Sajian nasional informasi ilmu pengetahuan dan teknologi ,informasi umum, informasi pendidikan dan budaya.
Laman
- REDAKSI
- Berita Hari Ini
- Daftar Propinsi di Indonesia
- Daftar Negara-negara di Dunia
- Sastrawan Indonesia
- Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
- Kumpulan Syair Lagu Keroncong
- Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia
- Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian
- Daftar Penerima Nobel
- Daftar Gunung di Indonsia
- Daftar Juara All England
- Daftar Juara Thomas Cup
- Daftar Presiden Amerika Serikat
- Daftar Lagu Nasional
- Daftar Sastrawan
- Penyair Tadarus Puisi
Tampilkan postingan dengan label Sastra : Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra : Event. Tampilkan semua postingan
Kamis, 28 Juni 2018
Jumat, 22 Juni 2018
Sabtu, 12 Mei 2018
“ Mbohlah” , Sastra Latar dalam Kelesuan Kreativitas
“ Mbohlah” , Sastra Latar dalam Kelesuan Kreativitas
Seperti dikatakan Corrie Layun Rampan sastra adalah tonggak. Yakni sebuah perubahan dari sastra kemarin. Karena itu judul puisi, judul antologi atau judul kegiatan agar dapat dikenang haruslah memiliki kekuatan pertama dan belum ada sebelumnya agar memiliki pembeda dari hari kemarin. Seperti event sastra Mbohlah yang diselenggrakan oleh para penyair Semarang patut mendapat apresiasi .
Ada kesamaan dan perbedaan antara dunia intertaint dan dunia sastra. Ahli-ahli promosi menganggap menjual kemewahan adalah hal jitu untuk mendapatkan rating penonton. Itu di tv atau intertaint panggung. Di sastra, buku bersampul indah belum tentu di rangsang pembaca. Begitu pula event sastra. Kenyataan banyak panggung megah tanpa penonton. Namun apa yang dilakukan para penyair Semarang yang dengan kesederhanaannya mampu membuat gebrakan kecil yang cukup berarti. Mereka menyebut sebagai sastra Pelataran. Seperti dilakukan oleh Slamet Unggul, Bayu Aji Anwari, Didiek WS, Agung Wibowo, Gunung Gus Tinoeng, Nawi Aan, Kang Ujang dengan karya berjudul “Mbohlah” sebuah musikalisasi bertahta drama monolog puisi yang apik untuk diapresiasi, yang disutradarai Lukni Maulana.
Judulnya, ‘ Embohlah patut mendapat apresiasi dari kalangan sastra karena baru pertama dan pertama dilakukan di dunia sastra. Mbohlah bagi penulis sendiri memiliki makna sagat luas diera zaman now sekarang ini. Mbohlah yang berarti : enggak taulah atau tak ambil pusing ini sebuah satir yang bermakna luas.
Demikian seperti memilih jajanan di pasar pagi. Yang enak akan dibeli lagi pada esok harinya. Makanan itu seperti nogosari, lapis, onde, cikak, koci, dan sebagainya. Jika membuat jajanan baru tentu harus beda dari sebelumnya misalnya kue pipis isi pisang , kemudian diberi nama, apakah bertahan atau dilupakan . Namun jajanan baru tetap terkenal seperti bakwan walaupun hanya terigu dicampur sayuran kol.
Sastra demikian banyaknya, bagi penulis tak begitu sulit menentukan puisi bernas dari sekian ribu puisi. Juga menentukan buku, atau sebuah acara berkualitas. Meskipun banyak faktor mempengaruhi tetapi sudut pandang seseorang yg memiliki pemahaman cepat, akan dapat menentukan pilihannya tanpa keliru.
Namun terdapat juga peristiwa dimana ide cemerang justru hinggap pada pegiat sastra yg memiliki keterbatasan duniawi. Harapan itu pasti ada dimana stake holder sastra memiliki kejujuran pandang. Sebab ketika ada sesuatu proses ada disediakan dananya oleh lembaga atau pemerintah . Pandang memandang terhadap objek sastra sudah dikotori perasaan . Pilihan akhirnya subyektif dan ber kepentingan pribafi dan kelompok.
Menurut Buanergis Muryono, sastrawan sekaligus Seniman , mengatakan bahwa Dunia Sastra terbelenggu keangkuhan, dan jagad Entertainment mengkultuskan eforia bila di tangan tak tepat. Mapingnya nyaris fully pembohongan publik serta pengabdinya miskin riset development. Waton maton. Ini artinya kita tidak harus bermewah-mewah menyelenggarakan kegiatan sastra, sebab memelihara sastra itu dapat dengan kesederhanaan dan niat yang tulus.
(Rg Bagus Warsono, sastrawan tinggal di Indramayu, 8-5-18)
Seperti dikatakan Corrie Layun Rampan sastra adalah tonggak. Yakni sebuah perubahan dari sastra kemarin. Karena itu judul puisi, judul antologi atau judul kegiatan agar dapat dikenang haruslah memiliki kekuatan pertama dan belum ada sebelumnya agar memiliki pembeda dari hari kemarin. Seperti event sastra Mbohlah yang diselenggrakan oleh para penyair Semarang patut mendapat apresiasi .
Ada kesamaan dan perbedaan antara dunia intertaint dan dunia sastra. Ahli-ahli promosi menganggap menjual kemewahan adalah hal jitu untuk mendapatkan rating penonton. Itu di tv atau intertaint panggung. Di sastra, buku bersampul indah belum tentu di rangsang pembaca. Begitu pula event sastra. Kenyataan banyak panggung megah tanpa penonton. Namun apa yang dilakukan para penyair Semarang yang dengan kesederhanaannya mampu membuat gebrakan kecil yang cukup berarti. Mereka menyebut sebagai sastra Pelataran. Seperti dilakukan oleh Slamet Unggul, Bayu Aji Anwari, Didiek WS, Agung Wibowo, Gunung Gus Tinoeng, Nawi Aan, Kang Ujang dengan karya berjudul “Mbohlah” sebuah musikalisasi bertahta drama monolog puisi yang apik untuk diapresiasi, yang disutradarai Lukni Maulana.
Judulnya, ‘ Embohlah patut mendapat apresiasi dari kalangan sastra karena baru pertama dan pertama dilakukan di dunia sastra. Mbohlah bagi penulis sendiri memiliki makna sagat luas diera zaman now sekarang ini. Mbohlah yang berarti : enggak taulah atau tak ambil pusing ini sebuah satir yang bermakna luas.
