12. Indri Yuswandari
TARIAN ZIKIR
Pada angin yang bertiup mengawinkan serbuk jantan dan betina
Pada hujan yang menghidupkan tanah gersang
Pada detak jantung sepanjang kehidupan yang kita tempuh
Pada rahmat melimpah setelah kita dihantarkan ke pemakaman dengan ampunannya
Rumahnya selalu terbuka, menunggu kita dengan setia
Ia yang tak pernah mengikat manusia di dalam kesukaran
Ia yang tak pernah membebani manusia di luar batas kemampuan
Ia yang selalu memberikan kemudahan dan pengampunan
Pintunya senantiasa terbuka, menyambut kita dengan cinta
Sementara kita yang begitu angkuh merasa dekat dan mengenalnya, tak pernah mampu mengalahkan kejahatan napsu yang mengeram dalam diri
"Wahai Engkau yang tidak bertabir, ampuni kami yang merentangkan tabir, sebab matabatin kami yang berjelaga tak bisa melihat keindahanmu,
berikami sempat membersihkan daki sebelum nadi berhenti"
09.05.2020
TARIAN ZIKIR
Pada angin yang bertiup mengawinkan serbuk jantan dan betina
Pada hujan yang menghidupkan tanah gersang
Pada detak jantung sepanjang kehidupan yang kita tempuh
Pada rahmat melimpah setelah kita dihantarkan ke pemakaman dengan ampunannya
Rumahnya selalu terbuka, menunggu kita dengan setia
Ia yang tak pernah mengikat manusia di dalam kesukaran
Ia yang tak pernah membebani manusia di luar batas kemampuan
Ia yang selalu memberikan kemudahan dan pengampunan
Pintunya senantiasa terbuka, menyambut kita dengan cinta
Sementara kita yang begitu angkuh merasa dekat dan mengenalnya, tak pernah mampu mengalahkan kejahatan napsu yang mengeram dalam diri
"Wahai Engkau yang tidak bertabir, ampuni kami yang merentangkan tabir, sebab matabatin kami yang berjelaga tak bisa melihat keindahanmu,
berikami sempat membersihkan daki sebelum nadi berhenti"
09.05.2020