Senin, 12 Agustus 2019

"Kubaca" karya Suyudi Akbar Sujudi Akbar P

Kembali kita simak puisi-puisi internasional, berikutnya "Kubaca" karya Suyudi Akbar Sujudi Akbar Pamungkas.

SUJUDI AKBAR PAMUNGKAS:

---------------------------------------------------

KUBACA

kubaca berkali indonesia

adalah negeri subur kayaraya

tapi berkali kurasa indonesia

tiada belaskasih kemiskinan ini

kian akut di perkampungan orang

kubaca berkali indonesia

adalah negeri besar merdeka

tapi berkali kurasa indonesia

tak juga memerdekakan nasib ini

dari belenggu penindasan sesama

berkali kubaca indonesia

adalah negeri adil sejahtera

tapi kurasa berkali indonesia

tiada pernah berlaku bijaksana

saat kekuatan merampas hak kita

berkali kubaca indonesia

adalah negeri anti rasuah

tapi kurasa berkali indonesia

tak sepenuh hati memberantas

penjarahan dan pungli kehidupan

indonesia, berkali kubaca

ternyata hanya serial elegi jelata

negeri dongeng abadi para pemimpi

di sini hanya kekuatan berkuasa

nasibku hidupmu apa mau dikata

(part, 010819)


Puisi yang manis dan tampak tegak dan sebait baris puisi yang kaya makna dan pesan. Suyudi Sujudi Akbar Pamungkas memang padai mengolah kata. Adalah seorang penyair, apa pun bisa dibuat puis dengan ketajaman naluri dan pengalaman serta kekayaan pilihan kata yang baik.

Ada banyak pesan yang terkandung dalam puisi di atas, yakni Sukma memotret tetang rasa kecewanya terhadap negeri yang ia puja. Namun kekecewaan itu ternyata oleh ulah manusia-manusia Indonesia juga yang tengah berkuasa. Penyair hanyalah penyampai pesan , perubahan itu terletak bagaimana apresiasi itu diimplementasikan dengan perubahan yang baik. Akhirnya hanya penyair cuma menyampaikan dan bukan berarti pasrah tetapi berjuang lewat tulisan atau caranya tersendiri.

Tampaknya Suyudi Sujudi Akbar Pamungkas berhasil menjadikan puisi ini bersinar. (Rg Bagus Warsonio, kurator sastra di Himpunan Masyarakat Gemar Membaca)