Tumbal Tinombala
Apa yang diperjuangkan hingga
lari kehutan. Terjepit gunung
menyelinat
takut ketangkap. Lalu apa yang mesti dipertahan
kan
sampasampai takut tembakan. Kisahnya sampai kemana
mana
tapi desah nafas tersengal. Kanapa bersembnyi dibelan
tara padaal balatentara
menyuarakan siap menghayal. Siap ja
di
calon pengantin. Siap mengajal. Siap ketemu Tuhan. Bidada
ribidadari
akan menyambut. Bahkan 40 bidadari siap menyam
but
mengiringi kematian.Kematian yang ternyata hanya dimata
senapan. Apa yang diperjuangkan
hingga sangat berani dengan
sang
kuasa. Berani pada Tuhan. Tapi takut pada senapan. Takut
dengan
tuan. Takut dengan juragan. Tak usah berani kalau punya
nyali.Jangan
paksa berani kalau memang bukan lelaki.Sebab hanya
hanya lelaki yang berani
melindungi. Hanya lelaki yang berani hada
pi
tanpa sembunyisembunyi. Suara tifa ditengah rimba membuka ta
bir.
Membawa senjata tapi takut senjata. Menciptakan suara tapi di
buru
suara juga. Suara seruling hanyutkan hening. Darah blingsatan
dikejar setan. Hidup tak menjadi
lunak pada kehidupan. Hidup tak
menjadi
bijak pada kehidupan. Buat apa melawan bumi jika bumi pa
da
akhirnya menjadi boomerang. Buat apa menghujat bumi jika pada
akhirnya
dikebumikan. Buat apa…bias jadi punta tugas mulia membela
agama. Tapi sungguh gagal
membela sesama. Buat apa!!!
Thomas
haryanto soekiran 2016
Padepokan
seni matahariku purworejo