Ghofiruddin Alfian
Negeri Pilin Pelan
asyiknya hidup di negeri pilin pelan
semua orang hobi memilin dan memelan
kalau mereka jelata, ya untuk mencari keselamatan
kalau berkuasa, ya untuk terus bertahan,
atau agar menanjak status dan jabatan
hidup di negeri pilin pelan
kau tidak butuh prinsip untuk bertahan,
prinsipnya ya itu pilin pelan,
pilin-pilin pelan-pelan,
tapi jangan sampai terpilin
karena lama-lama kau bisa tertelan,
jika tidak mampu bertahan pikiranmu bisa edan
karena terlalu banyak pertanyaan
negeri pilin pelan,
ia adalah potret ideal jaman edan,
jaman edan yang katanya pujangga ronggowarsito
yen ra edan ra keduman,
ya memang seperti itu di negeri pilin pelan,
orang yang waras dan paling bijak
ia hanya akan disingkirkan dari pusaran kekuasaan
(Trenggalek, 24 November 2017)
Negeri Pilin Pelan
asyiknya hidup di negeri pilin pelan
semua orang hobi memilin dan memelan
kalau mereka jelata, ya untuk mencari keselamatan
kalau berkuasa, ya untuk terus bertahan,
atau agar menanjak status dan jabatan
hidup di negeri pilin pelan
kau tidak butuh prinsip untuk bertahan,
prinsipnya ya itu pilin pelan,
pilin-pilin pelan-pelan,
tapi jangan sampai terpilin
karena lama-lama kau bisa tertelan,
jika tidak mampu bertahan pikiranmu bisa edan
karena terlalu banyak pertanyaan
negeri pilin pelan,
ia adalah potret ideal jaman edan,
jaman edan yang katanya pujangga ronggowarsito
yen ra edan ra keduman,
ya memang seperti itu di negeri pilin pelan,
orang yang waras dan paling bijak
ia hanya akan disingkirkan dari pusaran kekuasaan
(Trenggalek, 24 November 2017)
Ghofiruddin Alfian lahir di Trenggalek pada 16 Desember 1990. telah menerbitkan dua buku puisi tunggal, yaitu Catatan Seorang Mbambung (Diandra Creative, 2016) dan Perempuan Sekilas Pandang (Sembilan Mutiara Publishing, 2018) yang merupakan bagian pertama dari buku puisi Trilogi Area 38, disusul bagian kedua dan ketiga: Timur Daya dan Filosofi Simu Area 38 yang masih dalam proses pengendapan.