46.IS MUGIYARTI
KA’BAH DI SAJADAH 1
Seorang kakek duduk di teras musholanya
“Nak, mungkin ini ramadhan yang terakhir kali”
Bocah itu menghela napas
Mengerti benar bagaimana orang tua berlaras
“Kek, setelah hari raya akan berhaji kan?”
Kakek itu mengusap wajahnya
“Jika Allah mengizinkan,
sedang mushola ini saja hanya boleh buat kita”
“Kakek, apakah berhaji harus ke ka’bah?”
“Itu satu rukunnya”
“Kakek, apakah sholat harus ke masjid atau mushola?”
Bocah itu menggelar sajadah bergambar ka’bah“Dengan atau tanpa sajadah, aku tetap beribadah
dan kakek bisa menemaniku lima belas tahun lagi mencapai Makkah”
Senyum pun merekah
Saat ini masjid dan mushola hanya berbenah
Di lain waktu manusia menatapnya indah
Sragen, 24 April 2020
IS MUGIYARTI
KA’BAH DI SAJADAH 2
Tahun ini
Kaki terhambat
Merindu masjid
Benarkah ?
Hingar bingar ngabuburit
Berkali-kali menampar
Sewaktu buka tadi
Istriku suguhkan sayur bening
Sambal korek dan krupuk nasi
Aku mulai berhalu jahat
Kakap bakar dan lalap lengkap
Kusantap dengan lahap
Bersama yang kusebut sobat
Tanpa setahuku
Istriku berbagi dengan tetangga
Katanya biar berkat
Hari-hari memberat
Istriku mulai menakar jatah berempat
Mencoba kuat
Namun matanya sering sembab
Tetesnya tak lagi tersimpan rapat
Ooiiiii kiamat mendekat.......
Pekikku mulai melaknat
Allah sedang membuka pintu taubat
Istriku meralat
Malam ini
Ku gelar lagi sajadah
Dalam ruku’ kupandang ka’bah
Tak cukup sesaat
Dalam sujud kucium ka’bah
Dekat dan lekat
Ya Allah
Hati ini...
Terpikat
Tercekat
Ka’bah di sajadah
Hamba insyaf
Pengakuan pencuri shalat
Catatan 10 hari Ramadan 2020
Sragen, 3 Mei 2020
IS MUGIYARTI ~ Belum bisa menyebut diri penyair, hanya guru Bahasa Indonesia di SMA N 1 MOJOLABAN SUKOHARJO. Di masa korona ini, sebagai guru tetap mengajar meskipun daring via GOOGLE CLASS dan WA. Untuk kelas X materi pelajaran saat ini adalah Mendalami Puisi, sedangkan materi kelas XI adalah Bermain Drama. Walhasil, puisi edisi ramadhan 2020 ini adalah perpaduan keduanya. Dengan jenis balada, semoga bisa menjadi satu bagian kecil dalam kemeriahan sastra
KA’BAH DI SAJADAH 1
Seorang kakek duduk di teras musholanya
“Nak, mungkin ini ramadhan yang terakhir kali”
Bocah itu menghela napas
Mengerti benar bagaimana orang tua berlaras
“Kek, setelah hari raya akan berhaji kan?”
Kakek itu mengusap wajahnya
“Jika Allah mengizinkan,
sedang mushola ini saja hanya boleh buat kita”
“Kakek, apakah berhaji harus ke ka’bah?”
“Itu satu rukunnya”
“Kakek, apakah sholat harus ke masjid atau mushola?”
Bocah itu menggelar sajadah bergambar ka’bah“Dengan atau tanpa sajadah, aku tetap beribadah
dan kakek bisa menemaniku lima belas tahun lagi mencapai Makkah”
Senyum pun merekah
Saat ini masjid dan mushola hanya berbenah
Di lain waktu manusia menatapnya indah
Sragen, 24 April 2020
IS MUGIYARTI
KA’BAH DI SAJADAH 2
Tahun ini
Kaki terhambat
Merindu masjid
Benarkah ?
Hingar bingar ngabuburit
Berkali-kali menampar
Sewaktu buka tadi
Istriku suguhkan sayur bening
Sambal korek dan krupuk nasi
Aku mulai berhalu jahat
Kakap bakar dan lalap lengkap
Kusantap dengan lahap
Bersama yang kusebut sobat
Tanpa setahuku
Istriku berbagi dengan tetangga
Katanya biar berkat
Hari-hari memberat
Istriku mulai menakar jatah berempat
Mencoba kuat
Namun matanya sering sembab
Tetesnya tak lagi tersimpan rapat
Ooiiiii kiamat mendekat.......
Pekikku mulai melaknat
Allah sedang membuka pintu taubat
Istriku meralat
Malam ini
Ku gelar lagi sajadah
Dalam ruku’ kupandang ka’bah
Tak cukup sesaat
Dalam sujud kucium ka’bah
Dekat dan lekat
Ya Allah
Hati ini...
Terpikat
Tercekat
Ka’bah di sajadah
Hamba insyaf
Pengakuan pencuri shalat
Catatan 10 hari Ramadan 2020
Sragen, 3 Mei 2020
IS MUGIYARTI ~ Belum bisa menyebut diri penyair, hanya guru Bahasa Indonesia di SMA N 1 MOJOLABAN SUKOHARJO. Di masa korona ini, sebagai guru tetap mengajar meskipun daring via GOOGLE CLASS dan WA. Untuk kelas X materi pelajaran saat ini adalah Mendalami Puisi, sedangkan materi kelas XI adalah Bermain Drama. Walhasil, puisi edisi ramadhan 2020 ini adalah perpaduan keduanya. Dengan jenis balada, semoga bisa menjadi satu bagian kecil dalam kemeriahan sastra