70.Syamsul Bahri
Kaulah Akuku
/Aku Cinta Padamu/
Kau bukan hanya harus melepas jemalamu
Tapi kau juga harus menghilangkan dirimu dalam ragamu
Dan jangan pernah kau cari kembali
/Kau/
Jangan kau tahan rekah senyummu
Layla
Akulah Majnunmu
Yang kau cari aku
Dipusara ku dekap nisan
Membawaku abadi
Bersamamu
(2020)
Kepada Jarak
Aku adalah jarak
Dan kau adalah waktu
Inginku lipat supaya dekat
Agar tetap teringat di segala yang tenggat
Berada ditempat terhangat dan ku tunaikan segala hajat bersama surat
Yang dikirim angin sampai di tangan seorang perindu yang taat
(2020)
Sengaja kulebur rindu itu
I/
Melebur bersama rindu
Di puncak kesunyian
Terasa gaduh
Dalam jemala, penuh ceracau si gila
II/
Kau panggil teman terbaikmu; kesedihan
Didekapnya, diiringi perpisahan
Sayang sekali, aku tak bias mengusir waktu
Yang telah lama kau pendam dalam suaka nestapa
III/
Seperti desir, mengalir seperti air, menjelma seperti api
Sampai ke hilir
IV/
Akulah nyala itu
Memberangus setiap yang puus
Menghapus setia yang tulus
Akulah kayu itu
Menjadi abu bukanlah ihwal yang tabuh
Namun, rekahku sampai keujung bibirmu
Menggurat surat darimu
Aku terpelanting jauh
Sampai ke langitlangit sudut kamarmu
(2020)
Syamsul bahri, lahir di Subang 12 Juli 1995. Seorang guru dan penulis puisi di salah satu lembaga Yogyakarta. Telah menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alumni Bengkel Teater Rendra dan sekarang sedang menjadi pegiat Komunitas Seni Budaya (KSB) UNY di Yogyakarta. Sedang menyelesaikan buku pertamanya yang berjudul Siklus Rindu. Surel : syamsulb725@gmail.com. IG: syamsulbahri_1922
Kaulah Akuku
/Aku Cinta Padamu/
Kau bukan hanya harus melepas jemalamu
Tapi kau juga harus menghilangkan dirimu dalam ragamu
Dan jangan pernah kau cari kembali
/Kau/
Jangan kau tahan rekah senyummu
Layla
Akulah Majnunmu
Yang kau cari aku
Dipusara ku dekap nisan
Membawaku abadi
Bersamamu
(2020)
Kepada Jarak
Aku adalah jarak
Dan kau adalah waktu
Inginku lipat supaya dekat
Agar tetap teringat di segala yang tenggat
Berada ditempat terhangat dan ku tunaikan segala hajat bersama surat
Yang dikirim angin sampai di tangan seorang perindu yang taat
(2020)
Sengaja kulebur rindu itu
I/
Melebur bersama rindu
Di puncak kesunyian
Terasa gaduh
Dalam jemala, penuh ceracau si gila
II/
Kau panggil teman terbaikmu; kesedihan
Didekapnya, diiringi perpisahan
Sayang sekali, aku tak bias mengusir waktu
Yang telah lama kau pendam dalam suaka nestapa
III/
Seperti desir, mengalir seperti air, menjelma seperti api
Sampai ke hilir
IV/
Akulah nyala itu
Memberangus setiap yang puus
Menghapus setia yang tulus
Akulah kayu itu
Menjadi abu bukanlah ihwal yang tabuh
Namun, rekahku sampai keujung bibirmu
Menggurat surat darimu
Aku terpelanting jauh
Sampai ke langitlangit sudut kamarmu
(2020)
Syamsul bahri, lahir di Subang 12 Juli 1995. Seorang guru dan penulis puisi di salah satu lembaga Yogyakarta. Telah menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alumni Bengkel Teater Rendra dan sekarang sedang menjadi pegiat Komunitas Seni Budaya (KSB) UNY di Yogyakarta. Sedang menyelesaikan buku pertamanya yang berjudul Siklus Rindu. Surel : syamsulb725@gmail.com. IG: syamsulbahri_1922