105. Hermawan
Bencana Wabah
Azabkah dari fitnah dan hina menghina
Saat wabah itu datang dari utara
Semua merasakan sakit, prihatin, dan pilu serta
Melihat dan membaca berita bersileweran dari media
Hanya saha dan doa membuat sempurna
Seorang anak kecil yang berharap akan rezeki
Menunggu kedatangan para pemberi
Semua jadi sepi dan mimpi
Hanya awan-awan putih di langit biru yang tak bertepi
Saksi dan perwujudan keberadaan Ilahi
Seorang ibu mengajak anak itu pulang
Entah kemana menelusuri jalanan lengang
Berjalan ke luar masuk dari gang ke gang
Dari rumah orang-orang melihat tercegang
Ibu dan anak berjalan pulang
Sampai di kampung ibu dan anak merasa lega
Kehidupan berjalan seperti biasa
Tak sepi seperti di kota
Oh corona
Datang dan pergi tak ada berita
Semua aktivitas terpenjara
“Ibu, semoga orang-orang itu tak berdosa menghadap Yangkuasa”
Pelajaran alam untuk hidup sederhana
Alam ini terjaga bersama
Rahasia alam adalah obat dari semua wabah yang bahaya
Batangkabuang, Maret 2020
Dunia fana yang hina menghina ini
Wabah merajalela bagai menghirup udara
Sadar tak sadar kita menghirupnya
Bersama kita nestapa apa adanya
Wabah datang begitu saja
Kita semua baru tersentak dan lupa
Lupa akan segala
Hidup sendiri
Bagai tak tahu diri
dalam kamar yang sepi
satu-satu kita ditinggal dan tertinggal
menangis dalam sepi
diantar oleh petugas sendiri
tak ada arti
bila tak ada arti
kenapa harus disesali
menghadap ilahi
hanya sekali
berhentilah wahai semua
jika pedoman ilahi
tanda arti diri
menhadapNya
Padang, 1042020
Tahu Diri
Ramadhan penahan diri
Corona pengikat diri
Di mana diri
Yang selama ini
Hanya mengebiri
Tak tahu diri
Resah gelisah dan iri
Di hari ini
Merasa tak ada lagi
Dalam kamar sendiri
Di luar sepi sekali
Diperintah supaya patuhi
Kabar kabarilewat jari
Setelah bersih diri
Kita buang segala iri
Saling menyadari
Untuk hidup lebih berarti
Padang, 4 42020
Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember Alamat Jl. Bakti ABRI No36 RT 01 RW 1 Kelurahan Batangkabung-Ganting Kecamatan Kototangah, Padang, 25172, telepon 081363260719, WA 081261177458 email: hermawan.caniago@gmail.com.
Staf pengajar STKIP Rokania ini aktif menyajikan makalah tentang sastra dan pendidikan diberbagai pertemuan ilmiah. Puisi-puisi yang terbit dalam Gaga antoloi puisi mahasiswa sastra Universitas Bung Hatta tahun 1986, Bung antologi puisi dosen Universits Bung Hatta, Ragam Puisi Kolaborasi Cinta Anak Negerimu, Patah Tumbuh Hilang Berganti (2015) blencong, Menyemai Ingat Menuai Hormat, Matahari Cinta Samudera Kata, Nyanyian dari Hutan, Pantai, dan Taman Kota (terbitan HISKI), (2016) Aceh 5:03 6,4 SR, 6,5 SR Luka Pidie Jaya, Nyanyian Puisi untuk Ane Matahari, Menderas Sampai Siak, Mufakat Air, Nyanyian Gerimis (2017), Sendja Djiwa Pak Budi dan Epitaf Kota Hujan serta Anggraini, Tugu dan Rindu kumpulan puisi Pematangsiantar Penyair Nusantara, Do’a Seribu Bulan antologi puisi ASEAN, Wangian Kembang antologi puisi ASEAN dan India, 999 Sehimpun Puisi Penyair Riau HPI 2018 Riau, antologi puisi Guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu gerakan seribu guru ASEAN menuls puisi (2018), Kitab Puisi Indonesia 1001 Cinta, 1001 Rindu (terbitan HISKI & anam pustaka www.AMBAU.ID 2019). Jazirah 2 Segara Sakti Rantau Bertuah, Lelaki Yang Mendaki Langit Pasaman Rebah ke Pangkal Pasaman dalam Puisi Penyair Nusantara (2019), Tegal Mas Island Poetry International Festival dalam antologi (2020). Dari Kemilau Masa Lampau Antologi Esai dan Kritik, Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu antologi cerpen (2015). Masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia Yayasan Hari Puisi (2017). Editor dan prolog antologi puisi Perempuan Bajak Laut karya Rahmanidar (2018), dan prolog Menghilir Sungai Tak Berkuala Himpunan Sajak Cinta Rakyat karya Yassinsalleh terbitan Pena Padu Malaysia prolog kumpulan puisi Air Mata Laut dan Zikir Hati karya Laksamana Selat Lalang (2019).
