Orang-Orang yang Tertawa
Jika tengok kebelakang maka akan kau temukan
Sisa-sisa peluh pada baju dan celana rombengku
Aku yang terlahir dari sepasang pematuh
Yang tulusnya diganti dengan balas tak sewajarnya
Embun yang hampir menyapu bersih seluruh muka ku
Yang membasuh helai-helai ubanku
Dengan tudung yang pengaitnya sengaja
ku kalungkan pada leher dan menggantung dibawah tengkuk
Melumuri kaki dengan lempung-lempung yang aku pijaki
Gubug yang beratap jerami akan melindungi
Tubuhku dari sunyinya gulita beserta dinginnya rintik
Yang mulai liar terbawa derau yang tak beratur
Padahal tujuanku ini hanyalah menghidupimu
Agar kau jadi insan generasi yang berakhlak budi
Malah sawah-sawah yang kutanami padi
Kau ringkus dan diganti pabrik-pabrik
Atau malah kau jual kepada penjajah
Sedangkan kaum –kaum mu kau telantarkan
Bahkan otak-otak kecil suci tak kau kasih ilmu
Dibiarkan dengan liar berkeliaran
Di kolong jembatan, di pinggiran trotoar
Kau sangat lucu…
Membunuh diri dengan cara konyolmu
Kau lebih suka mengisi perutmu
Dengan logam-logam atau besi produksi industri
Kerongkonganmu akan kemarau
Akibat kali-kali tak lagi air yang mengaliri
Melainkan limbah-limbah dan kotoran
Orang-orang yang akan menertawaimu
Jakarta, 13 Maret 2018
Yanu Faoji, lahir di Banyumas pada tanggal 13 januari 1995. Dia adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya seorang perempuan bernama Fika Riyatun. Ibunya berprofesi sebagai pedagang sembako sejak mereka masih balita.
Semasa kecil dia hanya hidup bersama seorang ibu, setiap hari Yanu selalu membantu belanja kebutuhan dapur dan juga menjajakan dagangan ibunya.itu dilakukan hampir setelah pulang dari kewajiban belajarnya disekolah. Walau hidup hanya dengan seorang ibu, semangatnya tak akan pernah turun. Justru dengan itu Yanu semakin giat untuk belajar hal baru agar terwujud segala keinginannya. Terutama membuat ibunya tersenyum adalah prioritasnya.
Dia sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah. Kemudian hijrah ke ajibarang untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMAN Ajibarang dan melanjutkan studi di perguruan tinggi swasta di purwokerto. Sekolah tinggi Teknologi Telematika Telkom yang sekarang sudah berubah menjadi IT Tellkom. Dan sekarang sedang melanjutkan program studi lanjut perguruan tinggi Teknik Elektro di Universitas Mercubuana Jakarta.
Sekarang ia bekerja disalah satu bank milik Negara yaitu bank BRI sebagai tenaga honorer administrasi dan front liner.
Alamat identitas penulis di Desa Samudra RT 01/RW 06, Kec. Gumelar, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.
Jika tengok kebelakang maka akan kau temukan
Sisa-sisa peluh pada baju dan celana rombengku
Aku yang terlahir dari sepasang pematuh
Yang tulusnya diganti dengan balas tak sewajarnya
Embun yang hampir menyapu bersih seluruh muka ku
Yang membasuh helai-helai ubanku
Dengan tudung yang pengaitnya sengaja
ku kalungkan pada leher dan menggantung dibawah tengkuk
Melumuri kaki dengan lempung-lempung yang aku pijaki
Gubug yang beratap jerami akan melindungi
Tubuhku dari sunyinya gulita beserta dinginnya rintik
Yang mulai liar terbawa derau yang tak beratur
Padahal tujuanku ini hanyalah menghidupimu
Agar kau jadi insan generasi yang berakhlak budi
Malah sawah-sawah yang kutanami padi
Kau ringkus dan diganti pabrik-pabrik
Atau malah kau jual kepada penjajah
Sedangkan kaum –kaum mu kau telantarkan
Bahkan otak-otak kecil suci tak kau kasih ilmu
Dibiarkan dengan liar berkeliaran
Di kolong jembatan, di pinggiran trotoar
Kau sangat lucu…
Membunuh diri dengan cara konyolmu
Kau lebih suka mengisi perutmu
Dengan logam-logam atau besi produksi industri
Kerongkonganmu akan kemarau
Akibat kali-kali tak lagi air yang mengaliri
Melainkan limbah-limbah dan kotoran
Orang-orang yang akan menertawaimu
Jakarta, 13 Maret 2018
Yanu Faoji, lahir di Banyumas pada tanggal 13 januari 1995. Dia adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya seorang perempuan bernama Fika Riyatun. Ibunya berprofesi sebagai pedagang sembako sejak mereka masih balita.
Semasa kecil dia hanya hidup bersama seorang ibu, setiap hari Yanu selalu membantu belanja kebutuhan dapur dan juga menjajakan dagangan ibunya.itu dilakukan hampir setelah pulang dari kewajiban belajarnya disekolah. Walau hidup hanya dengan seorang ibu, semangatnya tak akan pernah turun. Justru dengan itu Yanu semakin giat untuk belajar hal baru agar terwujud segala keinginannya. Terutama membuat ibunya tersenyum adalah prioritasnya.
Dia sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah. Kemudian hijrah ke ajibarang untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMAN Ajibarang dan melanjutkan studi di perguruan tinggi swasta di purwokerto. Sekolah tinggi Teknologi Telematika Telkom yang sekarang sudah berubah menjadi IT Tellkom. Dan sekarang sedang melanjutkan program studi lanjut perguruan tinggi Teknik Elektro di Universitas Mercubuana Jakarta.
Sekarang ia bekerja disalah satu bank milik Negara yaitu bank BRI sebagai tenaga honorer administrasi dan front liner.
Alamat identitas penulis di Desa Samudra RT 01/RW 06, Kec. Gumelar, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.