Selasa, 28 April 2020

Sutarso PROTES TENTANG SURGA, TEMPAT PALING BINTANG BAGI KELUARGA

Sutarso

PROTES TENTANG SURGA, TEMPAT PALING BINTANG BAGI KELUARGA

"Di kepala:
 Pikiran kotor merajalela
 Terjebak otakatik otak,
 sampai terbelai andai,
 bahwa tanpa pikiran suci
 di kemudian hari
 kita masuk surga?
 Atau, telah kau
 pelajari  Sunah Nabi tapi
 purapura tidak mengerti?
 Di bibir:
 Kata mangkir
 kepada kita mampir
 Terlalu yakin masuk
 surga, bukankah itu
 kesimpulan terburuburu?
 Bukankah seharusnya
 menabung kebaikan
 seribu gunung,
 baru menghitung
 untung
 dari kemungkinan
 lolos seleksi
 setelah Munkar
 setelah Nakir
 jalankan tugas dari_Nya
 Mengenai catatan tentang
 baik buruk perbuatan kita
 dari lahir hingga
 hembuskan napas terakhir,
 ada di Roqib
 ada di Atid
 Di jemari:
 Kekerasan, ringan tangan
 Kau tau, tangan
 untuk memberi
 Mengapa kepada diri 
 sendiri
 mengapa kepada diridiri
 di luar diri sendiri,
 kaumenyakiti?
 Dengan zalim,
 mengapa mengklaim diri
 alim?
 Dengan kejahatan,
 pantaskah kita
 jadi penghuni surga?
 Bukankah masih ada
 waktu?
 Bukankah rumah kita,
 tempat yang tepat
 demi
 kembalikan keaslian diri
 yang terfotokopi
 basabasi
 bikin jalan ke surga
 terportal  bengal
 mengaku diri
 paling handal?
 Bukankah rumah,
 tempat paling indah,
 yang semoga jadi Tempat
 Paling Bintang bagi
 keluarga kita?"

Sorong, 25 April 2020


Bukankah rumah,
adalah surga?
Semoga dari rumah ini,
kita sekeluarga
mencapai surga