Senin, 11 Juli 2016

Tak Sekadar Produktifitas Tapi Membuahkan Karya Bermutu

Memilih penyair yang betul betul penyair utuk bahan tulisan seperti yang dilakukan kritikus sebelumnya adalah tidak semata penyair itu produktif tetapi yang diutamakan adalah karya yang memberikan arti bagi pembacanya sebagai karya yang belum ada sebelumnya, memiliki masa baca yang tak terbatas kapan saja tetap enak dibaca, dan memiliki keunggulan nilai sastra, serta mampu memberikan aksi pembaca atau dampak apresiasi pembaca setelah membaca karya tersebut, disamping itu ada yang mengiyakan bahwa karya tersebut layak bacaan sastra yang istimewa.

Produktifitas penyair memang merupakan masa pencarian jati diri. Ia adalah asahan yang membuat tajam nya pena. Serigkali seseorang melupakan tantangan atas tulisan apa yang akan ditulis padahal itu proses berkarya yang telah menjadi perpaduan antar pengalaman diri, pengalaman baca, pengalaman tulisan sebelumnya dan pengalaman kegagalan masa lalu.

Akhirnya faktor kreativitas diri menentukan produk seseorang (penyair) kreativitas untuk melahirkan karya 'baru (belum ada sebelumnya) , memiliki cita rasa sebuah karya sastra bermutu, diiyakan oleh orang lain (diakui), mampu membangkitkan apresiasi pembaca, dan bila perlu bersifat universal.


Berikut sebuah karya Herlina Priyambodo
"Menjadikanmu Separuh Jiwaku."
Menatap barisan mega dari balik kaca jendela burung besi yang melintas batas antar negara, laksana hamparan permadani empuk tempat bersenda para dewa dewi di negeri kahyangan. Begitu lembut, selembut getar yang kurasa saat menatap sempurnanya wajah Arjuna, seindah senyuman yang selalu memporakporandakan imajiku, hingga menghunjam tepat dijantung hatiku, membiarkan aku luluh dalam dekapan asmara, selembut rasa yang menyapaku perlahan dan tak ingin kutinggalkan. Hanya lidah yang tak pernah kelu, mengalunkan mantra mantra pada sang hyang maha cinta, membisikkan suara suara hati yang melantunkan ayat ayat kerinduan pada sang Arjuna. Izinkan aku membelai halusnya garis wajahmu dan menjadikanmu separuh jiwaku, Arjuna.

Dari judulnya saja seseorang langsung mengetahui maksudnya andai pembaca itu suka membaca. Puisi cinta ,puisi kekasih, puisi kisah cinta, puisi remaja, artinya banyak orang membuat seperti ini. Tetapi Herlina Priyambodo, tidaklah demikian seperti kebanyakan orang, ia membuat sesuatu yang baru yang belum pernah ditulis penyair sebelumnya. Sebuah asahan kreativitas pengalaman dan panduan karakter mumpuni dalam mengutarakan maksud. Selamat untuk Herlina Priyambodo (rg bagus warsono, 11-7-16)