Jumat, 20 April 2018

Maman Empun dalam NELAYAN TANPA KAIL



Maman Empun

NELAYAN TANPA KAIL

Sudahkah kau rasakan
Hidup sesak di tanah sempit
Bersama nafas berbau ikan
Dalam tiupan angin laut yang mengganas

Beratus-ratus tahun moyangku
Menguliti pasir dan karang
Dengan perahu yang terbuat dari airmata
Berlayar ke arah gelombang yang membunuh

Lalu diam-diam
Ikan-ikan berlari mengejar sauh
Yang datang dari negeri asing
Menguntit ombak yang kusetubuhi

Aku berteriak garang
Mengusir kapal putih berbendera merah

Namun teriakanku tersapu badai
Kapal-kapal itu menghantam perahu

Kini, aku kehilangan kail dan ikan-ikan

Jika kukembali ke pulau
Kakiku tak kan bisa terjejak
Karena tanahku telah terjual pula

Praya, 2018