Moh.
Zainudin*)
Ada yang Serius,
Ada yang Main-Main
Sebagian, barangkali kamu melihat orang-orang begitu
serius
Tak putus-putus mengurus semua supaya terurus
Tak putus-putus rela kurus bagai orang-orang yang
setia bersama lapar dan haus
sampai berakhir saat mega-mega menjadi puncak
peraduan sang surya
tiap hari mereka menggerus karunia menemukan intan
permata
guna dirasa
guna menjaga
segala apa yang diusahakan
tak lepas dari ajaran yang dibawa insan pilihan
bahwa berguna bagi jiwa dan raga
bersama orang sekitar kita
adalah sebaik-baik manusia
Tetapi, sebagian orang tak mampu mengusahakan
tenaganya
Tak terlihat karya nyata
terdengar bunyi nyaring memekakkan telinga
Tubuh kami sudah lemah tapi malah disumpah serapah
Sumpah yang dilontarkan mengalahkan sembarangan
Melampaui batas pengetahuan yang diberikan Tuhan
Ia lebih dulu mendahului tapi tak mengerti
Ditanya soal bukti diukur ahli tak memenuhi
Yang ditebar di mana-mana jauh dari kata damai
Yang ditebar kekhawatiran
Menumbuhkan kegaduhan
Menumbuhkan segudang pertanyaan
Apa yang kamu isi mempengaruhi produktivitas mereka
Untuk melangkah pada ladang rezeki-Nya
Padahal pundaknya membawa istri dan juga belahan hatinya
Kepalanya membawa orang tua yang sudah renta
Cobalah kamu berpikir sungguh-sunguh sehingga
kata-katamu tak dinilai guyon bahkan omong kosong
bertutur hendaknya memantik untuk bangkit dari
keterpurukan
bertutur hendaknya membawa kedekatan pada Tuhan
begitu orang bijak menuturkan
Akhir kita adalah bertemu pada penguasa semesta
Apakah kamu percaya? Seharusnya
Karena kita sama-sama Indonesia
PP.
Darul Ulum-Griya Asumta, 27 Maret 2018