20. M Dhaun El Firdaus
Setelah Pertemuan Itu
(Teruntuk Gus Candra Malik)
Sebab tatapan pertama yang membuat candu
Aku merindu
Menjadikan sketsa wajahmu hiasan dinding waktu
Harapan dan doa pun diwarnai asmamu
Sebab tatapan pertama yang membuat candu
Cinta itu kini berlayar melanjutkan perpisahan
Memuat rasa kagum dan keingintahuan
Melabuhkan pertanyaan "Bagaimana kau bisa mengenali hatiku?"
Gus, sebab tatapan pertama yang membuat candu
Biarkan kukirim tanda panah asmara untukmu
Mengikuti arah yang pernah kautunjukkan
Menyentuhmu dengan ayat-ayat dari Tuhan
Gus, setelah pertemuan pertama itu yang tak terlupa
Gejolak hati semakin berarah menemukan damainya
Kian menggugurkan butiran bertasbih
Izinkan antaranya ada untukmu, Al Fatihah...
Sruweng, 31 Maret 2
M Dhaun El Firdaus
Aku Bayi sebab Kau Ayah
(Teruntuk Achmad Masih)
Jatuh ke dunia aksara membuatku ingin mengeja semesta
Tanah-tanahnya yang digerogoti rindu menggelar lembar-lembar dahaga
Ingin kuteguk sampai puas liarnya kata-kata
Sedang aku terlalu bodoh menjejakkan tinta
Kupaksa mengayunkan pena
Berinteraksi dengan alam raya
Meski pemahamanku terbata-bata mengenali bahasanya
Kucoba merekam dengan diksi sederhana
Tak mudah mendulang jiwa puitis yang merengek kelaparan
Kucoba memasak rima, irama, mantra yang kubumbui cinta
Namun aku masih saja bingung menyajikannya
Lalu kumemanggilmu, "Ayah"
Kuanggap dirimu orang tua dan guru
Sapaan bijak, lembut, dan penuh kasih kauberi
Di lapang dadamu kautimang lembaran kertas yang gagu
Hingga abjad tersusun menjelma deretan arti
Aku ibarat bayi literasi
Lahir dari penjuru abu-abu
Tak pandai memainkan jemari
Lalu kaubimbing merangkak dan melantangkan suaraku
Ayah...
Hanya jarak Kebumen-Jogja yang memisahkan
Sesungguhnya kita tak pernah jauh
Doa adalah saksi yang mempertemukan
Sruweng, 4 April 2019
M Dhaun El Firdaus,lahir di Kebumen, tanggal 13 Agustus, tanpa angka tahun. Sekarang tinggal di Sruweng, Kebumen. Ibu rumah tangga ini suka menulis semenjak tahun 1990-an dalam bentuk puisi, cerpen, fiksi, dan kata-kata motivasi. Sangat mecintai karya-karya para Sufi.
Mbak Dhaun, begitu dia biasa disapa, beberapa kali menjadi kontributor dalam event-event puisi. Buku yang pernah diterbitkannya adalah Kumpulan Puisi PELAYARAN HATI PENDAMBA SURGA. Saat ini beliau juga aktif di Lingkar Sastra Gombong (Lisong). Modal hidup : Positif thinking . Motto : komunikasikan hidup pada Yang Maha Pencipta.
Setelah Pertemuan Itu
(Teruntuk Gus Candra Malik)
Sebab tatapan pertama yang membuat candu
Aku merindu
Menjadikan sketsa wajahmu hiasan dinding waktu
Harapan dan doa pun diwarnai asmamu
Sebab tatapan pertama yang membuat candu
Cinta itu kini berlayar melanjutkan perpisahan
Memuat rasa kagum dan keingintahuan
Melabuhkan pertanyaan "Bagaimana kau bisa mengenali hatiku?"
Gus, sebab tatapan pertama yang membuat candu
Biarkan kukirim tanda panah asmara untukmu
Mengikuti arah yang pernah kautunjukkan
Menyentuhmu dengan ayat-ayat dari Tuhan
Gus, setelah pertemuan pertama itu yang tak terlupa
Gejolak hati semakin berarah menemukan damainya
Kian menggugurkan butiran bertasbih
Izinkan antaranya ada untukmu, Al Fatihah...
Sruweng, 31 Maret 2
M Dhaun El Firdaus
Aku Bayi sebab Kau Ayah
(Teruntuk Achmad Masih)
Jatuh ke dunia aksara membuatku ingin mengeja semesta
Tanah-tanahnya yang digerogoti rindu menggelar lembar-lembar dahaga
Ingin kuteguk sampai puas liarnya kata-kata
Sedang aku terlalu bodoh menjejakkan tinta
Kupaksa mengayunkan pena
Berinteraksi dengan alam raya
Meski pemahamanku terbata-bata mengenali bahasanya
Kucoba merekam dengan diksi sederhana
Tak mudah mendulang jiwa puitis yang merengek kelaparan
Kucoba memasak rima, irama, mantra yang kubumbui cinta
Namun aku masih saja bingung menyajikannya
Lalu kumemanggilmu, "Ayah"
Kuanggap dirimu orang tua dan guru
Sapaan bijak, lembut, dan penuh kasih kauberi
Di lapang dadamu kautimang lembaran kertas yang gagu
Hingga abjad tersusun menjelma deretan arti
Aku ibarat bayi literasi
Lahir dari penjuru abu-abu
Tak pandai memainkan jemari
Lalu kaubimbing merangkak dan melantangkan suaraku
Ayah...
Hanya jarak Kebumen-Jogja yang memisahkan
Sesungguhnya kita tak pernah jauh
Doa adalah saksi yang mempertemukan
Sruweng, 4 April 2019
M Dhaun El Firdaus,lahir di Kebumen, tanggal 13 Agustus, tanpa angka tahun. Sekarang tinggal di Sruweng, Kebumen. Ibu rumah tangga ini suka menulis semenjak tahun 1990-an dalam bentuk puisi, cerpen, fiksi, dan kata-kata motivasi. Sangat mecintai karya-karya para Sufi.
Mbak Dhaun, begitu dia biasa disapa, beberapa kali menjadi kontributor dalam event-event puisi. Buku yang pernah diterbitkannya adalah Kumpulan Puisi PELAYARAN HATI PENDAMBA SURGA. Saat ini beliau juga aktif di Lingkar Sastra Gombong (Lisong). Modal hidup : Positif thinking . Motto : komunikasikan hidup pada Yang Maha Pencipta.