Tersiar kabar di sebuah negeri
Katanya, adalah negeri yang subur
Tapi kok, malah banyak penganggur
Tergusur di sawah sendiri
Terbusur di hutan sendiri
Terbujur di laut sendiri
Tersungkur di tambang sendiri
Tergempur di pasar sendiri
Bahkan tersingkir di rumah sendiri
Karena terbuai janji-janji palsu
Yang diobral di panggung politik
Menjadi hipnotis lima tahunan.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Banyak orang bejat jadi pejabat
Gemuk dan kenyang makan uang rakyat
Meski masyarakatnya hidup melarat
Bahkan sekarat pun, jarang yang peduli
Tak heran banyak muncul para penjahat
Yang lahir dari kepincangan sosial
Karena terlunta-lunta mengemis pekerjaan
Karena terpontang-panting dimainkan hutang
Karena terhuyung-huyung menahan sakit
Karena terkotak-kotak pragmatis politik
Karena terseok-seok dicerca miskin.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Di sana, apa saja bisa dipalsulkan
Ada beras palsu di tanah agraris
Ada daging palsu sambut lebaran
Ada uang palsu jelang pemilu
Ada suara palsu di bilik suara
Ada vonis palsu di balik palu
Ada kader palsu di kancah partai
Ada ijazah palsu di birokrasi
Ada identitas palsu di kartu keluarga
Ada akun palsu penyebar hoax
Bahkan, jenis kelamin palsu pun ada di sana.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Hukum ditafsirkan seenak hati
Bikin koruptor makin diktator
Jangan harap ada harakiri di sana
Jika koruptor tertangkap basah
Karena budaya malu barang yang murah
Semurah kotoran di tempat sampah
Jangan harap berlaku potong tangan
Heh, malah dapat potong tahanan
Jangan harap dapat hukuman mati
Malah sibuk dibela sampai mati
Untuk memenangkan kolusi dan koloni.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Syahwat korupsi semakin terkenal
Memakmurkan jiwa-jiwa feodal
Mengusik para pemilik akal binal
Untuk bertahta dengan cara nakal
Serampangan tak takut kriminal
Di negeri seremonial, negerinya abal-abal
Negeri seribu ide gagal para otak dangkal.
Katanya, adalah negeri yang subur
Tapi kok, malah banyak penganggur
Tergusur di sawah sendiri
Terbusur di hutan sendiri
Terbujur di laut sendiri
Tersungkur di tambang sendiri
Tergempur di pasar sendiri
Bahkan tersingkir di rumah sendiri
Karena terbuai janji-janji palsu
Yang diobral di panggung politik
Menjadi hipnotis lima tahunan.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Banyak orang bejat jadi pejabat
Gemuk dan kenyang makan uang rakyat
Meski masyarakatnya hidup melarat
Bahkan sekarat pun, jarang yang peduli
Tak heran banyak muncul para penjahat
Yang lahir dari kepincangan sosial
Karena terlunta-lunta mengemis pekerjaan
Karena terpontang-panting dimainkan hutang
Karena terhuyung-huyung menahan sakit
Karena terkotak-kotak pragmatis politik
Karena terseok-seok dicerca miskin.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Di sana, apa saja bisa dipalsulkan
Ada beras palsu di tanah agraris
Ada daging palsu sambut lebaran
Ada uang palsu jelang pemilu
Ada suara palsu di bilik suara
Ada vonis palsu di balik palu
Ada kader palsu di kancah partai
Ada ijazah palsu di birokrasi
Ada identitas palsu di kartu keluarga
Ada akun palsu penyebar hoax
Bahkan, jenis kelamin palsu pun ada di sana.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Hukum ditafsirkan seenak hati
Bikin koruptor makin diktator
Jangan harap ada harakiri di sana
Jika koruptor tertangkap basah
Karena budaya malu barang yang murah
Semurah kotoran di tempat sampah
Jangan harap berlaku potong tangan
Heh, malah dapat potong tahanan
Jangan harap dapat hukuman mati
Malah sibuk dibela sampai mati
Untuk memenangkan kolusi dan koloni.
Tersiar kabar di sebuah negeri
Syahwat korupsi semakin terkenal
Memakmurkan jiwa-jiwa feodal
Mengusik para pemilik akal binal
Untuk bertahta dengan cara nakal
Serampangan tak takut kriminal
Di negeri seremonial, negerinya abal-abal
Negeri seribu ide gagal para otak dangkal.