Selasa, 06 Agustus 2019

Agus Mursalin : Pekik Merdeka Dalam Kamus

Berikutnya kita ulas puisi karya:

Agus Mursalin

Pekik Merdeka Dalam Kamus

Langkah awalku berniat baik

Pagi di timur sore di barat

Menyaksikan wajah aneka rupa

Memberi arti pembeda

Wajah beda suku beda bangsa beda negara beda

Satu kata yang bisa disepakati pada tangis tanda duka

Tawa tanda bahagia

Bergeleng tak mau mengangguk setuju

Tanpa kamus semua manusia paham

Lalu untuk apa

Mempelajari bahasa lain

Jika mengakibatkan perbedaan paham

Berujung perdebatan kelas tata krama atas nama kata?

Makna kata dari persepsi

Kapan bisa merdeka ?

Kebumen 1 Agustus 2019


Puisi pendek karya Agus Mursalin ini menyoroti kemerdekaan berbahasa. Menarik. Tetapi juga memungkinkan tafsir lain. Ia soroti kenyataan yang ada di masa Indonesia tlah dewasa ini. Mula ia bertanya dan kemudian barisnya mempertegas.

Sebetulnya di hati manusia Indonesia mungkin ada sepaham, tetapi juga banyak beda. Karena lain situasi keadaan, sehingga banyak perbedaan. Agus Mursalin penyair asal Kebumen ini mengajak agar perbedaan itu tak dipermasalahkan agar kita bisa merdeka dalam arti yang sebenarnya.

Berikut cuplikan diakhir puisinya:

//...../Tanpa kamus semua manusia paham

Lalu untuk apa

Mempelajari bahasa lain

Jika mengakibatkan perbedaan paham

Berujung perdebatan kelas tata krama atas nama kata?

Makna kata dari persepsi

Kapan bisa merdeka ?//

(Rg Bagus Warsono, kurator di Himpunan Masyarakat Gemar Membaca)