Selasa, 20 Maret 2018

NURHOLIS Pusingan Secangkir Kopi

NURHOLIS
Pusingan Secangkir Kopi
Kopi panas adalah hak hidung
Aromanya mengepul menjadi aroma terapi
Biar dada tak lagi sesak
Menghirup udara yang mungkin tak lama lagi berbayar

Kopi dingin adalah hak mulut
Yang sewaktu-waktu akan disiramkan pada mulut yang panas
Sedari lama menahan umpatan ala kebun binatang
Yang jika keluar, maka keluarnya menuju hotel prodeo

Ampas kopi adalah hak wajah
Dibalurkan sebagai cat wajah ala tentara
Bukan untuk gerilya
Tapi sembunyi dari kejaran tikus-tikus penguasa

Cangkir kosong adalah hak sunyi
Kasihan! Kursi goyang mengayun tubuhnya sendiri
Sudah lama sekali mulut-mulut dibungkam rapat
Maka biar cangkir dibanting saja, biar ramai

Kutai Barat, 18 Maret 2018







Nurholis,Lahir tahun 1990 di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Seorang buruh tambang yang cinta puisi. Karyanya tergabung dalam antologi bersama: Mengunyah Geram, 100 Puisi Melawan Korupsi (2017), The First Drop Of Rain, Banjarbaru Festival (2017) dan Dharma Asmaraloka (2018).