Selasa, 13 Agustus 2019

Muhammad Lefand ORANG-ORANG TIMUR JEMBER

Berikut kita simak puisi karya Muhammad Lefand dalam puisi-puisi antologi internasional.

Muhammad Lefand

ORANG-ORANG TIMUR JEMBER

pagi:

Semua bangun setelah ayam berkokok

Membasuh muka dengan air

Menghadap Tuhan dan berdizikir

Yang punya sawah mengambil cangkulnya

Yang punya kebun mengambil aritnya

Yang tidak punya siap-siap bekerja

Ada yang mencari kayu hingga ke hutan

Ada yang mencari rumput hingga ke kebun

Dingin tak menghalangi gairah orang-orang

Tanah timur Jember begitu subur

Sawah-sawah luas membentang dari utara ke selatan

Kebun-kebun di bawah kaki gunung raung begitu rimbun

siang:

Setelah adzan dhuhur berkumandang dari masjid terdekat

Semua bersiap untuk kembali ke rumahnya

Membasuh badan dan keringat

Tidak lupa menunaikan shalat

Ada yang kembali ke sawah dan kebunnya

Ada yang istirahat di kamarnya

Anak-anak pulang dari sekolah mengucap salam

sore:

Ibu-ibu berkumpul

Bapak-bapak kembali ke aktifitas masing-masing

Anak-anak bermain layangan

malam:

Orang-orang sedang berdoa

setiap hari:

Orang-orang timur Jember sangat merdeka

Jember, 2019




Muhammad Lefand, penulis yang lahir di Sumenep Madura dengan nama Muhammad,

sekarang tinggal di Ledokombo Jember. Adalah seorang perantauan yang senang menulis puisi

Muhammad Lefand mengetengahkan suasana merdeka di Jember Jawa Timur. Diantara orang-orang yang belum menemukan kemerdekaan menurut hatinya, Muhammad Lefand justru memotret masyarakat yang menikmati kemerdekaan itu. Orang-orang Timur Jember katanya menikmati merdeka, ia gambarkan diwaktu pagi, siang hingga malam sepanjang hari, kemerdekaan bagi masyarakat adalah ketenangan dan keamanan mencari nafkah. Tampaknya masyarakat yang dipotret Lefand tidak muluk-muluk , mereka menikmati kemerdekaan itu. Menikmati dengan tenangan hidup dalam keseharian nya di desa.

Benar, kemerdekaan adalah bagaimana seseorang mensyukuri hidup ini, namun tak berarti pasrah. Hati yang slalu bersyuku akan mendapat ketenangan dalam hidup. Contohnya masyarakat Timur Jember yang digambarkan Muhammad Lefand.

Puisi yang tersurat dengan runtut dan apik disusun ini memiliki kekuatan daya tarik baca tersendiri. Lefand telah berhasil 'bercerita dengah puisi. Demikian puisi ternyata dapat menyampaikan kabar. bahwa di suatu tempat ada masyarakat menikmati merdeka. Mengapa kita tidak?

(Rg Bagus Warsono, kurator di Himpunan Masyarakat gemar membaca)