49.
Nok Ir
Merdeka Sejiwa Raya
Berseteru satu persatu
Di arena liar beraroma nanar
Arogansi ala rimba menjadi ukuran utama
Kekuatan meraja di atas segala
Kaum marginal sebagai barang kudapan
Luka lapar semakin melingkar-lingkar
Mustahil mudah terhapus hujan maaf
Kongsi-kongsi negeri membentuk konspirasi
Menebar jaring laba-laba mencipta dahaga penguasa
Koloni agung tuahkan hukum nan mengungkung
Mengunggah angkuh telagakan peluh keluh
Pilar-pilar idiologi kian hari kian tergerogoti
Jala angkara menjerat wajah-wajah sengsara
Lahirkan bayi masa nanti berkubang gambar jeri
Telah bebaskah raga
Merdekakah bunga-bunga asa
Jalan yang membentang tersumbat aral
Melintangi niat parah penuh serakah
Kerapuhan solidaritas semakin menyampah
Muara para penjajah semakin tergugah
Tirani abu kelabu kerap membelenggu
Kemerdekaan bukan sekedar orasi menegasi
Musti nyata terrefleksi bertubi-tubi
Pada giat geliat rakyat menoreh prestasi
Yang sekian waktu tergerus fatamorgana oligarki
Nusantara menengadah harap dikau pendekar sekilau gahar
Tangkis penjajah-penjajah anyar berkedok pahlawan
Gerus kemerdekaan dengan ilusi egoisi
Teguhi bentang kebebasan beragam lini
Jalan merdeka berkat kobarkan darah nyawa bersabung cucur airmata
Sumenep, 31 Juli 2019
Nok Ir, adalah nama pena yang digunakan oleh Hj. Khoiroh, S. Pd. SD dalam karya-karyanya. Lahir di Demak, 28 Januari ini tinggal di Sumenep untuk mengabdi sebagai pendidik. Karyanya berupa cerpen dan puisi telah terhimpun dalam beragam Antologi bersama dengan teman- teman penulis dalam dan luar negeri. September 2018 kemarin, salah satu puisinya yang berjudul " Kali Tuntang di Utaranya Kauman"termasuk dalam Nominasi Puisi Pilihan dalam event akbar 1000 Guru Menulis Puisi yang tercatat dalam Rekor MURI. Karyanya telah terhimpun di Antologi Bersama Puisi 2 September, Antologi Puisi Bersama Kita, Sajak Embara, Perempuan Laut, Mata Cinta, Ayah Bangsa, Akar Dari Ibu, Antologi Cerpen Kultur, Tadarus Puisi, Kitab Pentigraf 2 Iklan di Pintu Depan, Antologi Puisi Guru Tentang Sebuah Buku Dan Rahasia Ilmu, Negeri di Atas Awan, A Skyful of Rain-Banjarbaru's Rainy Day Literary Festival 2018, Antologi Kita Adalah Indonesia Zamrud Khatulistiwa , Antologi Puisi Sabda Alam, Kitab Pentigraf 3, Antologi 1000 Sisi Dini, Catatan Guru Penulis-guru Mulia Karena Karya, Antologi Ibu.
Nok Ir
Merdeka Sejiwa Raya
Berseteru satu persatu
Di arena liar beraroma nanar
Arogansi ala rimba menjadi ukuran utama
Kekuatan meraja di atas segala
Kaum marginal sebagai barang kudapan
Luka lapar semakin melingkar-lingkar
Mustahil mudah terhapus hujan maaf
Kongsi-kongsi negeri membentuk konspirasi
Menebar jaring laba-laba mencipta dahaga penguasa
Koloni agung tuahkan hukum nan mengungkung
Mengunggah angkuh telagakan peluh keluh
Pilar-pilar idiologi kian hari kian tergerogoti
Jala angkara menjerat wajah-wajah sengsara
Lahirkan bayi masa nanti berkubang gambar jeri
Telah bebaskah raga
Merdekakah bunga-bunga asa
Jalan yang membentang tersumbat aral
Melintangi niat parah penuh serakah
Kerapuhan solidaritas semakin menyampah
Muara para penjajah semakin tergugah
Tirani abu kelabu kerap membelenggu
Kemerdekaan bukan sekedar orasi menegasi
Musti nyata terrefleksi bertubi-tubi
Pada giat geliat rakyat menoreh prestasi
Yang sekian waktu tergerus fatamorgana oligarki
Nusantara menengadah harap dikau pendekar sekilau gahar
Tangkis penjajah-penjajah anyar berkedok pahlawan
Gerus kemerdekaan dengan ilusi egoisi
Teguhi bentang kebebasan beragam lini
Jalan merdeka berkat kobarkan darah nyawa bersabung cucur airmata
Sumenep, 31 Juli 2019
Nok Ir, adalah nama pena yang digunakan oleh Hj. Khoiroh, S. Pd. SD dalam karya-karyanya. Lahir di Demak, 28 Januari ini tinggal di Sumenep untuk mengabdi sebagai pendidik. Karyanya berupa cerpen dan puisi telah terhimpun dalam beragam Antologi bersama dengan teman- teman penulis dalam dan luar negeri. September 2018 kemarin, salah satu puisinya yang berjudul " Kali Tuntang di Utaranya Kauman"termasuk dalam Nominasi Puisi Pilihan dalam event akbar 1000 Guru Menulis Puisi yang tercatat dalam Rekor MURI. Karyanya telah terhimpun di Antologi Bersama Puisi 2 September, Antologi Puisi Bersama Kita, Sajak Embara, Perempuan Laut, Mata Cinta, Ayah Bangsa, Akar Dari Ibu, Antologi Cerpen Kultur, Tadarus Puisi, Kitab Pentigraf 2 Iklan di Pintu Depan, Antologi Puisi Guru Tentang Sebuah Buku Dan Rahasia Ilmu, Negeri di Atas Awan, A Skyful of Rain-Banjarbaru's Rainy Day Literary Festival 2018, Antologi Kita Adalah Indonesia Zamrud Khatulistiwa , Antologi Puisi Sabda Alam, Kitab Pentigraf 3, Antologi 1000 Sisi Dini, Catatan Guru Penulis-guru Mulia Karena Karya, Antologi Ibu.