24. Lela Hayati
Manteramu Candu Cintaku
lima percik mawar
tujuh sayap merpati
terhunus asmara mengakar
menukik nyanyian di jantung hati
sesayat langit perih
terburai darah mengalir masih
dicabik puncak gunung
aku melanglang merambahi relung
sepi mengubur lilitan rindu
terjerat jiwa suguhan dupa rupa
malam menggelora bayangmu
bisik bisik atma menggoda
dayaku terampas bagai magnet
tugu menyan luka
mengasapi duka
menggerogoti setiap lekuk sendi oleh ulat-ulat keket
puih!
aku melirih
kau jadi kau
engkaulah dikau
kekasihku
Bandung, 20 April 2019
Lela Hayati di Surakarta, 03 Desember 1972 Tinggal di Jl Bojong Koneng 131 Cikutra - Bandung. Lela H adalah hanya perempuan biasa yang menyukai merangkai kata yang ada unsur seni sastranya. Sekarang aktif di beberapa grup sastra di dunia maya. Mengikuti antologi Bersama Lumbung Puisi sastrawan Indonesia VII 2019
Manteramu Candu Cintaku
lima percik mawar
tujuh sayap merpati
terhunus asmara mengakar
menukik nyanyian di jantung hati
sesayat langit perih
terburai darah mengalir masih
dicabik puncak gunung
aku melanglang merambahi relung
sepi mengubur lilitan rindu
terjerat jiwa suguhan dupa rupa
malam menggelora bayangmu
bisik bisik atma menggoda
dayaku terampas bagai magnet
tugu menyan luka
mengasapi duka
menggerogoti setiap lekuk sendi oleh ulat-ulat keket
puih!
aku melirih
kau jadi kau
engkaulah dikau
kekasihku
Bandung, 20 April 2019
Lela Hayati di Surakarta, 03 Desember 1972 Tinggal di Jl Bojong Koneng 131 Cikutra - Bandung. Lela H adalah hanya perempuan biasa yang menyukai merangkai kata yang ada unsur seni sastranya. Sekarang aktif di beberapa grup sastra di dunia maya. Mengikuti antologi Bersama Lumbung Puisi sastrawan Indonesia VII 2019