

Gigir Bukit Sinawing, Mei 2020