Mim Aly Mursyid adalah penyair Sumenep , berikut Puisinya dalam antologi internasional :
Mim Aly Mursyid.
HAL TUJUH BELAS AGUSTUS
Tujuh belas Agustus nanti,
Bakal kembali kita mengusik diri sendiri dengan kenyataan pahit negeri ini.
Tuan pemimpin negara
Berdiri tegak di podium upacara lalu bercerita seperti tahun-tahun sebelumnya;
Dengan tersenyum Ia menyebut angka usia negara kita telah merdeka
Tetapi lupa menyebut berapa jumlah anak-anak tak sekolah di pelosok desa
Ia menunjuk gagah foto wajah para pejuang dan pahlawan
Tetapi tak pernah mau peduli pada wajah-wajah tak punya pekerjaan
Akan pula ia ingatkan kita bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan pahlawannya
Tetapi ia lupa bahwa di banyak tempat bos-bos enggan menghargai kerja keras para buruh dengan upah yang utuh
Tujuh puluh empat tahun Indonesia telah merdeka
Angka yang belia bagi usia suatu bangsa
Tetapi amat lama sampai hari kita melihat dan mendapati kenyataannya
Tujuh belas Agustus,
Itulah suatu hari dimana kita semua tetiba jadi pelupa
Lupa bahwa ada beda makna buruh dan budak
Lupa kalau merdeka artinya kita tak saling memangsa
Lupa bahwa ini bangsa milik bersama bukan segolongan kaya saja
Tuan pemimpin negara itu,
Kalau nanti di pidatonya ia mengajakku mensyukuri kemerdekaan ini
Aku hanya akan bertanya sejauh mana ia telah mengusir Belanda yang bergumpal di alir darahnya
Madura, 2019
Puisi dapat dijadikan berbagai pesan termasuk nasehat. Pesan itu disampaikannya lewat puisi dengan bahasa puisi dan cara puisi menyampaikan pesan. Mim Aly Mursyid pandai merangkai kata hingga menjadi puisi pesan untuk mengingatkan bangsa ini akan jerih payah para pahlawan merebut kemerdekaan. Sedang 'mereka yang beruntung di masa ini tidak pernah tau bagaimana perjuangan itu. Mereka hanya menikmati hasil perjuangan itu, bahkan lupa pula pada sesama yang belum beruntung.
//..../ Tujuh belas Agustus,
Itulah suatu hari dimana kita semua tetiba jadi pelupa
Lupa bahwa ada beda makna buruh dan budak
Lupa kalau merdeka artinya kita tak saling memangsa
Lupa bahwa ini bangsa milik bersama bukan segolongan kaya saja/ ...//
Pesan yang tersurat menjadi tegur pengingat bahwa kemerdekaan ini bukan milik seseorang atau segolongan. Mim Aly Mursyid tampaknya berhasil dalam hal ini dan Selamat untukmu Mim Aly Mursyid.
Mim Aly Mursyid.
HAL TUJUH BELAS AGUSTUS
Tujuh belas Agustus nanti,
Bakal kembali kita mengusik diri sendiri dengan kenyataan pahit negeri ini.
Tuan pemimpin negara
Berdiri tegak di podium upacara lalu bercerita seperti tahun-tahun sebelumnya;
Dengan tersenyum Ia menyebut angka usia negara kita telah merdeka
Tetapi lupa menyebut berapa jumlah anak-anak tak sekolah di pelosok desa
Ia menunjuk gagah foto wajah para pejuang dan pahlawan
Tetapi tak pernah mau peduli pada wajah-wajah tak punya pekerjaan
Akan pula ia ingatkan kita bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan pahlawannya
Tetapi ia lupa bahwa di banyak tempat bos-bos enggan menghargai kerja keras para buruh dengan upah yang utuh
Tujuh puluh empat tahun Indonesia telah merdeka
Angka yang belia bagi usia suatu bangsa
Tetapi amat lama sampai hari kita melihat dan mendapati kenyataannya
Tujuh belas Agustus,
Itulah suatu hari dimana kita semua tetiba jadi pelupa
Lupa bahwa ada beda makna buruh dan budak
Lupa kalau merdeka artinya kita tak saling memangsa
Lupa bahwa ini bangsa milik bersama bukan segolongan kaya saja
Tuan pemimpin negara itu,
Kalau nanti di pidatonya ia mengajakku mensyukuri kemerdekaan ini
Aku hanya akan bertanya sejauh mana ia telah mengusir Belanda yang bergumpal di alir darahnya
Madura, 2019
Puisi dapat dijadikan berbagai pesan termasuk nasehat. Pesan itu disampaikannya lewat puisi dengan bahasa puisi dan cara puisi menyampaikan pesan. Mim Aly Mursyid pandai merangkai kata hingga menjadi puisi pesan untuk mengingatkan bangsa ini akan jerih payah para pahlawan merebut kemerdekaan. Sedang 'mereka yang beruntung di masa ini tidak pernah tau bagaimana perjuangan itu. Mereka hanya menikmati hasil perjuangan itu, bahkan lupa pula pada sesama yang belum beruntung.
//..../ Tujuh belas Agustus,
Itulah suatu hari dimana kita semua tetiba jadi pelupa
Lupa bahwa ada beda makna buruh dan budak
Lupa kalau merdeka artinya kita tak saling memangsa
Lupa bahwa ini bangsa milik bersama bukan segolongan kaya saja/ ...//
Pesan yang tersurat menjadi tegur pengingat bahwa kemerdekaan ini bukan milik seseorang atau segolongan. Mim Aly Mursyid tampaknya berhasil dalam hal ini dan Selamat untukmu Mim Aly Mursyid.