103.Muhammad Tauhed Supratman
KORONA DAN ORANG MISKIN
telah kujelajah penjuru mata angin, kekasihku
tak kutemukan korona di rumah bambu
padahal kau di tv, koran dan media sosial
menganjurkan orang miskin negeri ini
di rumah saja
saling menjaga tak tularkan korona
korona itu tak dipahami, kekasihku
orang-orang miskin di negeri ini
diam di rumah saja
orang-orang miskin hanya meratap
tangisnya tak lagi airmata. ia darah
mata tuanya menyimpan api. nyala tapi tak pernah
membakar siapa-siapa, kekasihku
orang-orang miskin di penjuru mata angin
diamnya tak simpan senyummu
hingga kutulis sajak
ini bukan surga, saudaraku
Pamekasan, 2 April 2020
DONGENG KORONA
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
ketika pandemi korona
menghiasi punggung zaman
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
resah, gelisah, cemas, dan ketakutan
di dramtisir penyebar hoax
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
mitos lebih dikedepankan
dari akal sehat
Pamekasan, 5 April 2020
DROPLET
pada droplet yang meneteskan resah
telah tergores pesan korona
segumpal awan melintas
di ujung impianku yang kian piatu
di gemericik hand sanitizer
sesakkan kalbu
sajak di droplet itu
berdongeng tentang isolasi mandiri
yang menggiring physical distancing
dengan masker yang tak jua usai
mengasah asaku bertasbih
adukan duka pada seberkas
cahaya bintang di ranting ragu
Pamekasan, 11 April 2020
Muhammad Tauhed Supratman, lahir di Pamekasan, 27 Nopember l970. Alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univesitas Madura, Pamekasan (2001) ini menulis puisi, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Karya-karyanya berupa sajak, cerpen, dan esai sastra dipublikasikan di: Jawa Pos, Karya Darma, Mimbar Pembangunan Agama, Mingguan Guru, Aula, Radar Madura, Surya, Surabaya Post, Kidung, Bende (Surabaya), Simponi, Inti Jaya, Kompas (Jakarta), Suara Muhammadiyah (Yogjakarta), Sahabat Pena (Bandung), dan sebagainya. Sajaknya “Nyanyian dari Kampus” terpilih dan dibacakan di Radio Nederland, di Helvirsum, Belanda dalam rangka HUT ke-53 Republik Indonesia. Antologi sajak tunggal: “RAPSODI MAWAR DAN GERIMIS” (Ganding Pustaka, Yogyakarta, 2015) “BERNYANYI DALAM BISU”, (Penerbit Kekata Group, Solo, Maret 2020). Tahun 2019 menerima Penghargaan Sastra dari Gubernur Jawa Timur. Kini tinggal di Jl. Jembatan Serang 3, Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, 69381. e-mail: tauhed@unira.ac.id HP. 081 230 335522
KORONA DAN ORANG MISKIN
telah kujelajah penjuru mata angin, kekasihku
tak kutemukan korona di rumah bambu
padahal kau di tv, koran dan media sosial
menganjurkan orang miskin negeri ini
di rumah saja
saling menjaga tak tularkan korona
korona itu tak dipahami, kekasihku
orang-orang miskin di negeri ini
diam di rumah saja
orang-orang miskin hanya meratap
tangisnya tak lagi airmata. ia darah
mata tuanya menyimpan api. nyala tapi tak pernah
membakar siapa-siapa, kekasihku
orang-orang miskin di penjuru mata angin
diamnya tak simpan senyummu
hingga kutulis sajak
ini bukan surga, saudaraku
Pamekasan, 2 April 2020
DONGENG KORONA
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
ketika pandemi korona
menghiasi punggung zaman
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
resah, gelisah, cemas, dan ketakutan
di dramtisir penyebar hoax
inilah sejarah kemanusiaan paling unik
di kolong jagat
mitos lebih dikedepankan
dari akal sehat
Pamekasan, 5 April 2020
DROPLET
pada droplet yang meneteskan resah
telah tergores pesan korona
segumpal awan melintas
di ujung impianku yang kian piatu
di gemericik hand sanitizer
sesakkan kalbu
sajak di droplet itu
berdongeng tentang isolasi mandiri
yang menggiring physical distancing
dengan masker yang tak jua usai
mengasah asaku bertasbih
adukan duka pada seberkas
cahaya bintang di ranting ragu
Pamekasan, 11 April 2020
Muhammad Tauhed Supratman, lahir di Pamekasan, 27 Nopember l970. Alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univesitas Madura, Pamekasan (2001) ini menulis puisi, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Karya-karyanya berupa sajak, cerpen, dan esai sastra dipublikasikan di: Jawa Pos, Karya Darma, Mimbar Pembangunan Agama, Mingguan Guru, Aula, Radar Madura, Surya, Surabaya Post, Kidung, Bende (Surabaya), Simponi, Inti Jaya, Kompas (Jakarta), Suara Muhammadiyah (Yogjakarta), Sahabat Pena (Bandung), dan sebagainya. Sajaknya “Nyanyian dari Kampus” terpilih dan dibacakan di Radio Nederland, di Helvirsum, Belanda dalam rangka HUT ke-53 Republik Indonesia. Antologi sajak tunggal: “RAPSODI MAWAR DAN GERIMIS” (Ganding Pustaka, Yogyakarta, 2015) “BERNYANYI DALAM BISU”, (Penerbit Kekata Group, Solo, Maret 2020). Tahun 2019 menerima Penghargaan Sastra dari Gubernur Jawa Timur. Kini tinggal di Jl. Jembatan Serang 3, Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, 69381. e-mail: tauhed@unira.ac.id HP. 081 230 335522