Rachmad Basuni
Seperti
Ini
tuan belalang selalu melompat girang, mencari tempat
diantara tangkai-tangkai ranting yang usang, pasalnya hijau rumput segar di
depan mata terpampang, namun sayang,
hanya sebuah bayang..
nyonya lebah memandu sorak kerumunannya bergegas, mengais
dari kelopak bunga yang hampir layu terlindas, pandangannya mulai kabur
sepintas, bunga-bunga yang indah hanya beberapa saja yang tak berbatas,
keluarga rayap harus berebut atap kesana kemari, mencari
tempat tepat di sudut almari, membuatnya sedikit miring sebatas ibu jari, kayu
penyangga tak luput dari sasaran kini, setidaknya setahun dua tahun lagi bisa
tetap berdiri,
nona kenari terpaksa beralih profesi, berpindah dari
panggung ke panggung ekspresi, tak lagi bernyanyi untuk menarik pujaan hati,
namun di panggung sangkar kayu kini, ia menghibur telinga sang tuan musisi,
tuan, nyonya, nona, dan keluarga selalu saja begini,
ironisnya alam ini terlalu mengironi, hingga nanti, akan tetap seperti ini ~
Solo, 5 November 1992
Refa Kris Dwi Samanta
Capung
Gunung
Ada capung di caping bapak
Yang hendak menyalakan mendung
Kepalanya masih agak basah
Sehabis menclub di blumbang bapak
(Hitung-hitung sambil momong kecebong)
Kini sayap kirinya tak lagi utuh
Tertampar ayunan hujan barat
Menjadikannya pensiun dari dunia penerbangan
Meski demikian ia masih bisa nembang
(Diiringi petikan kecapi bapak)
Alangkah bahagianya capung itu
Bagaimana tidak? Bapakku kan gemar berkebun!
Refa Kris Dwi Samanta
Anjing
Dalam Sangkar
Aku tercipta sebagai anjing
Yang hidup di sebuah dunia berukuran 2 x 2 meter
Dimana cakrawala tidak akan terlihat indah dilihat dari
sudut manapun
kadang-kadang
Yang sering adalah nasi basi dengan kuah sup yang sudah agak
kecut
Siapa gerangan yang dapat mendengar rintihan perut seekor
anjing
sementara dunia tuanku begitu gaduhnya
Aku lebih suka dipukuli hingga mati
Daripada terkurung sepanjang hari sampai mati
Dalam benakku aku bertanya
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap
bersyukur meski tuanku tidak memberiku makan?
Apakah aku akan mendapat pertolongan Tuhan, jika aku tetap
berdoa meski perutku sedang keroncongan?
Wahai Penciptaku yang agung
Apakah seekor anjing diperbolehkan menghuni surga?
Karena jika boleh
Pastilah aku akan sangat bersukacita
Karena disana aku hanya akan bertemu dengan orang baik
Wahai Penciptaku yang Maha Kasih
Semoga Engkau membenarkan pemikiranku ini
Karena tiap malam,aku bermimpi
Sebuah mimpi, juga sebuah pengharapan
Dimana kulihat seorang manusia bercahaya berlari
menghampiriku
dengan membawa sebungkus dog food
Rere Desvada
Rusa
Kelana
Hari itu
Seperti biasa halaman nampak sepi
Tanpa sengaja sekilas ada rusa
Berlarian bekejaran dengan rusa lainnya
Istana serta halaman nan asri begitu sejuk
Sekawanan rusa lincah kala kakinya meloncat
Tak peduli Preridennya pusing karena memikirkan Negara yang
konfliknya segudang
Jejak kaki rusa
Seperti kenangan Proklamasi silam
Di mana Soekarno dulu pernah mendiami Istana Bogor ini
Merenung sejenak dalam kesahnya
Rumput pun jadi saksi
Rusa ijuga mengajak tersenyum
Menenangkan hati yang kalut dari
majikan yang sedang kalut
Rusa dan catatan usang
jadi sejarah Bangsa Indonesia
Di mana perjuangan telah terlukis
di dada generasi kini
Negaraku dan rusaku
Biarkan kami anak Pertiwi
Meretas dari peninggalan perjuanganmu bangun Republik
Indonesia bersama sapa mentari ceria
Bandung, 17 Agustus 2016