Senin, 18 Mei 2020

41. Ismail Fathar Makka Suasana Dalam Istana


41. Ismail Fathar Makka

Suasana Dalam Istana


Bercengkrama dalam berbagai balutan ras
Saling bergantian dalam memberi tawa
Saling membahu dalam disiplin ilmu
Saling mencubit dikala terlena

Tak ada niat untuk melukai
Saling menghibur kala dihempas duka
Kami tak kenal warna kulitmu putih dan hitam
Kami tak kenal fisikmu gemuk dan kurus
Apa lagi parasmu jelek, ganteng bahkan cantik sekalipun
Kami tak kenal itu
Yang kami tau satu; kita saudara.

Kendari, 28 Oktober 2016















Gubuk '98

Pagi
rasa rindu mendera pada gubuk sembilan delapan di batas kota
Dihiasi pohon-pohon
tempat camar bermesra ria

Sayang, di gubuk '98 aku dilahirkan
ditimang dan dimanja
merangkak hingga berlari

Sayang, di gubuk '98
sesekali dia marah padaku
berpura dan benar-benar marah

Aku pergi dia mencariku
Aku terkadang acuh dia lemparkan senyum
Terus melambai
Aku pun malu dia merangkulku

Sayang, jika aku nakal suara lembut mendayu membisik di telingaku
Tenang dan tetap semangat

Sayang, jika aku sakit berbondong dia menghiburku
Satu persatu dengan cerita dan tingkah konyolnya
untuk melihat senyum di wajahku

Sayang, aku merindu
Aku menulis ini
Entah puisi
Entah sajak
Mungkin pula surat cinta
Entahlah, aku tak tahu
Bacalah, aku rindu

Pagi menarik lenganku mengajak
Ayo kembali ke gubuk '98
Di gubuk '98 ceritamu penuh warna.

Kendari, 06 Juli 2017