Senin, 05 Agustus 2019

Ziarah Waktu Kepada Mujahid Negeri ini , Heru Mugiarso

Mari kita ulas puisi-puisi Internasional. Berikut karya Heru Mugiarso, penyair nasional dikenal sebagai penyair dari kalangan akademika dan karyanya banyak dipelajari di fakultas-fakultas pendidikan di Indonesia. Berikut karyanya:

Ziarah Waktu

Kepada Mujahid Negeri ini

Ingin rasanya aku mengajakmu, anakku

Di sini sejenak menikmati ziarah waktu

Karena aku yakin bahwa segala sesuatu kini telah banyak berubah

Dan kita perlu membuka ulang catatan kaki pada halaman sejarah

Di depan makam ini aku tak berniat mengajarimu menjadikan berhala

Kepada mereka yang telah damai bersemayam di dalamnya

Tapi jika tulang belulang yang kini memutih itu mampu bercerita

Maka ia akan berkisah tentang cinta luar biasa kepada tanah airnya

Darah dan airmata mungkin telah bercampur rupa

Nyawa (barangkali) adalah barang tak lagi berharga

Ketika nyanyian tanah air yang sayup dan terluka

Memanggil putera puterinya untuk tulus berbakti kepadanya

Rentang perjalanan mereka, aku dan kamu terlalu jauh, anakku

Maka wajar jika engkau tak utuh dalam memahaminya

Sayangnya mereka bukan selebriti dan kerna itu tak sempat jadi tokoh

Yang membuatmu jatuh hati dan terpesona hingga melegenda

Tak sedikit dari mereka hanya orang-orang biasa

Dan terkadang tak tercatat namanya pada nisan

Tapi di hadapan Sang Khalik mereka adalah syuhada

Sedang di hati insan mulia mereka ialah pahlawan

Ingin sesekali aku mengajakmu sejenak tafakur di depan makam

Untuk setiapkali menolak lupa bahwa negeri ini nyaris tak pernah ada

Jika mereka dulu tak mengangkat senjata dan maju ke palagan

Dan di jiwa mereka hanya ada satu kata : kemerdekaan!

Semarang, 2019




Makna " Ziarah Waktu Kepada Mujahid Negeri Ini" mendalam bila hayati. Puisi dengan alur dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca budiman. Heru Mugiarso mengajak untuk merenung tentang 'catatan kaki bangsa ini. Sebuah perjalanan merdeka republik ini dalam kaca mata penyair yang enak dinikmati. Hingga akhirnya usia pun semakin bertambah dan rekam jejak pun semakin tersamar dan bahkan ada diantaranya yang asing bagi generasi sekarang. Mereka yang tak tercatat dalam perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini.

Heru Mugiarso memang pandai mengemas puisi hingga alurnya semakin jelas maksud. Sehingga bila membacanya dengan apresiasi baik akan tertangkap pesan yang mendalam, Bahasanya yang tenang, dengan pilihan diksi yang tepat menjadikan puisi ini pantas sebagai puisi bertaraf internasional. (Rg Bagus Warsono, kurator di Himpunan Masyarakat Gemar Membaca)