Bencana Wabah
Azabkah dari fitnah dan hina menghina
Saat wabah itu datang dari utara
Semua merasakan sakit, prihatin, dan pilu serta
Melihat dan membaca berita bersileweran dari media
Hanya saha dan doa membuat sempurna
Seorang anak kecil yang berharap akan rezeki
Menunggu kedatangan para pemberi
Semua jadi sepi dan mimpi
Hanya awan-awan putih di langit biru yang tak bertepi
Saksi dan perwujudan keberadaan Ilahi
Seorang ibu mengajak anak itu pulang
Entah kemana menelusuri jalanan lengang
Berjalan ke luar masuk dari gang ke gang
Dari rumah orang-orang melihat tercegang
Ibu dan anak berjalan pulang
Sampai di kampung ibu dan anak merasa lega
Kehidupan berjalan seperti biasa
Tak sepi seperti di kota
Oh corona
Datang dan pergi tak ada berita
Semua aktivitas terpenjara
“Ibu, semoga orang-orang itu tak berdosa menghadap Yangkuasa”
Pelajaran alam untuk hidup sederhana
Alam ini terjaga bersama
Rahasia alam adalah obat dari semua wabah yang bahaya
Batangkabuang, Maret 2020
Dunia fana yang hina menghina ini
Wabah merajalela bagai menghirup udara
Sadar tak sadar kita menghirupnya
Bersama kita nestapa apa adanya
Wabah datang begitu saja
Kita semua baru tersentak dan lupa
Lupa akan segala
Hidup sendiri
Bagai tak tahu diri
dalam kamar yang sepi
satu-satu kita ditinggal dan tertinggal
menangis dalam sepi
diantar oleh petugas sendiri
tak ada arti
bila tak ada arti
kenapa harus disesali
menghadap ilahi
hanya sekali
berhentilah wahai semua
jika pedoman ilahi
tanda arti diri
menhadapNya
Padang, 1042020
Tahu Diri
Ramadhan penahan diri
Corona pengikat diri
Di mana diri
Yang selama ini
Hanya mengebiri
Tak tahu diri
Resah gelisah dan iri
Di hari ini
Merasa tak ada lagi
Dalam kamar sendiri
Di luar sepi sekali
Diperintah supaya patuhi
Kabar kabarilewat jari
Setelah bersih diri
Kita buang segala iri
Saling menyadari
Untuk hidup lebih berarti
Padang, 4 42020
Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember Alamat Jl. Bakti ABRI No36 RT 01 RW 1 Kelurahan Batangkabung-Ganting Kecamatan Kototangah, Padang, 25172, telepon 081363260719, WA 081261177458 email: hermawan.caniago@gmail.com.
Staf pengajar STKIP Rokania ini aktif menyajikan makalah tentang sastra dan pendidikan diberbagai pertemuan ilmiah. Puisi-puisi yang terbit dalam Gaga antoloi puisi mahasiswa sastra Universitas Bung Hatta tahun 1986, Bung antologi puisi dosen Universits Bung Hatta, Ragam Puisi Kolaborasi Cinta Anak Negerimu, Patah Tumbuh Hilang Berganti (2015) blencong, Menyemai Ingat Menuai Hormat, Matahari Cinta Samudera Kata, Nyanyian dari Hutan, Pantai, dan Taman Kota (terbitan HISKI), (2016) Aceh 5:03 6,4 SR, 6,5 SR Luka Pidie Jaya, Nyanyian Puisi untuk Ane Matahari, Menderas Sampai Siak, Mufakat Air, Nyanyian Gerimis (2017), Sendja Djiwa Pak Budi dan Epitaf Kota Hujan serta Anggraini, Tugu dan Rindu kumpulan puisi Pematangsiantar Penyair Nusantara, Do’a Seribu Bulan antologi puisi ASEAN, Wangian Kembang antologi puisi ASEAN dan India, 999 Sehimpun Puisi Penyair Riau HPI 2018 Riau, antologi puisi Guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu gerakan seribu guru ASEAN menuls puisi (2018), Kitab Puisi Indonesia 1001 Cinta, 1001 Rindu (terbitan HISKI & anam pustaka www.AMBAU.ID 2019). Jazirah 2 Segara Sakti Rantau Bertuah, Lelaki Yang Mendaki Langit Pasaman Rebah ke Pangkal Pasaman dalam Puisi Penyair Nusantara (2019), Tegal Mas Island Poetry International Festival dalam antologi (2020). Dari Kemilau Masa Lampau Antologi Esai dan Kritik, Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu antologi cerpen (2015). Masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia Yayasan Hari Puisi (2017). Editor dan prolog antologi puisi Perempuan Bajak Laut karya Rahmanidar (2018), dan prolog Menghilir Sungai Tak Berkuala Himpunan Sajak Cinta Rakyat karya Yassinsalleh terbitan Pena Padu Malaysia prolog kumpulan puisi Air Mata Laut dan Zikir Hati karya Laksamana Selat Lalang (2019).