Sabtu, 22 April 2017

Puisi-puisi Lumbung Puisi Jilid V, 9-13



9.
Anggoro Suprapto:

Di Dinginnya Malam

Dan malam pun terus melarut
Waktu seolah beringsut
Dingin menggigilkan badan
Di ranjang kita berdua berhadapan
Membisu dalam temaram
Semua telah tertanggalkan
"Kangmas, mari kita hangatkan perasaan," katamu
setengah terpejam. Aku terdiam
Hanya ingin gunakan bahasa isyarat
Dalam gelegak menyemburat. Dan
darah panas mulai aliri
semua aurat
Lalu, di dinginnya malam
Tubuh dan jiwa kita tenggelam

Oi, berjuta perasaan meluap
Tanpa kata-kata terucap
Hanya dengus nafas yang berlanjut
Dua raga terus bertaut
Dalam temaram malam
dalam bingkai lingsir wengi
Berdua saling mengisi
saling mengasihi

Semarang, awal April 2017



Anggoro Suprapto:
Tugas Suci
Aku harus melaksanakan tugas suci
Seperti Dewaruci memasuki
Telinga Sang Maha Dewi
Bersemayam di gua garba
Bisikkan kata-kata indah bermakna
Melafalkan doa-doa
Merapalkan mantra-mantra
Ajian asmaragama. Lalu
Kita berdua akan terpesona
Tenggelam dalam lautan tantra
Gelegak ombak bergulungan
Mengaduk sukma sejatining rerasa
Memeras keringat dan hasrat
Berkelana dipusar alun adu urat
Dalam gumam bahagia
Dalam desahan gembira

Maka waktu pun terus berjalan
Kita masih menuju pendakian
Terengah-engah diombang-ambing
Riuhnya gelombang pasang
Dihempas kita bertahan
Digoncang kita menerjang
Sampai akhirnya ombak raksasa
Melemparkan tinggi ke angkasa
Memekiklah kekasihku!
Ini memang tugas suciku
Semarang, awal April 2017

Anggoro Suprapto, lahir di Pati 17 Agustus 1962, penyair ini tinggal di Semarang.
10.
Artvelo Sugiarto
Sanggama

Matamu terkatup
Saat aku lumat bibirmu
dan tiba tiba tanganmu menari nari di bentang asa yang terus meninggi
menuruni pelangi dan mandi pada sendang birahi....

Matamu terus terkejap
bagai anak rusa menyusu induknya
saat nafasmu  memburu menaiki tebing 
mulutmu menganga  dan seekor ular mendesis menelusup diantara semak belukar
Dan aku lebih memilih diam lalu mengerang
ketika hujan kian deras di malam yang sepi 
meski nafas terus mengejar semburkan lahar dan selesaikan episode demi episode pada malam yang begitu panjang
Semarang 25-10-16

Artvelo Sugiarto , Lahir di ,ngawi 13-9-1959
Aktif menulis sejak 1978 karyanya pernah dimuat di media cetak seperti majalah HAI, ANITA YES,SWADESI dll buku antologi bersama " mendekap langit" " kitab karmina indonesia" " puisi kampungan ayo goyan" " temasek"  antologi tunggal "WAKTU"  Kini tinggal di Demak dan aktif di komunitas sastra simpang lima semarang ,bengkel sastra taman maluku semarang




11.
Arya Setra

Peluh Malam Bidadari

Malam sunyi senyap
Angin malam menghembus
Meniup urai rambut sang bidadari
Di bawah remang rembulan yang tersipu
Melihat dua sejoli yang memadu kasih.
Jemariku mulai menari nari
Meliuk liuk setiap lekuk tubuh halus
Menyusuri indah nya malam
Dalam peraduan ruang hati
Jantung berdetak kencang
Peluh bercucuran membasahi bumi raga
Mengalir deras bak sungai bah di terjang Banjir bandang
Yang menumpahkan segala hasrat
Angan dan khayal bersama desah
Yang memecah kesunyian.
Surga terlarang telah terlewati
Senyum manis dan peluh malam
Sang bidadari membawaku terbang
Melewati angkasa untuk menyaksikan
Indahnya kerlip bintang dan renyahnya buah khuldi
Yang di suguhkan dalam gemerlap duniawi….
Jakarta , 20 Januari 2017



Arya Setra ( Anang) lahir di Bandung 18 Juni 1972 , Penyair ini adalah juga seorang seniman lukis di Pasar Seni Ancol Jakarta Utara, aktif menulis puisi sejak duduk bangku SLTA hingga sekarang, memasuki pendidikan tinggi hingga D2 Bahasa Inggris.






























12.
Asep Dani
Sayang, Mari Bermain
Sayang,
 mari kita bermain Di atas ranjang yang sudah usang Berguling.
 Di antara nafsu kian menggebu Menggelora dalam kalbu Sayang,
 lepaskanlah perlahan-lahan Helai kain yang menyelimuti tubuh indahmu
Dua buah gunung siap kudaki
Di atas lebatnya hutan yang terhalangi Peluh bercucuran
Melekat bersama ketelanjangan Bergelinjang. Menahan kenikmatan Ah ... Ah ... Aku sudah keluar duluan
Hingga malam pun tertawa kegirangan Dendam. Mendengar lengkingan suaramu
Menggoda birahi, lelah menghampiri Sayang, mari kita bermain
Bersama buih-buih laut yang mulai menerjang Tenggelam.
Palung kehangatan kurasakan
Dalam.
Terbaring lemas bersamamu
Cianjur, 23 Maret 2017





Asep Dani

Benih Kenikmatan

..
Kejang
Klimaks mencapai puncak kenikmatan
Keringat pun melekat di tubuh
;Basah
Kret ...
Kret ...
Suara papan berderit
Di antara malam yang kian sengit
Ah, melenguh
Puncak hasrat pun kini tersalurkan
Paha di himpit; kaki menjempit
Benih kenikmatan siap membuahi

Cianjur, 04 Maret 2017


Asep Dani, Mahasiswa Sains Terapan (Agribisnis Pertanian) Unsur Cianjur, yang menyukai literasi. Selain sebagai Mahasiswa, dia juga sebagai Tenaga Honorer di MA. Karya-karyanya sudah dimuat diberbagai macam antalogi sejak tahun 2014.




13.
Bayu Aji Anwari
Cerita di Ruang malam
Malam yang melarut
Tak meruntuhkan keinginan
Susut mengerucut
Cuma beringsut, kening berkerut
Mata menatap liar
Memburu warna dikegelapan
Berharap dapatkan kenikmatan
Meski harus bergelimang dosa
Hanya satu tujuan, kepuasan
Akan surga dunia
Diantara dua paha dan dada
Hingga lelah datang
Membawa mereka pulang
Kembali pada mimpi mimpi
Untuk bersiap kembali
Di kehidupan nyata
Esuk hari

Semarang, 110217
Muhammad Bayu Aji Anwari, penyair dan pengasuh pondok pesantren tinggal di Semarang. D/A : Rejosari Gumuk A Rt 04 Rw XI No 33B Semarang 50125 Ka. biro teknis di Forum kajian Suluk Cengkir Semarangan. Full timer di YAISNA (Yayasan Islam Nurril Anwar) Semarang. Volounter di Jagong Ndalu Institut.