Senin, 13 April 2020

.SUJUDI AKBAR PAMUNGKAS: MEDITASI VIRUS

110.SUJUDI AKBAR PAMUNGKAS:

MEDITASI VIRUS

cobalah kau terawang kembali
kesenyapan ini seperti malam bermuara
petaka. kepulan asap merapen meditasiku
terasa berarak ke selatan, seperti menuju
pendulangan tulang-belulang ke poros malam

komat-kamit dalam nyanyian hening ini
adalah prosesi penghantar virus guna-guna
ke lambung hatimu yang telah kesekian dungu
mengenyahkan katrisnanku yang mengerak bumi
hingga kerontang waktu meliang kubur-kubur

"wel gowal gowel...
kuwe kudhu mlebu lan lebur nyawiji
katrisnanku ojo sampek mbok mblenjani
bruussss... bruussss... bruussss...!!!"
 (sampit, 120420)

SUJUDI AKBAR PAMUNGKAS, kelahiran Tuban. Selain dipublikasikan puluhan media cetak pusat dan daerah, juga beberapa kali pernah masuk nominasi LCP se-Indonesia. Karya puisi sebagian terangkum dalam buku seperti, Antologi Puisi Indonesia (API 1997) di antaranya bersama Sutardji Calzoum Bachri dan Slamet Sukirnanto. Kebangkitan 1995, Getar 1996, Negeri Bekantan 2003, Memo Untuk Presiden 2014, Merangkai Damai 2014, Sang Peneroka 2014, Jaket Kuning Sukirnanto 2014, Abad Burung Gagak Di Tanah Palestina 2015, Kalimantan Rinduku Yang Abadi 2015, Puisi Menolak Korupsi-6 2017, Kutulis Namamu di Batu 2018, A Skyful of Rain 2018, Zamrud Katulistiwa 2019, Mblekethek 2019, Perjalanan Merdeka 2020, Sayur-Mayur 2020 dll. Sempat aktif jadi Penyiar, Wartawan dan Redaktur Media Cetak dan Radio. Pernah menerbitkan Majalah dan Tabloid Berita yang tumbang oleh Tragedi Sampit 2001. Biografinya masuk dalam Leksikon Susastra Indonesia 2000 oleh Korrie Layun Rampa