Kita Semakin Berhimpit
Bersandar Dinding Jendela At Taqwa Bagda asyar menanti
lelaki tua lusuh dengan tas
Tembokku tembokmu juga
At Taqwa yang kita miliki kini megah berlantai dua
Menikmati kantuk sejuknya angin
di serambi itu
At Taqwa milikmu
Seperti yang sudah sudah lelaki betsandar bertambah tambah
semakin ramai semakin padat
At Taqwa milik semua
lelaki tua lusuh itu tak terlihat
dan saling tak melihat
At Taqwa tak mempedulikan
duduk atau selonjor
sebagai tamu rumah kita yang indah
Ketika beberapa saat menjelang magrib
semakin berhimpit
kendaraan dan gerobak dagang
ingin bersandar
di dinding jendela At atTaqwa.
(rg bagus warsono, ramadhan 1441 H)
Bersandar Dinding Jendela At Taqwa Bagda asyar menanti
lelaki tua lusuh dengan tas
Tembokku tembokmu juga
At Taqwa yang kita miliki kini megah berlantai dua
Menikmati kantuk sejuknya angin
di serambi itu
At Taqwa milikmu
Seperti yang sudah sudah lelaki betsandar bertambah tambah
semakin ramai semakin padat
At Taqwa milik semua
lelaki tua lusuh itu tak terlihat
dan saling tak melihat
At Taqwa tak mempedulikan
duduk atau selonjor
sebagai tamu rumah kita yang indah
Ketika beberapa saat menjelang magrib
semakin berhimpit
kendaraan dan gerobak dagang
ingin bersandar
di dinding jendela At atTaqwa.
(rg bagus warsono, ramadhan 1441 H)