65.Dyah Setyawati
UNTUKMU RINDU
untukmu rindu;kucari sampai sudut ulu
belum juga kutemu
padahal telah lama kuseru
diantara muram langit
tangis tetangga
kehilangan anaknya yang mati tiba tiba
aku mencarimu
didiri,dirumah,dihati
ketika musholla sepi
oooh kekasih
akankah kita gali kubur sendiri
sementara pelayat cuma bisa dihitung jari
masih kugamit cemas dan kulangitkan
doa bertubi
kalaupun ini sebuah peringatan
segeralah usai
ampunkan hambamu
alam telah lelah istirah
pagi yang rona hilang pesona
aku takdimi ranggas siang
murung langit
nyanyian kedasih
kota sunyi
hati tak mati
(Asahmanah 28/03 /2020
KOTA SUNYI
jalanan lengang
langkahku melenggang
mencoba menangkap matahari yang sembunyi
celoteh anak anakpun tak kudengar
ketika semua diliburkan
pasar nyasar entah kemana
penyemprotan virus setan
masker jadi maskot
melangit harga
adakadabra
rakyat jelata sengsara
sementara tempat wisata dahaga pengunjung
alam istirah nikmati rinai hujan yang belum usai
hati serasa membelati
masih menyusuri pagi gelisah
ini kota sunyi
mirip tempat para zombi
sesuap nasi untuk hari ini
setumpuk inspirasi
geliat pagi
mari saling introspeksi
agar semua kembali seksi
jangan biarkan tuhan geleng kepala
saksikan ulah manusia
kesombongan macam apalagi
yang kalian banggakan
selamat pagi kota sunyi...
(Asahmanah aprl2020)