Minggu, 05 Mei 2019

Puisi Fian N dalam ACP

Fian N

Di mana Kau Simpan Celanaku?
:Jokpin

Saya tidak tahu kenapa saya dilahirkan yang pertama.
Ibu tak pernah menceritakan hal itu kepada saya apalagi ayah,
hal itu tidak mungkin.
Maksudnya begini,
waktu kecil
saya tidak tahu apakah saya bercelana atau tidak,
yang pastinya saya sering telanjang,
kadang hanya dibalut kain
seperti Yesus saat disalibkan pada Jumat sore
di sebuah bukit tengkorak.
Saat itu, menurut Kitab Tua,
Yesus sudah berusia 32 tahun dan saya belum ada.
Saya pun bertanya,
di manakah kau sembunyikan celanaku?
Ini seperti sebuah pertanyaan yang gagal.
Jelas-jelas Jokpin hanya memainkan imaji
pembaca dalam kisah Yesus
dan celana yang sering menyembunyikan benda
yang ada di balik celana.
Begitu saja!
Maumere, 2019


Fian N adalah nama jalanan dari Fian Nggoa.Sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero-Maumere. Bergiat di Komunitas KAHE-Maumere dan ASAL (Arung Sastra Ledalero). Kecil di Boawae dan besar di Maumere.Terlibat aktif dalam penulisan nasional bersama dan puisi-puisi tersebut dibukukan, antara lain Filososfi Padi (2017), Kita Dijajah Lagi (2017), Mencari Ikan Sampai Papua (2018), Indonesia Loecoe (2018), Sajak Untuk Pindul (2018), Seokarno, Cinta, dan Sastra (2018), Soekarno dan Wong Cilik (2018), Menjemput Rindu di Taman Maluku (2018), dll. Buku kumpulan puisi tunggalnya terbaru berjudul MUSAFIR, diterbitkan pada akhir tahun 2018.