Jakarta dengan keadaannya seperti sekarang
adalah sebuah khas tersendiri yang dimiliki Jakarta.
Bukan
Jakarta kalau tidak demikian. Sehingga menjadi budaya Jakarta yang
terkadang unik dan menarik. Jika ada
wacana pindah Ibukota Negara, boleh-boleh saja. Tetapi Jakarta tidak. Tidak
untuk selamanya.
Antologi ini mengetengahkan syair untuk
pembaca memahami Jakarta dalam kacamata penyair. Sebuah pesan untuk diapresiasi
kita semua. Bagaimana syair dan Jakarta sesungguhnya, tergantung dari apresiasi
pembaca semua.
Harapan penulis semoga pembaca senang
membaca dan terhibur hatinya.(Rg Bagus Warsono)