Demikian seperti memilih jajanan di pasar pagi. Yang enak akan dibeli lagi pada esok harinya. Makanan itu seperti nogosari, lapis, onde, cikak, koci, dan sebagainya. Jika membuat jajanan baru tentu harus beda dari sebelumnya misalnya kue pipis isi pisang , kemudian diberi nama, apakah bertahan atau dilupakan . Namun jajanan baru tetap terkenal seperti bakwan walaupun hanya terigu dicampur sayuran kol.
Sastra demikian banyaknya, bagi penulis tak begitu sulit menentukan puisi bernas dari sekian ribu puisi. Juga menentukan buku, atau sebuah acara berkualitas. Meskipun banyak faktor mempengaruhi tetapi sudut pandang seseorang yg memiliki pemahaman cepat, akan dapat menentukan pilihannya tanpa keliru.
Namun terdapat juga peristiwa dimana ide cemerang justru hinggap pada pegiat sastra yg memiliki keterbatasan duniawi. Harapan itu pasti ada dimana stake holder sastra memiliki kejujuran pandang. Sebab ketika ada sesuatu proses ada disediakan dananya oleh lembaga atau pemerintah . Pandang memandang terhadap objek sastra sudah dikotori perasaan . Pilihan akhirnya subyektif dan ber kepentingan pribafi dan kelompok.
Menurut Buanergis Muryono, sastrawan sekaligus Seniman , mengatakan bahwa Dunia Sastra terbelenggu keangkuhan, dan jagad Entertainment mengkultuskan eforia bila di tangan tak tepat. Mapingnya nyaris fully pembohongan publik serta pengabdinya miskin riset development. Waton maton. Ini artinya kita tidak harus bermewah-mewah menyelenggarakan kegiatan sastra, sebab memelihara sastra itu dapat dengan kesederhanaan dan niat yang tulus.
(Rg Bagus Warsono, sastrawan tinggal di Indramayu, 8-5-18)
Selasa, 01 Agustus 2017
Dokumentasi Sastrawan Indonesia oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca. Edisi Spesial HUT RI ke-72
Terus berkarya
Biarkan publik yang menilai
Berikan yang terbaik
Menulis untuk dibaca orang lain.
Dokumentasi Sastrawan Indonesia oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca. Edisi Spesial HUT RI ke-72
Rekrutmen Puisi 01-08-2017 sd. 31-08-2017 kirim satu puisimu yang terbaik dalam tema "Kita Dijajah Lagi" kirim melalui email gus.warsono@gmail.com berikut biodata singkat. (Tidak menerima naskah melalui inbok, karena datanya sering hilang)
Kegiatan ini murni dokumentasi dan publikasi karya sastra serta literasi. Penulis tidak diberi buku atau honorarium, apabila menghendaki bukunya silahkan memesannya sendiri di penerbit SI Buku Media / Penebar Pustaka Media Yogyakarta.
Penulis yang memesan melaluiku berlaku hibah buku dan bea pengiriman buku.
"Kita Dijajah Lagi" sebuah tema yang menggelitik pembaca Tanah Air. Persembahan ulang tahun Indonesia yang semakin tua. Porsi antologi ini diperuntukan bagi pembaca remaja dan dewasa (bukan bacaan anak-anak) karena itu Hibah buku diperuntukan bagi sekolah menengah dan perguruan tinggi,
Naskah yang diterima akan diseleksi oleh sastrawan yang ditunjuk dan yang masuk dalam buku ditampilkan dalam www.ayokesekolah mulai 17 Agustus 2017
Naskah diterbitkan sekitar September 2017 dan diharapkan selesai 28 ktober 2017
Spesial Edisi Lumbung Puisi.
"Kita Dijajah Lagi"
Panitia
Biarkan publik yang menilai
Berikan yang terbaik
Menulis untuk dibaca orang lain.
Dokumentasi Sastrawan Indonesia oleh Himpunan Masyarakat Gemar Membaca. Edisi Spesial HUT RI ke-72
Rekrutmen Puisi 01-08-2017 sd. 31-08-2017 kirim satu puisimu yang terbaik dalam tema "Kita Dijajah Lagi" kirim melalui email gus.warsono@gmail.com berikut biodata singkat. (Tidak menerima naskah melalui inbok, karena datanya sering hilang)
Kegiatan ini murni dokumentasi dan publikasi karya sastra serta literasi. Penulis tidak diberi buku atau honorarium, apabila menghendaki bukunya silahkan memesannya sendiri di penerbit SI Buku Media / Penebar Pustaka Media Yogyakarta.
Penulis yang memesan melaluiku berlaku hibah buku dan bea pengiriman buku.
"Kita Dijajah Lagi" sebuah tema yang menggelitik pembaca Tanah Air. Persembahan ulang tahun Indonesia yang semakin tua. Porsi antologi ini diperuntukan bagi pembaca remaja dan dewasa (bukan bacaan anak-anak) karena itu Hibah buku diperuntukan bagi sekolah menengah dan perguruan tinggi,
Naskah yang diterima akan diseleksi oleh sastrawan yang ditunjuk dan yang masuk dalam buku ditampilkan dalam www.ayokesekolah mulai 17 Agustus 2017
Naskah diterbitkan sekitar September 2017 dan diharapkan selesai 28 ktober 2017
Spesial Edisi Lumbung Puisi.
"Kita Dijajah Lagi"
Panitia
Rabu, 31 Mei 2017
Kegiatan sastra Facebook di bulan Ramadhan, Antologi Bersama Tadarus Puisi Penyair Indonesia Modern
TADARUS PUISI PENYAIR INDONESIA MODERN
SEKUMPULAN PUISI (ANTOLOGI)
Mengetengahkan suasana
saum Ramadhan di Negeri ini.
Puisi puisi karya
penyair dalam mengisi kegiatan Ramadhan.
Antologi Bersama Tercepat (3 hari) yang diikuti
Penyair Indonesia Modern (tidak menyebut angkatan)
Ketentuan
:
1.Kirim
1 buah puisi atau paling banyak 2 buah
puisi Anda terbaru dan belum pernah dipublikasikan dimanapun media.
Lampirkan Biodata Singkat paling (banyak 100 kata.)
