Rabu, 07 Agustus 2019

Rut Retno Astuti STETOSKOP KEBEBASAN

Puisi itu obat, dari bakteri yang dianggap istimewa untuk melawan bakteri pembunuh. Sejauh ampuh obat itu bekerja sejauh orang mengapresiasi puisi.

Ternyata Rut Retno Astuti pandai membuat obat itu. Kita simak puisinya :

Rut Retno Astuti

STETOSKOP KEBEBASAN

Dalam perjalanan pantai biru

Kuinginkan tiap detik hadirmu

Berdetak seperti jantung hidup

Berdenyut pasti tak pernah redup

Kuingin kau menjelma lima warna

Melingkup seperti pelangi nuansa

Seindah senja di pesisir Nusantara

Kuhasratkan hangat apimu selalu

Mendekapku di tepi lautan menderu

Di mana lenguh angin bersahutan

Merdu dalam harmoni riak ketukan

Kumaui hati kita bagai air dan lautan

Terdeteksi stetoskop dalam kesatuan

Kata, nada dan irama di lautan cinta

Sumedang, Juli 2019



Rut Retno Astuti tergolong penyair berpengalaman, dan memiliki talenta tersendiri dalam merangkai kata. Diksinya pilihan tanda kesabaran yang ada pada penyairnya. Bait-baitnya indah bernas. Ia mencintai Tanah Air ini.

Bait-bait dan bafrisnya menyatu kedalam kesatuan. Ia mengajak pembaca untuk menghayati arti kecintaan pada Tanah Air ini.

Pokoknya semua dilematika bahkan pancaroba adalah kesatuan irama , demikian menurut Rut Retno Astuti.

//.../Kumaui hati kita bagai air dan lautan

Terdeteksi stetoskop dalam kesatuan

Kata, nada dan irama di lautan cinta//

bait 3 barit penutup yang sangat menawan. (Rg Bagus Warsono, kurator di Himpunan Masyarakat Gemar Membaca)