Aku burung ingin bicara:
di rumah miniatur rimbun, kami tinggal
mengalir gemericik air, temani senandung
di setiap pagi,siang, malam sambil
mengepakkan sayap
ku menari bersamamu
kau dan aku, ciptaanMu yang saling
berbagi
kau datang, tengok kawankawan ku
yang mengaum,
membagi makanan anakanakku yang
mencicit,
menderit, berkokok, menyiulkan suara
indah ke telingamu
di rumahku, hutan belantara
miniatur yang kau buat
aku sumringah betapa syukur ucap padamu
yang bertandang dan membagi cinta
dengan menaburkan senyum, tangan yang kau
ulurkan
dan makanan makanan yang kau tebar di
manamana
namun sayang, aku tak sanggung mematuk
lagi
harimau terkatup mulutnya, tak
sanggup mengaum
kawankawanku mulai kehilangan cinta
rumah miniatur menjadi kandang neraka
banyak yang mati siasia
Tangsel, 17
April 2016