2.Tema
: Ramadhan
3.Naskah
di inbox pesan fb: RgBagus Warsono
Waktu
pengiriman : pada hari Kamis Jumat Sabtu
tanggal 1, 2 dan 3 bulan Juni 2017 Masehi atau tanggal 6,7,8 Ramadhan 1438 H
atau dari pukul 00,01 hari Jumat 1 Juni sampai pukul 12.00 hari Sabtu 3 Juni
2017.
4.Puisi
masuk akan ditadarusi selama Ramadhan ini sebagai kegiatan Penyair di bulan
Ramadhan.
5.Kegiatan
ini hanya sebagai pengisi waktu yang tidak mengganggu kegiatan-kegiatan saum Ramadhan.
6.Kegiatan
ini gratis dan tidak mengharuskan peserta untuk membeli buku.
7.Perkembangan
berikutnya seperti ulasan/kata pengantar/sorotan/ atau kritik yang akan dimuat
di buku akan disampaikan dalam tadarus puisi selama Ramadhan ini.
8.Peluncuran
buku dapat dilakukan kapan saja, oleh siapa saja dan dimana pun tempat.
9.Penerbit
buku ini rencananya diterbitkan oleh Penebar Pustaka Yogyakarta.
Rg Bagus Warsono
Sabtu, 26 November 2016
Sabtu, 29 Agustus 2015
"Pagar Kenabian" Buku Terlaris dalam Bazar Buku Tifa Nusantara II
(foto rg bagus w)
Bazar dan louching bersama setelah louching buku Tifa Nusantara II hari pertama kegiatan Temu Sastrawan Nusantara ke-2 di Cikopa Tangerang Bekasi 27-29 Agustus 2015 dilaksanakan untuk memberikan apresiasi pada karya peserta Tifa Nusantara II. Buku-buku karya penyair setelah dilouching kemudian dibazarkan bersama. Sekitar 50 judul buku dipajang untuk dan dipasarkan pada kegiatan itu. Turut melauching buku-buku tersebut adalah karya berbagai penyair nusantara.Tercatat beberapa buku sastra faforiet karya penyair terkenal. Buku Antologi "Pagar Kenabian" Sofyan RH Zaid merupakan buku yang banyak diminati peserta, Tidak hanya dibazarkan tetapi juga buku buku tersebut ada yang didapat dari hadiah dari penulisnya kepada peserta Tifa Nusantara.
Tifa Nusantara adalah kegiatan sastra bertaraf nasional yang diselenggrakan oleh Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang bersama Dinas Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan selama 3 hari dari 27 Agustus 2015 hingga 29 Agustus 2015. Kegiatan kali ini adalah kegiatan kedua dari kegiatan serupa yang pernah diselenggarakan tahun 2013 .
Bazar dan louching bersama setelah louching buku Tifa Nusantara II hari pertama kegiatan Temu Sastrawan Nusantara ke-2 di Cikopa Tangerang Bekasi 27-29 Agustus 2015 dilaksanakan untuk memberikan apresiasi pada karya peserta Tifa Nusantara II. Buku-buku karya penyair setelah dilouching kemudian dibazarkan bersama. Sekitar 50 judul buku dipajang untuk dan dipasarkan pada kegiatan itu. Turut melauching buku-buku tersebut adalah karya berbagai penyair nusantara.Tercatat beberapa buku sastra faforiet karya penyair terkenal. Buku Antologi "Pagar Kenabian" Sofyan RH Zaid merupakan buku yang banyak diminati peserta, Tidak hanya dibazarkan tetapi juga buku buku tersebut ada yang didapat dari hadiah dari penulisnya kepada peserta Tifa Nusantara.
Tifa Nusantara adalah kegiatan sastra bertaraf nasional yang diselenggrakan oleh Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang bersama Dinas Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan selama 3 hari dari 27 Agustus 2015 hingga 29 Agustus 2015. Kegiatan kali ini adalah kegiatan kedua dari kegiatan serupa yang pernah diselenggarakan tahun 2013 .
Senin, 24 Februari 2014
PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3 (Karya Pelajar).
salam,
kawan-kawan, berikut saya informasikan nama-nama pelajar yang puisinya lolos seleksi untuk Penerbitan Buku PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3 (Karya Pelajar).
bagi yang lolos seleksi mohon secepatnya melengkapi persyaratan berupa foto close up, serta informasi detil soal tempat/tanggal lahir, sekolah, alamat rumah, alamat email, akun fb & no hp (dikirim ke email: sosiawan.leak@yahoo.com atau inbox fb: Leak Sosiawan).
salam hangat, doa kuat!
