Rut Retno Astuty
DOA KAMI DARI KLINIK INI
Ya Tuhan, dari ruang periksa, kami berdoa
Jauhkan kiranya kami dari keganasan Corona
Dari sergap maut dan ketiadaan tersia-sia
Agar banyak orang yang tertolong kesehatannya
Meski telah banyak tokoh baik, menjadi korbannya
Kondisi klinik dan pasien panik, merubah suasana
Alat pelindung diri dan pencegahan, apa adanya
Kami tetap melayani dalam doa sepenuh jiwa
Anugerahi kami keberanian dan iklas tak terbatas
Agar kami tangguh dan bungkam nyinyir tak jelas
Kami amini, badai ini cepat berlalu, tak berbias
Agar kami pulih, hidup tulus tanpa luka berbekas
*)Sanggar Griya Prima, Sumedang, 30 Maret 2020
CORONA
RUT RETNO ASTUTI, lahir di Kota Tegal, tanggal 22 Pebruari. Dokter lulusan FK UNDIP Semarang ini, menulis dengan konsep Puisi Terapistiknya yang terangkum dalam antologi,antara lain : Dawai Jantung Hati, Ritme Wanita Kita, Tapak Ibu Pemberdaya. Pegiat literasi yang tergabung dalam AWWA (Asean Women Writers Association) ini karyanya termuat dalam Selendang Mayang (2017) Sketsa Wajah Ibu (2017). Antologi bersama lainya : PMK - 6 / Puisi Menolak Korupsi (2017), Indonesia Masih Ada Matahari (2017). Antologi “Semangkuk Sup di Malam Kudus” (2017), Haiku Melawan Korupsi & Pameran Haiga HAKI (2017), “Pesona Ranah Bundo” - HPN (2018), KDNP Negeri Bahari (2018), Hati Rembulan (2018), Wanita Guru Bangsa (2019), RHERAJIN (2019). Selain sebagai redaktur kesehatan dan budaya, GBJC Ministry, juga aktif membina Kastaf THB Sanggar Griya prima & Studio Alam Asri Sumedang. (RRA) ***
DOA KAMI DARI KLINIK INI
Ya Tuhan, dari ruang periksa, kami berdoa
Jauhkan kiranya kami dari keganasan Corona
Dari sergap maut dan ketiadaan tersia-sia
Agar banyak orang yang tertolong kesehatannya
Meski telah banyak tokoh baik, menjadi korbannya
Kondisi klinik dan pasien panik, merubah suasana
Alat pelindung diri dan pencegahan, apa adanya
Kami tetap melayani dalam doa sepenuh jiwa
Anugerahi kami keberanian dan iklas tak terbatas
Agar kami tangguh dan bungkam nyinyir tak jelas
Kami amini, badai ini cepat berlalu, tak berbias
Agar kami pulih, hidup tulus tanpa luka berbekas
*)Sanggar Griya Prima, Sumedang, 30 Maret 2020
CORONA
RUT RETNO ASTUTI, lahir di Kota Tegal, tanggal 22 Pebruari. Dokter lulusan FK UNDIP Semarang ini, menulis dengan konsep Puisi Terapistiknya yang terangkum dalam antologi,antara lain : Dawai Jantung Hati, Ritme Wanita Kita, Tapak Ibu Pemberdaya. Pegiat literasi yang tergabung dalam AWWA (Asean Women Writers Association) ini karyanya termuat dalam Selendang Mayang (2017) Sketsa Wajah Ibu (2017). Antologi bersama lainya : PMK - 6 / Puisi Menolak Korupsi (2017), Indonesia Masih Ada Matahari (2017). Antologi “Semangkuk Sup di Malam Kudus” (2017), Haiku Melawan Korupsi & Pameran Haiga HAKI (2017), “Pesona Ranah Bundo” - HPN (2018), KDNP Negeri Bahari (2018), Hati Rembulan (2018), Wanita Guru Bangsa (2019), RHERAJIN (2019). Selain sebagai redaktur kesehatan dan budaya, GBJC Ministry, juga aktif membina Kastaf THB Sanggar Griya prima & Studio Alam Asri Sumedang. (RRA) ***