Djemi
Tomuka
Perempuan Tua
di
mata tua perempuan itu
langit
tak pernah berubah
kecuali
pundak kini lekuk
setiap
kali dia menyeret uban
yang
mengelupas di kakinya
disebutnya
rumah,
gubuk
tempat menaruh senyum
di
sampingnya, gundukan tanah selalu basah
oleh
kenang dan airmata
adalah
tugu kecil dengan relief bambu runcing
bertuliskan
kekasih
ditimangnya
hari-hari di ujung
bersama
nama kekasih
yang
terbungkus merah putih
telah
lusuh hilang warna
di
mata tua perempuan itu
langit
tak pernah berubah
kecuali
juang terus saja memanjang
menggelung
ke langit
Tanpa sesiapa
Menanti merdeka
Manado, 15 Desember 2015