sosiawan leak
Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi
Daftar pelajar yang karyanya lolos seleksi Penerbitan Buku Puisi Menolak Korupsi Jilid 3
1. A. Habiburrahman (Sumenep)
2. A. Kafi Febrian (Sumenep)
3. Abdul Azis Pane (Deli Serdang)
4. Abi Ortega (Pangkalan Kerinci, Riau)
5. Aeni Krismonika (Purbalingga)
6. Afifatus Sa’diah (Jember)
7. Agil Vina Febriana (Salatiga)
8. Agri Satrio Adi Nugroho (Sukoharjo)
9. Ahmad Alfi (Surakarta)
10. Ahmad Khoirur Roziq (Kediri)
11. Ahmad Latief Ansory (Palembang)
12. Ahmad Saugi Andrian P. (Tangerang)
13. Ahnafudin Toha (Semarang)
14. Ahshalia Ayu Aghnia (Pekalongan)
15. Aida Kurniasih (Banyumas)
16. Aisyah Rachma (Surabaya)
17. Aji Rahmat Imanudin (Bojonegoro)
18. Aji Tanda
19. Alanwari (Bogor)
20. Alfianingsih (Purbalingga)
21. Alimatus Saadiyah (Ngawi)
22. Amalia Nurus Syifa (Banyumas)
23. Amazona Mega Ramadhanty (Cilacap)
24. Amir F. A. (Sumenep)
25. Anastasia Sita Wulandari (Gunung Kidul)
26. Andi Wijaksono (Purbalingga)
27. Andika (Banyumas)
28. Andrian Eka Saputra (Boyolali)
29. Andy Putra Ramadhan (Semarang)
30. Angga Anggriawan (Ciamis)
31. Angga Tri Andriyono (Banyumas)
32. Anis Ilahy Nafsi (Ngawi)
33. Anisa Wulansari (Balikpapan)
34. Annas Tunggal (Ngawi)
35. Anurul Islami (Banyumas)
36. Ardiyah (Banjarnegara)
37. Arif Budiman (Lamongan)
38. Arifah Hasin Haluqi (Banyumas)
39. Arina Sabila Najah (Pasuruan)
40. Asmoro Al-fahrabi (Pasuruan)
41. Assa Levina (Banyumas)
42. Astiwi Safitri (Pinrang, Sulsel)
43. Audi Ariaji Harahap (Medan)
44. Aulia Nur Fadilah (Banyumas)
45. Aulia Qurrotu Aini (Karanganyar)
46. Aulia Widyanagara (Bojonegoro)
47. Avivatus Sa'diyah (Jember)
48. Ayu Ana Widiastutik (Sumenep)
49. Ayunda Bilqish Alfiatussyifa (Bojonegoro)
50. Badruz Zaman (Sumenep)
51. Bella Fitriana Handayani (Bekasi)
52. Bima Sarutobi
53. Catur Hari Mukti (Sragen)
54. Chaoril Imam (Surakarta)
55. Chandra Adhi Susanto (Ngawi)
56. Charis (Banyumas)
57. Chatarina Dewi Anggraeni (Purworejo)
58. Daniswari Anggadewi (Surakarta)
59. Daviatul Umam el-S (Sumenep)
60. David Rizaldi (Sragen)
61. Dedy Yusuf Evendi (Pasuruan)
62. Della Oktaviani Sorongan (Bekasi)
63. Desiya Nailil Muna (Kudus)
64. Deva Lili Fiana (Banyumas)
65. Devi Anggereni (Purbalingga)
66. Dewi Lestari (Kudus)
67. Dewi Munfachiroh (Pasuruan)
68. Dewi Nafiah (Banyumas)
69. Dewi R. (Banyumas)
70. Dewi Retno Putri Pradana (Jember)
71. Dewi Sulistyowati (Salatiga)
72. Dewinta P. (Banyumas)
73. Dhia Asa Imtinan (Pekalongan)
74. Diah Pratiwi (Banyumas)
75. Dian Ilmi (Pekalongan)
76. Dian Novita Arum Sari (Nganjuk)
77. Diana Khasna Nisrina (Batang)
78. Diantini
79. Dika Bhakti (Bojonegoro)
80. Dina (Banyumas)
81. Dwi Ari Sulistiyani (Banyumas)
82. Dwi Ayu Wandirah (Purbalingga)
83. Dwi Roro Asih (Banyumas)
84. Dwiana Nur Rizki Hanifah (Banyumas)
85. Eka Ervina Ari Ardana (Nganjuk)
86. Ela Fuji Lestari (Semarang)
87. Elis Alvirawati (Sragen)
88. Elisabeth Sabrina P.S. (Banyumas)
89. Ervina Ruth Priya Sambada (Boyolali)
90. Estri Tirta Titis Pinasthi (Ngawi)
91. Evadatul Khusnah
92. Evi Oktaviani (Banyumas)
93. Fahri (Banyumas)
94. Faiqotul Himmah (Pasuruan)
95. Faiza Ainia (Banyumas)
96. Fajar Aji Pamungkas (Banyumas)
97. Fathan Dikha Muttaqin (Tulungagung)
98. Fatimatul Chabibah (Pasuruan)
99. Febri Yani Rustanti
100. Filujeng Nur Rochma (Ngawi)
101. Firdha Avivia P. K. (Sragen)
102. Fitri Kurniawati (Ngawi)
103. Fitri Riyanti (Banyumas)
104. Fridolfna Nahong (Manggarai, NTT)
105. Galuh Prima Sabarina (Banyumas)
106. Galuh Rahma (Ngawi)
107. Garita Esa M. (Banyumas)
108. Gilbertus Luki Targau (Manggarai, NTT)
109. Hafid Rois Al Ahsan (Sragen)
110. Hanida Salsabila (Banyumas)
111. Hanifah Annuru Masruroh (Nganjuk)
112. Hansen Sunaryangga (Brebes)
113. Hanu Neda Septian (Banyumas)
114. Harrits Rizqi Budiman (Malang)
115. Hasna Rosikhatun Nasika (Kediri)
116. Helda Kristi Seimahuira (Ambon)
117. Hendi Aryo Bastian (Banyumas)
118. Heni Puspitasari (Gunung Kidul)
119. Hestina PH (Banyumas)
120. Hidayah Sumiyani (Tuban)
121. Hilmun Al Ghumaydha (Ngawi)
122. Husein (Banyumas)
123. Ibnu Akthailan (Banyumas)
124. Ifa Nur Cahyani (Banyumas)
125. Iffah Mahiratun Nisa (Sragen)
126. Iin Yulita Sari (Ngawi)
127. Ike Silviaranchi (Banyumas)
128. Irma Oktiyar Diani (Banyumas)
129. Irma Yusianti (Banyumas)
130. Ismailia (Pasuruan)
131. Ismiyatul Faizah (Ngawi)
132. Istiqlal Fauzan Hidayat (Tegal)
133. Itsna Agustin Nur R. (Banyumas)
134. Izra (Banyumas)
135. Jauharie Maulidie (Sumenep)
136. Kartika Rahmarani (Banjarnegara)
137. Kartika Rochmawati (Ngawi)
138. Khansa Salsabilla A. (Banyuwangi)
139. Khollatul Jalilah (Sumenep)
140. Khusnul Ihda Muslikah (Trenggalek)
141. Kiki Novitasari (Pasuruan)
142. Kuni Zakiyah Rahmadhani (Banyuwangi)
143. Laila Nailu Rahmatika (Ngawi)
144. Laila Nur Ainiyah (Nganjuk)
145. Laila Nur Azizah (Banyumas)
146. Legita (Banyumas)
147. Lina Alfiani (Ciamis)
148. Linda Purwanti (Purbalingga)
149. Linda Puspita Dewi (Sragen)
