Little Lite
Burung Hantu
Terbanglah
lebih rendah
Sebab
tikus ada di tanah
Tak perlu
terbang tinggi
Bulan tak
sudi kau temui
Padang, 01052014
Little
Lite
Suara-suara
Di kepalamu
Ada suara tetes-tetes
darah
Jatuh dari luka yang
selalu nganga
Terkoyak pisau waktu
yang putus asa
Di kepalamu
Dengung igau beribu
pasang sayap lebah
Menyulut sumbu resah
tangis dan amarah
O, jiwa yang patah dan
lelah
Di kepalamu
Denting gelas arak iblis
dan malaikat yang bersulang
Gaduh pesta pora atas
surga yang dijanjikan Tuhan
Pengganti duniamu yang
hilang
Muarabungo,
20122016
Mike Dwi Setiawati
Kepodang
Senja
Melukis senja,
Berbingkai cahaya berwarna gading,
Laut berombak dan sepasang angsa berbincang tentang lengang
dermaga,
Kucatatkan kau sebagai basah senja,
Larik larik kata pada sajak usang,
Buku harian yang tak lekang,
Sepasang kepodang, berkicau riuh di dahan kemuning,
Betapa senja adalah sebuah kitab kerinduan,
Yang tak pernah usai kita terjemahkan..
Mohamad Firdaus
Merubah Diri Jadi Pupa
aku hanya hendak bersemadi pada kehangatan rumah
untuk menjaga licin kulitku dari tajam angin dan gigil hujan
setiap ia turun merindukan bumi. sebelum waktu melilitku,
memerahku sampai napas tersengal dan pori mengucurkan
deras darah sebagai hukuman teruntuk penghuni bumi
telah kusimpan segala kesedihan dan juga kegembiraan
sebab mereka hanyalah pendusta yang akan membunuhku
sepulang dari perjalanan panjang dan melelahkan
membuatku beranjak mencari-cari tempat pembaringan
sementara yang tenang dari bising dan pikir yang gila
-ini merupakan batas di mana aku harus bersiap menekuri
waktu
sampai tubuhku mengeras menjelma rumah pupa yang malang-
aku hanyalah larva dengan tubuh dan hati yang melunak
hendak merubah rupa jadi penyihir dengan tatapan mata
di ujung musim yang ranum. kau akan jumpai tubuhku
menggantung
pada kulit ranting setelah keras tubuh merubahku jadi pupa
seperti petapa yang gemar merapal mantra sampai titik cahaya
merekah pada keras cangkang
Purwokerto, 31 Januari
2016
Mohamad Firdaus
Melepas Kupu-kupu
telah terwujud segala doamu yang kerap dibenamkan
lewat tetes airmata di bujur malam. waktu di mana kau adukan
seluruh resah sebab betapa pun diri ingin namun kau harus
tahan diri
menahan hati, memahami arti bahwa janji pasti terlunasi
dan pukau kini telah ada di tubuhmu serupa daya pikat
untuk dilihat. mengubah rupamu jadi elok. meninggalkan
jejak tapa sunyi. kadang angin mengajarkanmu agar tetap
bertahan
mengulitimu berlapis-lapis sampai habis atau dingin udara
akan datang dengan jubahnya: penuh restu dan pengampunan
terbanglah selagi angin tenang dan musim berpura-pura
sahabat
sebelum berlain pikir lalu menikam: jadikanmu pesakitan
siang malam
lupakan kosong kepongpong sebab ia telah jadi baju zirah
sejarahmu
yang telah mengelupas sejak kau bunuh hantu di tubuhmu
lihatlah, serbukserbuk pada sepasang sayapmu akan jadi kilau
mata
seperti putik bunga menggoda: apabila terpetik maka akan
binasa
melahapmu menuju kematian
Purwokerto 7 Januari
2016