5. Zaeni Boli
Rindu Baang
Guruku mengajarkan ku jalan kesetiaan
Kan ku tempuh ia meski sunyi dan berbatu
2016
Banyak Cinta
Terlalu banyak cinta yang kau tebar
Ia berbunga di mana mana
Menjadi ajakan
Untuk memberi warna
Pada dunia yang kasar dan kotor
Ia tumbuh menjadi nasehat dan ingatan
Cinta seorang ayah
Cinta abang pada adik adiknya yang nakal
Cinta pada orang orang terpinggir
Pada pedagang kaki lima
Pada para santri
Bahkan pada preman
Inilah kesenian
Yang di katakan Sutardji
Di atas panggung terapung pertama
Kesenian tak sebatas kulit
Bang Ane Matahari
2016
Zaeni Boli
Jalan sunyi
ijinkan aku melebur dalam cinta yang sama
jalan sunyi yang kau pilih
seorang ibu menulis puisi sambil memasak
ia yang memilih kata jatuh cinta pada kata
kau yang ajarkan itu padaku
sastra bukan dilangit
bahkan pada wajah Pao kita temukan puisi bang
2016
Doa untukmu
seperti yang kau pinta
akhirnya hujan turun jua
gerimis turun seperti ingatanku pada mu
kesetiaan itu mahal
tapi kau ajarkan kami dengan jalan yang sederhana
silahturahmi batin guru
terimalah doa kami
2016
Singgasana kecil
Jangan kau hidangkan untukku dunia
Aku rindu guruku
Disini manusia mencabik cabik daging saudara
Sambil terus berdoa berharap Tuhan menonton televisi
Boli jangan nyanyi fals
Itu yang ku ingat tentang guru
Tak ada lagi cita cita
Hanya harapan ingin bertemu dia
Guru jiwaku
Guru kehidupan
Singgah sana kecil
Saung Perpus pinggir kali
Taman Ane Matahari
Negeri tatih tayang
Tempat bocah ,penyamun ,pemabuk tidur pulas di gigit nyamuk
2016
Zaeni Boli
Mencari kata
Bener bang susah sekali menemukan kata .
Pagi ini aku coba merenungkan kata kata
Puisi adalah sukma kata mutiara bahasa begitu katamu suatu kali.
Kau ajak semua orang menulis puisi itu bukan puisi
Paling tidak di dasar hati mereka akan memilih kata yang tepat atau mereka telah bersungguh sungguh menulis.
Kau suruh anak Cibarusah menuliskan apa saja tentang masjid yang baru kita rapihkan
Kau minta anak anak jalanan menulis puisi
Puisi terbaik lahir dari sel tikus
Ya kita selalu merasa pantas paling benar
Tapi lalai memilih kata yang tepat untuk di sampaikan
Sastra Kalimalang 2016
Kehilangan
Berapa kali
Nyala rokok padam
Nyala kembali
Akhirnya aku rasakan juga
Hati Rumi
Saat kehilangan Matahari
2016
Semua tulisan ini aku dedikasi untuk mengenang Guruku Alm Ane Matahari.
Ane Matahari Pendiri sekaligus ketua Sastra Kalimalang 2011-2016
Moh Zaini Ratuloli (Zaeni Boli), Tempat tgl lahir: Flores,29-08-1982
Belajar membaca puisi sejak 1989 ,belajar menulis puisi sejak 2002 biasa menulis dihalaman facebook ,tapi beberapa karyanya juga pernah ikut di Antologi Puisi menolak korupsi (Jilid 2b dan jilid 4),Memandang Bekasi 2015,Sakarepmu 2015,Capruk Soul jilid 2,Antologi Puisi Klukung 2016,Memo Anti Kekerasan terhadap anak,Lumbung Puisi jiid 5 “Rasa Sejati”(antologi) 2017 ,Negeri Bahari 2018 dan Koran maupun bulletin lokal di Bekasi .sejak 2013 –sekarang tergabung dalam komunitas Sastra Kalimalang(Bekasi) .Sempat tampil di ajang Internasional “Asean Literary Festival “ tahun 2015 membawakan puisi Widji Thukul “Lawan” .
Juga aktif bergiat di literasi dan teater.Sekarang tinggal di Flores aktif di Nara Teater ,mendirikan TBM Lautan Ilmu dan mengajar di SMK SURA DEWA Flores Timur sekaligus mendirikan Bengkel Seni Milenial sebagai wadah eskul kesenian di sekolah tempat mengajar ,tergabung juga dalam Agupena Flotim .