150. Lisa Aryati (Banjarnegara)
151. Livia Arizka (Banjarnegara)
152. Lucky Windya Mawarni (Ngawi)
153. Lukiyati Ningsih (Mojokerto)
154. Lum'atun Nikmah (Pati)
155. Lusi Sukmawati (Pekalongan)
156. Luthfiyah Amani (Banyumas)
157. M. Ridho Ilahi (Palembang)
158. M. Rofil Zainuri (Sumenep)
159. M. Sirojuddin (Pasuruan)
160. Ma’ruf Wahyudin (Blora)
161. Malik Susanto (Pekalongan)
162. Marisa Nurhayati (Magelang)
163. Martinus Tundu (Manggarai, NTT)
164. Matahari Adi. S. B. (Jombang)
165. Maulida Solekhah (Nganjuk)
166. Maulina Fikriyah (Pasuruan)
167. Mega Fitria Trisnasari (Ngawi)
168. Mentari Cesari Pangestika (Purbalingga)
169. Mey Nur Hikmah (Banyumas)
170. Miftahul Khoiriyah (Nganjuk)
171. Minati Dwi Vinasih (Sragen)
172. Mirna Nuraisyah (Ciamis)
173. Mirnawati (Banyumas)
174. Moh. Syarif Muzammil (Sumenep)
175. Moh. Yasid (Sumenep)
176. Mohammad Ahlisil Haq (Gresik)
177. Mohammad Kholili (Sumenep)
178. Mufti Aji Panuntun (Banyumas)
179. Muhamad Fathan Mubin (Serang)
180. Muhammad As’ad (Pasuruan)
181. Muhammad Baghiz Arom-rom (Banyumas)
182. Muhammad Habibullah (Pasuruan)
183. Muhammad Hafeedz Amar Rishka (Indramayu)
184. Muhammad Irfan Aziz (Pasuruan)
185. Muhammad Juroimi (Pasuruan)
186. Muhammad Rifqi Saifudin (Barito Kuala, Kalsel)
187. Muhammad Zha’farudin Pudya Wardana (Malang)
188. Muliyana Nurjanah (Purbalingga)
189. Nabila (Martapura)
190. Nabila Bunga Ratu Piara Dicinta (Banyumas)
191. Nabila Ramadhani Zain (Banyumas)
192. Nahdliyah Furri Utami (Tegal)
193. Naila Salsabila (Sragen)
194. Nailil (Banyumas)
195. Nara Latif (Banjarnegara)
196. Nely Rosyalina Agustin (Banyumas)
197. Nida Nurunnisa (Ciamis)
198. Nisrina Yusha S. (Banyumas)
199. Niswatul Badiah (Pasuruan)
200. Nita Kamila (Jepara)
201. Nofika Rahmayani (Nganjuk)
202. Novalia Meta F (Purbalingga)
203. Novi Justika Harini (Ngawi)
204. Novi Setyowati (Wonosobo)
205. Nur Lailatul Rahni (Deli Serdang)
206. Nur Laili Indah Sari (Banyumas)
207. Nur Silvi Nafsila (Banyumas)
208. Nur Widowati (Cirebon)
209. Nurfita Dwi Lestari (Jepara)
210. Nursandrawali Gosul (Bantaeng, Sulsel)
211. Nurul Fajariyana (Banyumas)
212. Nurul Fajri Khoirunnisa (Magelang)
213. Nurul Hayati (Banyumas)
214. Nurul Hidayah (Sragen)
215. Nurul Miftah Awaliyah (Banyumas)
216. Nurul Rahmawati (Ngawi)
217. Pandi Zakaria (Brebes)
218. Penti Aprianti (Ciamis)
219. Pradiana Setianingrum (Semarang)
220. Puri Elviana (Bandung)
221. Putri Ageng Pinareng
222. Putri Agus Yuli Yanti (Nganjuk)
223. Putri Dikha Syahirah (Tulungagung)
224. Putri Handika (Banyumas)
225. Putri Kartika Sari (Kediri)
226. Qistia Ummah Khasanah (Tuban)
227. Rahma Mamlu’atul Maula (Kediri)
228. Rahmawatun S. (Sukoharjo)
229. Ratna Ulfa Artati (Pekalongan)
230. Recha Melia (Purworejo)
231. Restu Ade Kurniawan (Pati)
232. Reza Siskana Lia (Jepara)
233. Reza Sulkhaerah A. Semmagga (Barru)
234. Ririn D. U.
235. Rischa Setyaningrum (Ngawi)
236. Riski Mei Yana Suci (Purbalingga)
237. Risqiana Imarotul Ainiyah (Nganjuk)
238. Rizka Melyana (Purbalingga)
239. Rizka Novita Wardani (Ngawi)
240. Rizki Dwi Utami (Bogor)
241. Robi Husnimubaroq (Sumedang)
242. Robiyatun (Sragen)
243. Roro Ajeng Olga Dewi Wulan (Ngawi)
244. Rosyidatul Auliya (Pasuruan)
245. Sari Nurfatwa Hakim (Ciamis)
246. Satrio Dwi Sanjaya (Malang)
247. Sausan Syah Muz’shofiyya (Nganjuk)
248. Septi Tri R. (Banyumas)
249. Shella (Jepara)
250. Shielvia (Banyumas)
251. Sigit Nur Pratama (Banyumas)
252. Silvy Damayanti (Ciamis)
253. Sindi Violinda (Medan)
254. Siti Mazroatul H. (Rembang)
255. Siti Nailah (Sumenep)
256. Siti Nur Afifah (Ngawi)
257. Sonya Novisca Wijaya (Palembang)
258. Sri Bulan Cahya Hartati Ningsih (Kediri)
259. Suci Triana Putri (Bantaeng, Sulsel)
260. Sucirahmawati (Banyumas)
261. Sufyan Tsauri (Sumenep)
262. Sugiati Surya Dewi (Pasuruan)
263. Sukma Ningrum Dian Anggraeni (Purworejo)
264. Sulaiman Alfian (Pasuruan)
265. Syaiful Azhar (Sragen)
266. Syaiful Bachri (Sumenep)
267. Syifa Mutiara Salsabila (Banyumas)
268. Tarisa Fika Rahayu (Banyumas)
269. Taufik Ardiansyah (Ciamis)
270. Thania (Salatiga)
271. Titin Trianti (Bojonegoro)
272. Tri Widya Putri Lestari (Purbalingga)
273. Ulfah Nurul Hidayah (Banyumas)
274. Umi Nafisah (Banjarnegara)
275. Ummamul Fatina (Ngawi)
276. Uuli Kufita Imtikhana (Kudus)
277. Vivi Yantri Halimatus Sa'diyah (Banyumas)
278. Wahyu Tri S (Ngawi)
279. Wida Marliana (Banjarnegara)
280. Widad T. A. (Banyumas)
281. Winda Nursita (Banyumas)
282. Windani Afni Nurlaeli (Banyumas)
283. Wisma Nantha (Purworejo)
284. Wiwit Prihatini (Banyumas)
285. Yuli Setiawati (Jakarta Timur)
286. Yunisma Sulala (Banyuwangi)
287. YunitaLuthfiani (Kudus)
288. Yusrina Nur (Pekalongan)
289. Yutik Ayatun Khasanah (Sragen)
290. Yutri Linoku Liyu (Bandung)
291. Zain Rochmatiningsih (Tulungagung)
kawan-kawan, berikut saya informasikan nama-nama pelajar yang puisinya lolos seleksi untuk Penerbitan Buku PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3 (Karya Pelajar).
