Senin, 30 April 2018

Hasan Bisri BFC dalam Alangkah Damai Negeriku

Hasan Bisri BFC

Alangkah Damai Negeriku

Alangkah damainya negeriku
Pohon-pohon nyiur indah melambai
Lautan dengan ombak tenang membiru
Dan kokoh gunung-gunung  menghijau
Dibungkus selimut awan tipis
O, begitu manis

Betapa damainya negeriku
Berton-ton narkoba datang
Masuk dari pintu-pintu terbuka pelabuhan dan bandara
Sebagian jadi barang haram selundupan yang dilena
Sebagian  lagi jadi tangkapan sempurna
Siapa penyelundup, siapa pengimpornya
Tentu bukan orang kita

Alangkah damainya negeriku
Pabrik-pabrik narkoba tegak berdiri
Tumbuh di negeriku seolah-olah sembunyi
Sebentar dibongkar, sebentar kemudian tak ada kabar
Mungkin saja pemiliknya ditangkap dan dipenjara
Bisa jadi benar adanya
Bisa juga akal-akalan saja
Sebagian jadi barang bukti
Sebagian banyak lagi  tak tahu rimbanya

Alangkah damainya negeriku
Banyak penyelundup narkoba
Tapi mereka bukan orang kita
Banyak pemilik pabrik narkoba
Tapi mereka bukan orang kita
Tapi lihatlah korban-korbannya
Bahkan sebagian banyaknya generasi muda
Mereka pasti orang kita!
Bogor, 21 April 2018

Hasan Bisri BFC

Ganti Presiden

Selaksa meme terpampang di media sosial
#2019
Ganti
Presiden
Lalu para petani menyisihkan sebagian uang pupuknya
Lalu para nelayan menyisihkan sebagian uang solarnya
Lalu para ibu menyisihkan sebagian uang belanjanya
Lalu para kiai menyisihkan sebagian uang transpornya
Lalu para eksekutif menyisihkan sebagian kecil gajinya
Lalu para pedagang membuka lebar-lebar mulutnya:
“pakailah kaos ini
Kaos yang akan menyingkap  selubung duka sejarah bangsa
Taruhlah tumbler ini di meja kerja
Kelak anda menjadi bagian penting dari coretan sejarah bangsa
Pakailah gelang kesayangan ini
Kelak……..”
Sebuah truk lewat dengan bak yang terbuka
Di pantatnya meme yang begitu menggoda:
#2019
Ganti
Rakyat
Si pedagang terpana
Di pikiran nakalnya berkata
Kelak, bisa saja rakyat diekspor besar-besaran ke Malaysia
Ke Brunei dan Singapura
Ke Hongkong, Taiwan dan Timur Tengah tentu saja
Maka, rumah-rumah jadi kosong
Tanah-tanah jadi lapang
Lalu berdatanganlah orang-orang jangkung berkulit warna udang
Berbondong-bondonglah  orang-orang berkulit warna mentega
Hingga penuh sesak udara
Oleh napas-napas busuk dari negeri tetangga

Hingga #2030
kita bakal ternganga
Bogor, 21 April 2018

Hasan Bisri BFC tahu dari kakaknya, bahwa kelahirannya 18 Agustus 1964, karena sehari sebelumnya ada perayaan 17-an. Tapi oleh pejabat desa, kelahirannya dicatat sebagai 1 Desember 1963. Lahir di Karang Jompo, Tirto, Pekalongan. Kesukaannya menggambar kartun, menulis humor dan wayang mbeling, membuat skenario komedi. Pernah nekad jadi pelawak bersama cewe Ausie berkulit putih bersih, cantik dan berambut blondie panjang, di negeri Kanguru, tepatnya Brisbane (1994 ). Namanya Debra Surman. Beberapa kali memperoleh penghargaan dalam penulisan naskah humor dan skenario. Bersama seorang istri dan keempat anaknya yang lucu-lucu tinggal di Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor, tempat yang apabila hujan deras tidak banjir, tapi dalam keadaan berawan bisa seleher banjirnya karena kiriman dari hulu sungai Cikeas dan Cileungsi.