Rindu Baang
Guruku mengajarkan ku jalan kesetiaan
Kan ku tempuh ia meski sunyi dan berbatu
2016
Banyak Cinta
Terlalu banyak cinta yang kau tebar
Ia berbunga di mana mana
Menjadi ajakan
Untuk memberi warna
Pada dunia yang kasar dan kotor
Ia tumbuh menjadi nasehat dan ingatan
Cinta seorang ayah
Cinta abang pada adik adiknya yang nakal
Cinta pada orang orang terpinggir
Pada pedagang kaki lima
Pada para santri
Bahkan pada preman
Inilah kesenian
Yang di katakan Sutardji
Di atas panggung terapung pertama
Kesenian tak sebatas kulit
Bang Ane Matahari
2016
Zaeni Boli
Jalan sunyi
ijinkan aku melebur dalam cinta yang sama
jalan sunyi yang kau pilih
seorang ibu menulis puisi sambil memasak
ia yang memilih kata jatuh cinta pada kata
kau yang ajarkan itu padaku
sastra bukan dilangit
bahkan pada wajah Pao kita temukan puisi bang
2016
Doa untukmu
seperti yang kau pinta
akhirnya hujan turun jua
gerimis turun seperti ingatanku pada mu
kesetiaan itu mahal
tapi kau ajarkan kami dengan jalan yang sederhana
silahturahmi batin guru
terimalah doa kami
2016
Singgasana kecil
Jangan kau hidangkan untukku dunia
Aku rindu guruku
Disini manusia mencabik cabik daging saudara
Sambil terus berdoa berharap Tuhan menonton televisi
Boli jangan nyanyi fals
Itu yang ku ingat tentang guru
Tak ada lagi cita cita
Hanya harapan ingin bertemu dia
Guru jiwaku
Guru kehidupan
Singgah sana kecil
Saung Perpus pinggir kali
Taman Ane Matahari
Negeri tatih tayang
Tempat bocah ,penyamun ,pemabuk tidur pulas di gigit nyamuk
2016
Zaeni Boli
Mencari kata
Bener bang susah sekali menemukan kata .
Pagi ini aku coba merenungkan kata kata
Puisi adalah sukma kata mutiara bahasa begitu katamu suatu kali.
Kau ajak semua orang menulis puisi itu bukan puisi
Paling tidak di dasar hati mereka akan memilih kata yang tepat atau mereka telah bersungguh sungguh menulis.
Kau suruh anak Cibarusah menuliskan apa saja tentang masjid yang baru kita rapihkan
Kau minta anak anak jalanan menulis puisi
Puisi terbaik lahir dari sel tikus
Ya kita selalu merasa pantas paling benar
Tapi lalai memilih kata yang tepat untuk di sampaikan
Sastra Kalimalang 2016
Kehilangan
Berapa kali
Nyala rokok padam
Nyala kembali
Akhirnya aku rasakan juga
Hati Rumi
Saat kehilangan Matahari
2016
Semua tulisan ini aku dedikasi untuk mengenang Guruku Alm Ane Matahari.
Ane Matahari Pendiri sekaligus ketua Sastra Kalimalang 2011-2016
Moh Zaini Ratuloli (Zaeni Boli), Tempat tgl lahir: Flores,29-08-1982
Belajar membaca puisi sejak 1989 ,belajar menulis puisi sejak 2002 biasa menulis dihalaman facebook ,tapi beberapa karyanya juga pernah ikut di Antologi Puisi menolak korupsi (Jilid 2b dan jilid 4),Memandang Bekasi 2015,Sakarepmu 2015,Capruk Soul jilid 2,Antologi Puisi Klukung 2016,Memo Anti Kekerasan terhadap anak,Lumbung Puisi jiid 5 “Rasa Sejati”(antologi) 2017 ,Negeri Bahari 2018 dan Koran maupun bulletin lokal di Bekasi .sejak 2013 –sekarang tergabung dalam komunitas Sastra Kalimalang(Bekasi) .Sempat tampil di ajang Internasional “Asean Literary Festival “ tahun 2015 membawakan puisi Widji Thukul “Lawan” .
Juga aktif bergiat di literasi dan teater.Sekarang tinggal di Flores aktif di Nara Teater ,mendirikan TBM Lautan Ilmu dan mengajar di SMK SURA DEWA Flores Timur sekaligus mendirikan Bengkel Seni Milenial sebagai wadah eskul kesenian di sekolah tempat mengajar ,tergabung juga dalam Agupena Flotim .