bagi yang lolos seleksi mohon secepatnya melengkapi persyaratan berupa foto close up, serta informasi detil soal tempat/tanggal lahir, sekolah, alamat rumah, alamat email, akun fb & no hp (dikirim ke email: sosiawan.leak@yahoo.com atau inbox fb: Leak Sosiawan).
salam hangat, doa kuat!
sosiawan leak
Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi
Daftar pelajar yang karyanya lolos seleksi Penerbitan Buku Puisi Menolak Korupsi Jilid 3
1. A. Habiburrahman (Sumenep)
2. A. Kafi Febrian (Sumenep)
3. Abdul Azis Pane (Deli Serdang)
4. Abi Ortega (Pangkalan Kerinci, Riau)
5. Aeni Krismonika (Purbalingga)
6. Afifatus Sa’diah (Jember)
7. Agil Vina Febriana (Salatiga)
8. Agri Satrio Adi Nugroho (Sukoharjo)
9. Ahmad Alfi (Surakarta)
10. Ahmad Khoirur Roziq (Kediri)
11. Ahmad Latief Ansory (Palembang)
12. Ahmad Saugi Andrian P. (Tangerang)
13. Ahnafudin Toha (Semarang)
14. Ahshalia Ayu Aghnia (Pekalongan)
15. Aida Kurniasih (Banyumas)
16. Aisyah Rachma (Surabaya)
17. Aji Rahmat Imanudin (Bojonegoro)
18. Aji Tanda
19. Alanwari (Bogor)
20. Alfianingsih (Purbalingga)
21. Alimatus Saadiyah (Ngawi)
22. Amalia Nurus Syifa (Banyumas)
23. Amazona Mega Ramadhanty (Cilacap)
24. Amir F. A. (Sumenep)
25. Anastasia Sita Wulandari (Gunung Kidul)
26. Andi Wijaksono (Purbalingga)
27. Andika (Banyumas)
28. Andrian Eka Saputra (Boyolali)
29. Andy Putra Ramadhan (Semarang)
30. Angga Anggriawan (Ciamis)
31. Angga Tri Andriyono (Banyumas)
32. Anis Ilahy Nafsi (Ngawi)
33. Anisa Wulansari (Balikpapan)
34. Annas Tunggal (Ngawi)
35. Anurul Islami (Banyumas)
36. Ardiyah (Banjarnegara)
37. Arif Budiman (Lamongan)
38. Arifah Hasin Haluqi (Banyumas)
39. Arina Sabila Najah (Pasuruan)
40. Asmoro Al-fahrabi (Pasuruan)
41. Assa Levina (Banyumas)
42. Astiwi Safitri (Pinrang, Sulsel)
43. Audi Ariaji Harahap (Medan)
44. Aulia Nur Fadilah (Banyumas)
45. Aulia Qurrotu Aini (Karanganyar)
46. Aulia Widyanagara (Bojonegoro)
47. Avivatus Sa'diyah (Jember)
48. Ayu Ana Widiastutik (Sumenep)
49. Ayunda Bilqish Alfiatussyifa (Bojonegoro)
50. Badruz Zaman (Sumenep)
51. Bella Fitriana Handayani (Bekasi)
52. Bima Sarutobi
53. Catur Hari Mukti (Sragen)
54. Chaoril Imam (Surakarta)
55. Chandra Adhi Susanto (Ngawi)
56. Charis (Banyumas)
57. Chatarina Dewi Anggraeni (Purworejo)
58. Daniswari Anggadewi (Surakarta)
59. Daviatul Umam el-S (Sumenep)
60. David Rizaldi (Sragen)
61. Dedy Yusuf Evendi (Pasuruan)
62. Della Oktaviani Sorongan (Bekasi)
63. Desiya Nailil Muna (Kudus)
64. Deva Lili Fiana (Banyumas)
65. Devi Anggereni (Purbalingga)
66. Dewi Lestari (Kudus)
67. Dewi Munfachiroh (Pasuruan)
68. Dewi Nafiah (Banyumas)
69. Dewi R. (Banyumas)
70. Dewi Retno Putri Pradana (Jember)
71. Dewi Sulistyowati (Salatiga)
72. Dewinta P. (Banyumas)
73. Dhia Asa Imtinan (Pekalongan)
74. Diah Pratiwi (Banyumas)
75. Dian Ilmi (Pekalongan)
76. Dian Novita Arum Sari (Nganjuk)
77. Diana Khasna Nisrina (Batang)
78. Diantini
79. Dika Bhakti (Bojonegoro)
80. Dina (Banyumas)
81. Dwi Ari Sulistiyani (Banyumas)
82. Dwi Ayu Wandirah (Purbalingga)
83. Dwi Roro Asih (Banyumas)
84. Dwiana Nur Rizki Hanifah (Banyumas)
85. Eka Ervina Ari Ardana (Nganjuk)
86. Ela Fuji Lestari (Semarang)
87. Elis Alvirawati (Sragen)
88. Elisabeth Sabrina P.S. (Banyumas)
89. Ervina Ruth Priya Sambada (Boyolali)
90. Estri Tirta Titis Pinasthi (Ngawi)
91. Evadatul Khusnah
92. Evi Oktaviani (Banyumas)
93. Fahri (Banyumas)
94. Faiqotul Himmah (Pasuruan)
95. Faiza Ainia (Banyumas)
96. Fajar Aji Pamungkas (Banyumas)
97. Fathan Dikha Muttaqin (Tulungagung)
98. Fatimatul Chabibah (Pasuruan)
99. Febri Yani Rustanti
100. Filujeng Nur Rochma (Ngawi)
101. Firdha Avivia P. K. (Sragen)
102. Fitri Kurniawati (Ngawi)
103. Fitri Riyanti (Banyumas)
104. Fridolfna Nahong (Manggarai, NTT)
105. Galuh Prima Sabarina (Banyumas)
106. Galuh Rahma (Ngawi)
107. Garita Esa M. (Banyumas)
108. Gilbertus Luki Targau (Manggarai, NTT)
109. Hafid Rois Al Ahsan (Sragen)
110. Hanida Salsabila (Banyumas)
111. Hanifah Annuru Masruroh (Nganjuk)
112. Hansen Sunaryangga (Brebes)
113. Hanu Neda Septian (Banyumas)
114. Harrits Rizqi Budiman (Malang)
115. Hasna Rosikhatun Nasika (Kediri)
116. Helda Kristi Seimahuira (Ambon)
117. Hendi Aryo Bastian (Banyumas)
118. Heni Puspitasari (Gunung Kidul)
