Di Depan Televisi
segala ruang dikerubuti banyak warta
menteri anu meresmikan pabrik
di sekitarnya masyarakat menjerit
ladang dan sawah terjual karena paksaan
pagar tinggi bakal mengepung
sebuah harga diri pelan terkoyak
para cukong merubah wajah desa menjadi setengah kota
minimarket tersebar bak jamur
warung-warung mulai gugur
mainan tradisional terus tergusur
diganti gadged paling manjur
meninabobokkan otak anak-anak bangsa
hebatnya zaman ini
mengimingi mimpi diri
mataku terpaku di depan televisi
angka-angka dikabarkan sebagai keberhasilan
jalan-jalan beton, pabrik-pabrik memasuki desa, penjualan gedung-gedung
siapa yang diuntungkan?
pribumi melongo saja
menonton dari pinggir saja
tanda tanya meliar di pikiran
pembangunan milik siapa?
O, bangsaku pasar besar
hendak dikuasai koloni besar
bangsaku semacam dara
mengundang banyak jejaka untuk merayu dan memilikinya
ditebar racun beratus bisa
dan kita mesti waspada
selalu waspada!
pesawat televisi masih menyuarakan gemerlap kemajuan
semu, kuangkat tubuhku
menyeruput sisa kopi di cangkir
lalu mengambil cangkul
berangkat ke sawah
Karangrayung
14 Agustus 2017