Rabu, 08 Mei 2019

Puisi Carmad dalam ACP

2.Carmad.

Merak di Ufuk Senja

Ku dengar sirine sunyi
Di antara berisik di sebalik tembok kaca
Di sana, burung merak merontokkan mahkota

Engkau, merak yang menerjang angin
Setelah kabut  menyapa pagimu
Dan mentari membakar dadamu

Aku tak faham tentang siangmu
Tentang dua ekor lain di belakangmu
Aku pun tak mengerti
Jalan cahaya yang terangi langkahmu

Aku hanya menjumpamu senja ini
Saat tabir malam jelas terpampang
Masih ku saksikan jua
Indah ukiran tanganmu,
Jejak-jejak wasiatmu

Apa yang harus ku suguhkan
Di antara nisan-nisanmu yang agung?

Ya, kelak aku akan membelai nisanmu saja
Engkau, Willi, sang burung merak
Hanya menyisa petuah indah
Jejak perjuangan, bayang-bayang siangmu

Tenanglah bersama malam
Izinkan anak-cucumu melantun kidung
Bersama syair barzanji
Bersama tengadah telapak tangan
Indramayu, 16 Maret 2019
(Mengenang peristiwa 6 Agustus 2009)

Carmad, lahir di Indramayu 21Agustus 1986. Menulis puisi untuk beberapa antologi bersama di Lumbung Puisi sastrawan Indonesia. Entahlah, apakah ada garis keturunan penyair atau tidak. Yang jelas, ibu-ayahku kuli tani. Lulus dari SMA N 1 Kandanghaur – Indramayu (2006), mencoba kuliah tiga tahun kemudian, namun gagal meraih strata 1 karena kekurangan dana. Sekarang lebih fokus menjadi manager, koki, marketing, juga bendahara di balik gerobak Mielor dan batagor.