119. Hestina PH (Banyumas)
120. Hidayah Sumiyani (Tuban)
121. Hilmun Al Ghumaydha (Ngawi)
122. Husein (Banyumas)
123. Ibnu Akthailan (Banyumas)
124. Ifa Nur Cahyani (Banyumas)
125. Iffah Mahiratun Nisa (Sragen)
126. Iin Yulita Sari (Ngawi)
127. Ike Silviaranchi (Banyumas)
128. Irma Oktiyar Diani (Banyumas)
129. Irma Yusianti (Banyumas)
130. Ismailia (Pasuruan)
131. Ismiyatul Faizah (Ngawi)
132. Istiqlal Fauzan Hidayat (Tegal)
133. Itsna Agustin Nur R. (Banyumas)
134. Izra (Banyumas)
135. Jauharie Maulidie (Sumenep)
136. Kartika Rahmarani (Banjarnegara)
137. Kartika Rochmawati (Ngawi)
138. Khansa Salsabilla A. (Banyuwangi)
139. Khollatul Jalilah (Sumenep)
140. Khusnul Ihda Muslikah (Trenggalek)
141. Kiki Novitasari (Pasuruan)
142. Kuni Zakiyah Rahmadhani (Banyuwangi)
143. Laila Nailu Rahmatika (Ngawi)
144. Laila Nur Ainiyah (Nganjuk)
145. Laila Nur Azizah (Banyumas)
146. Legita (Banyumas)
147. Lina Alfiani (Ciamis)
148. Linda Purwanti (Purbalingga)
149. Linda Puspita Dewi (Sragen)
150. Lisa Aryati (Banjarnegara)
151. Livia Arizka (Banjarnegara)
152. Lucky Windya Mawarni (Ngawi)
153. Lukiyati Ningsih (Mojokerto)
154. Lum'atun Nikmah (Pati)
155. Lusi Sukmawati (Pekalongan)
156. Luthfiyah Amani (Banyumas)
157. M. Ridho Ilahi (Palembang)
158. M. Rofil Zainuri (Sumenep)
159. M. Sirojuddin (Pasuruan)
160. Ma’ruf Wahyudin (Blora)
161. Malik Susanto (Pekalongan)
162. Marisa Nurhayati (Magelang)
163. Martinus Tundu (Manggarai, NTT)
164. Matahari Adi. S. B. (Jombang)
165. Maulida Solekhah (Nganjuk)
166. Maulina Fikriyah (Pasuruan)
167. Mega Fitria Trisnasari (Ngawi)
168. Mentari Cesari Pangestika (Purbalingga)
169. Mey Nur Hikmah (Banyumas)
170. Miftahul Khoiriyah (Nganjuk)
171. Minati Dwi Vinasih (Sragen)
172. Mirna Nuraisyah (Ciamis)
173. Mirnawati (Banyumas)
174. Moh. Syarif Muzammil (Sumenep)
175. Moh. Yasid (Sumenep)
176. Mohammad Ahlisil Haq (Gresik)
177. Mohammad Kholili (Sumenep)
178. Mufti Aji Panuntun (Banyumas)
179. Muhamad Fathan Mubin (Serang)
180. Muhammad As’ad (Pasuruan)
181. Muhammad Baghiz Arom-rom (Banyumas)
182. Muhammad Habibullah (Pasuruan)
183. Muhammad Hafeedz Amar Rishka (Indramayu)
184. Muhammad Irfan Aziz (Pasuruan)
185. Muhammad Juroimi (Pasuruan)
186. Muhammad Rifqi Saifudin (Barito Kuala, Kalsel)
187. Muhammad Zha’farudin Pudya Wardana (Malang)
188. Muliyana Nurjanah (Purbalingga)
189. Nabila (Martapura)
190. Nabila Bunga Ratu Piara Dicinta (Banyumas)
191. Nabila Ramadhani Zain (Banyumas)
192. Nahdliyah Furri Utami (Tegal)
193. Naila Salsabila (Sragen)
194. Nailil (Banyumas)
195. Nara Latif (Banjarnegara)
196. Nely Rosyalina Agustin (Banyumas)
197. Nida Nurunnisa (Ciamis)
198. Nisrina Yusha S. (Banyumas)
199. Niswatul Badiah (Pasuruan)
200. Nita Kamila (Jepara)
201. Nofika Rahmayani (Nganjuk)
202. Novalia Meta F (Purbalingga)
203. Novi Justika Harini (Ngawi)
204. Novi Setyowati (Wonosobo)
205. Nur Lailatul Rahni (Deli Serdang)
206. Nur Laili Indah Sari (Banyumas)
207. Nur Silvi Nafsila (Banyumas)
208. Nur Widowati (Cirebon)
209. Nurfita Dwi Lestari (Jepara)
210. Nursandrawali Gosul (Bantaeng, Sulsel)
211. Nurul Fajariyana (Banyumas)
212. Nurul Fajri Khoirunnisa (Magelang)
213. Nurul Hayati (Banyumas)
214. Nurul Hidayah (Sragen)
215. Nurul Miftah Awaliyah (Banyumas)
216. Nurul Rahmawati (Ngawi)
217. Pandi Zakaria (Brebes)
218. Penti Aprianti (Ciamis)
219. Pradiana Setianingrum (Semarang)
220. Puri Elviana (Bandung)
221. Putri Ageng Pinareng
222. Putri Agus Yuli Yanti (Nganjuk)
223. Putri Dikha Syahirah (Tulungagung)
224. Putri Handika (Banyumas)
225. Putri Kartika Sari (Kediri)
226. Qistia Ummah Khasanah (Tuban)
227. Rahma Mamlu’atul Maula (Kediri)
228. Rahmawatun S. (Sukoharjo)
229. Ratna Ulfa Artati (Pekalongan)
230. Recha Melia (Purworejo)
231. Restu Ade Kurniawan (Pati)
232. Reza Siskana Lia (Jepara)
233. Reza Sulkhaerah A. Semmagga (Barru)
234. Ririn D. U.
235. Rischa Setyaningrum (Ngawi)
236. Riski Mei Yana Suci (Purbalingga)
237. Risqiana Imarotul Ainiyah (Nganjuk)
238. Rizka Melyana (Purbalingga)
239. Rizka Novita Wardani (Ngawi)
240. Rizki Dwi Utami (Bogor)
241. Robi Husnimubaroq (Sumedang)
242. Robiyatun (Sragen)
243. Roro Ajeng Olga Dewi Wulan (Ngawi)
244. Rosyidatul Auliya (Pasuruan)
