37,Nani Tandjung
MENYINGKIRKAH KAU DAJJAL
Aku dengan yang lain bersama
Meski diumumkan kerja di rumah
Kami yakini semua mengolah jiwa
Di rumah sekecil apapun kami punya
Tahun bersama musim semesta
Bulan bersama muslim di buana
Tetes air mata mengingat kerja aneka
Dari tukang sampah hingga kerja pemerintah
Bahkan balita yang bernyanyi gembira
Hingga mahasiswa hampir sarjana
Semua menerima kembali seperti sedia kala
Schulle seperti kata orang eropah
Schulle adalah mengisi waktu bermain
Ditemani penjaga anak bermain dacin
Baca puisi mengenal alam, manusia dan jin
Belajar sopan berbaris serta terpimpin
Teknik mengatur segalanya dari awal
Tampak bagaimana ibu ayah tidak gagal
Masyarakat bersih teratur hindari yang mokal
Termasuk dimana tempat tinggal para dajjal
Nani Tandjung, rawajati , 16 Mei 2020
KUSIAPKAN PUISI UNTUKMU
Kuceritakan dalam puisiku
Terjadi ditahun dua ribu dua puluh
Kau belum kelihatan di pandanganku
Entah siapa bapakmu atau ibumu
Semoga masih tersambung alir darahku
Kau temukan buku yang menarik qalbumu
Kau tertarik sejarah masa lalu
Jantungmu berdebar ingin tahu
Ya itu aku itu puisiku kutulis ramadhan syahdu
Entah ibu entah bapakmu yang ikut terharu biru
Mereka berdecak mencari tambahan cerita baru
Ingin jelas siapa aku yang terbawa dalam buku
Mereka cari buku lain yang ada korelasinya
Hingga semua isi perpustakaan di baca
Ah ya mereka membawa sekerat darah
Yang masih tersisa terbawa dalam aorta
Di ramadhan yang kami catat kisahnya
Dalam usia tua renta diujung masa
Kau masih jauh
Kusiapkan puisiku
Untukmu dan keturunanmu
Nani Tandjung, Rawajati 16 Mei 2020
MENYINGKIRKAH KAU DAJJAL
Aku dengan yang lain bersama
Meski diumumkan kerja di rumah
Kami yakini semua mengolah jiwa
Di rumah sekecil apapun kami punya
Tahun bersama musim semesta
Bulan bersama muslim di buana
Tetes air mata mengingat kerja aneka
Dari tukang sampah hingga kerja pemerintah
Bahkan balita yang bernyanyi gembira
Hingga mahasiswa hampir sarjana
Semua menerima kembali seperti sedia kala
Schulle seperti kata orang eropah
Schulle adalah mengisi waktu bermain
Ditemani penjaga anak bermain dacin
Baca puisi mengenal alam, manusia dan jin
Belajar sopan berbaris serta terpimpin
Teknik mengatur segalanya dari awal
Tampak bagaimana ibu ayah tidak gagal
Masyarakat bersih teratur hindari yang mokal
Termasuk dimana tempat tinggal para dajjal
Nani Tandjung, rawajati , 16 Mei 2020
KUSIAPKAN PUISI UNTUKMU
Kuceritakan dalam puisiku
Terjadi ditahun dua ribu dua puluh
Kau belum kelihatan di pandanganku
Entah siapa bapakmu atau ibumu
Semoga masih tersambung alir darahku
Kau temukan buku yang menarik qalbumu
Kau tertarik sejarah masa lalu
Jantungmu berdebar ingin tahu
Ya itu aku itu puisiku kutulis ramadhan syahdu
Entah ibu entah bapakmu yang ikut terharu biru
Mereka berdecak mencari tambahan cerita baru
Ingin jelas siapa aku yang terbawa dalam buku
Mereka cari buku lain yang ada korelasinya
Hingga semua isi perpustakaan di baca
Ah ya mereka membawa sekerat darah
Yang masih tersisa terbawa dalam aorta
Di ramadhan yang kami catat kisahnya
Dalam usia tua renta diujung masa
Kau masih jauh
Kusiapkan puisiku
Untukmu dan keturunanmu
Nani Tandjung, Rawajati 16 Mei 2020