Rabu, 21 Agustus 2019

Hasanuddin Kepala Sekolah yang Hafal Puisi-puisi Chairil Anwar

Di sebuah lembah pegunungan pantai selatan Garut di kecamatan Bumbulang (BBL) bertemu dengan seorang kepala sekolah dasar yang tinggal dua tahun lagi memasuki masa pensiun. Namanya Hasanuddin, kelahiran Makasar 1961. Ada sesuatu yang istimewa pada sosok kepala sekolah dasar Margalaksana 1 di Bumbulang ini, yaitu ketika aku menanyakan pada semua guru, yang kebanyakan muda-muda itu, di sekolah tersebut, di sela-sela obrolan . "Siapa yang hafal beberapa judul karya puisi dan buku sastra karangan pujangga baru pada saat masih sekolah?".
Semua guru terdianm dan mengingat-ingat ketika masih dibangku sekolah atau dibangku kuliah. Tak seorangpun yang menjawab.
Setelah ditunggu beberapa saat , aku menengok wajah kepala seklahnya. Kepala sekolah yang sudah tua itu tersenyum kemudian ia menyebut beberapa nama judul buku dan pengarangnya seperti Salah Asuhan, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, kemudian ia menyebut beberapa judul puisi karya Chairil Anwar. Segera aku berdiri menyalaminya memberikan selamat.
" Apa bapak masih hafal?", kataku singkat !
Orang tua itu tersenyum lalu memberesi safarinya, kemudia ia berdeklamasi ;

Aku ........Chairil Anwar !

Kalau sampai waktuku.
Ku mau tak seorang kan merayu…
Tidak juga kau…

Tak perlu sedu sedan itu…
Aku ini binatang jalang.
Dari kumpulannya terbuang…

Biar peluru menembus kulitku.
Aku tetap meradang menerjang…

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari…
Hingga hilang pedih peri,,,

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi…

Maret 1943

Demikian ternyata di tepi gunung terdapat sosok guru yang menyimpan ingatan kuat ketika tahun 70-an sekolah.

(Rg Bagus Warsono, 21 Agustus 2019)