245. Sari Nurfatwa Hakim (Ciamis)
246. Satrio Dwi Sanjaya (Malang)
247. Sausan Syah Muz’shofiyya (Nganjuk)
248. Septi Tri R. (Banyumas)
249. Shella (Jepara)
250. Shielvia (Banyumas)
251. Sigit Nur Pratama (Banyumas)
252. Silvy Damayanti (Ciamis)
253. Sindi Violinda (Medan)
254. Siti Mazroatul H. (Rembang)
255. Siti Nailah (Sumenep)
256. Siti Nur Afifah (Ngawi)
257. Sonya Novisca Wijaya (Palembang)
258. Sri Bulan Cahya Hartati Ningsih (Kediri)
259. Suci Triana Putri (Bantaeng, Sulsel)
260. Sucirahmawati (Banyumas)
261. Sufyan Tsauri (Sumenep)
262. Sugiati Surya Dewi (Pasuruan)
263. Sukma Ningrum Dian Anggraeni (Purworejo)
264. Sulaiman Alfian (Pasuruan)
265. Syaiful Azhar (Sragen)
266. Syaiful Bachri (Sumenep)
267. Syifa Mutiara Salsabila (Banyumas)
268. Tarisa Fika Rahayu (Banyumas)
269. Taufik Ardiansyah (Ciamis)
270. Thania (Salatiga)
271. Titin Trianti (Bojonegoro)
272. Tri Widya Putri Lestari (Purbalingga)
273. Ulfah Nurul Hidayah (Banyumas)
274. Umi Nafisah (Banjarnegara)
275. Ummamul Fatina (Ngawi)
276. Uuli Kufita Imtikhana (Kudus)
277. Vivi Yantri Halimatus Sa'diyah (Banyumas)
278. Wahyu Tri S (Ngawi)
279. Wida Marliana (Banjarnegara)
280. Widad T. A. (Banyumas)
281. Winda Nursita (Banyumas)
282. Windani Afni Nurlaeli (Banyumas)
283. Wisma Nantha (Purworejo)
284. Wiwit Prihatini (Banyumas)
285. Yuli Setiawati (Jakarta Timur)
286. Yunisma Sulala (Banyuwangi)
287. YunitaLuthfiani (Kudus)
288. Yusrina Nur (Pekalongan)
289. Yutik Ayatun Khasanah (Sragen)
290. Yutri Linoku Liyu (Bandung)
291. Zain Rochmatiningsih (Tulungagung)
Selasa, 21 Januari 2014
Ikuti :Penerbitan Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
GRATIS!
Penerbitan Antologi
PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
Untuk pelajar SD, SMP, SMA dan yang sederajat.
Persyaratan:
1. Puisi adalah karya asli, bukan jiplakan atau saduran.
2. Puisi bertema korupsi, ditulis dalam gaya bebas.
3. Setiap pelajar diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 judul puisi.
4. Puisi disertai data diri, alamat (rumah & sekolah), no hp, serta foto close up dikirim ke (email: sosiawan.leak@yahoo.com), atau (inbox FB: Leak Sosiawan), atau (alamat: Sosiawan Leak, Jl. Pelangi Utara III, No 1, Perumnas Mojosongo, Solo 57127).
5. Puisi berikut perlengkapannya dapat dikirim sejak 1 Desember 2013 hingga 1 Pebruari 2014.
6. Puisi yang masuk akan diseleksi secara obyektif, serta diterbitkan pada 31 Maret 2014.
7. Pelajar yang puisinya lolos seleksi akan mendapatkan Buku Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, masing-masing 2 eksemplar secara cuma-cuma.
8. Setelah perencanaan matang, buku antologi tersebut akan di launching secara mandiri & nirlaba di sejumlah kota di Indonesia dengan melibatkan penulisnya.
9. Ketentuan lain yang belum tercantum dalam edaran ini dapat dikomunikasikan langsung kepada kami.
Sosiawan Leak
Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi
Penerbitan Antologi
PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
Untuk pelajar SD, SMP, SMA dan yang sederajat.
Persyaratan:
1. Puisi adalah karya asli, bukan jiplakan atau saduran.
2. Puisi bertema korupsi, ditulis dalam gaya bebas.
3. Setiap pelajar diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 judul puisi.
4. Puisi disertai data diri, alamat (rumah & sekolah), no hp, serta foto close up dikirim ke (email: sosiawan.leak@yahoo.com), atau (inbox FB: Leak Sosiawan), atau (alamat: Sosiawan Leak, Jl. Pelangi Utara III, No 1, Perumnas Mojosongo, Solo 57127).
5. Puisi berikut perlengkapannya dapat dikirim sejak 1 Desember 2013 hingga 1 Pebruari 2014.
6. Puisi yang masuk akan diseleksi secara obyektif, serta diterbitkan pada 31 Maret 2014.
7. Pelajar yang puisinya lolos seleksi akan mendapatkan Buku Antologi PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, masing-masing 2 eksemplar secara cuma-cuma.
8. Setelah perencanaan matang, buku antologi tersebut akan di launching secara mandiri & nirlaba di sejumlah kota di Indonesia dengan melibatkan penulisnya.
9. Ketentuan lain yang belum tercantum dalam edaran ini dapat dikomunikasikan langsung kepada kami.
Sosiawan Leak
Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi
Langganan:
Postingan (Atom)