Sabtu, 22 April 2017

Puisi-puisi Lumbung Puisi Jilid V , 38-41



38.
Sami’an Adib
Pada Suatu Waktu

:dinda rida millati putri banjar
di atas ranjang tanpa kelambu terserak kelopak-kelopak melati
aromanya menyeruak ke semesta ruang rahasia persembunyian diri
di balik pintu sejumlah pinta yang sekian waktu kaurencanakan
saatnya untuk kaubisikkan, walau dalam bahasa igauan
sebab sentuhan-sentuhan liar menjadikan janji lupa terucapkan
bila gaun tipismu rampung membakar gairah, usah gelisah
sebab ranum tubuh yang kaujaga sepenuh hati, tanpa keluh kesah
akan dipapah beriringan menuju taman terindah, menyemai kisah
temaram menjelmakan warna pualam
pada pipimu yang merah semu
hanya satu dari sekian saksi bisu
yang kelak menjadi kenangan
untuk kembali diceritakan
dari luar kamar samar-samar terdengar simponi panting
seperti para tetua melayarlarungkan doa-doa
demi damai anak-cucunya
Jember, Juni 2014


Sami’an Adib

Orkestra Zikir Cinta

semua kembali ke muasal risalah
tentang rindu Adam pada Hawa yang berkelindan gairah
setelah ribuan purnama terpisah ke lain jazirah
demikian ketika kutancapkan sebatang doa
ke dalam ceruk tubuhmu yang amat rahasia
lalu ada getar ganjil yang membuat tubuhku tersungkur
itu tuga episode kisah kasih yang belum pernah kusadur
biarlah cerita ini terus bergema
meramaikan panggung rinduku
sebab aku tahu engkau komposer paling mahir
memainkan orkestra zikir
sebelum malam memeram
cinta kita yang pualam
Jember, 2017














Sami’an Adib, lahir di Bangkalan tanggal 15 Agustus 1971. Antologi puisi bersama antara lain:
Requiem Buat Gaza (Gempita Biostory, Medan, 2013), Menuju Jalan Cahaya (Javakarsa
Media, Jogjakarta, 2013), Ziarah Batin (Javakarsa Media, Jogjakarta, 2013), Cinta Rindu dan Kematian (Coretan Dinding Kita, Jakarta, 2013), Ensiklopegila Koruptor, Puisi Menolak Korupsi 4 (Forum Sastra Surakarta, 2015), Memo untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta,
2015), Kata Cookies pada Musim (Rumah Budaya Kalimasada Blitar, 2015), Merupa Tanah di  Ujung Timur Jawa (Universitas Jember, Jember, 2015), Kalimantan Rinduku yang Abadi  (Disbudparpora Kota Banjarbaru-Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, 2015), Memo Anti
Terorisme (Forum Sastra Surakarta, 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media, 2016), Puisi Peduli Hutan (Tuas Media, 2016), Lumbung Puisi IV: Margasatwa Indonesia (2016), Memo Anti  Kekerasan terhadap Anak (Forum Sastra Surakarta, 2016), Ije Jela Tifa Nusantara 3 (2016),  Negeri Awan (DNP 7, 2017), dan lain-lain. Aktivitas sekarang selain sebagai tenaga pendidik














39.
Sapin
HASRATKU SALAH
Mata jelita mawar
Menaruh hasrat kedalam lembah kumbang 
Yang tak tahu dari mana datangnya mata hasratku kepada kumbang
Hatiku menggebu-gebu dalam gobaran api asmara 
Mataku buta dengan dendangan nada asmara kumbang 
Detik demi detik
Hari demi hari ku lewati, menunggu ungkapanmu kumbang
Tapi hatiku terlalu lelah menantimu 
Oh kumbang 
Apakah desahan nada asmaramu untukku kumbang 
Betapa sedihnya, malam - malaku 
Tanpa jawaban hasratku 
Yang membuat hasratku bimbang 
Dalam pelukan nadamu 
Lelah rasa inginku 
Pahit rasa yang ku dapat dari diamnya dirimu kumbang
Sakit hatiku atas sayatanmu 
Angkuhmu 
Menitikkan air mataku 
Ingin ku kubur hasrat rupawamu, kumbang 
Kedalam lembah pasir hisapku
Cukup kini ku tahu
Bahwa hasratmu Bukan untuk benang sariku
(Majalengka, maret 2017 )

Sapin
Si Hitam Lekat

Ketika malam beradu lisong 
Menghisap aroma manisnya hitam lekat 
menjamah dunia kopi kehidupan
Satu gula tertumpah dalam dunia
Di paksakan tuk dipersatukan dengan si hitam lekat

Pahit manis terseduh dalam kenikmatan kehidupan
Menggiurkan lidah para pemilik lisong 
Tak slamanga pahit itu pahit
tak selamnya manis itu manis
Kopi tetaplah kopi pelengkap sebatang lisong 

(Majalengka,14-03-17)









Sapin Tempat tanggal lahir : Majalengka,16 juni 1996 Alamat : Ds. Cidadap kec.cingambul kab. Majalengka jawa barat





40.
Senandung Pusara/Eka Rs

Gemulai Durjana
Kata siapa saja
mereka pemain esek esek di atas mimbar
tempat pelampiasan yang asik
pengapit belahan gunung Venus
di lumatnya rakus penuh deru desah darah gairah membara
Liar jari nakal kaki
kangkangi rumput kesuburan
kuasai dinding dinding bermadu
menerobos lorong terdalam
sampai melumer merem melek

kata siapa saja
kenikmatan mereka  tidak sekedar ejakulasi
mampu bermain di Klitoris
telanjangi Sang ayu nan elok
pemilik segala asupan nafsu
alat reproduksi yang cantik

kenapa
otak atik otak sembunyikan bau amis
mengapa
pasang paras di balik jiwamu yang kandas
kata siapa saja
mereka memilin milin  tubuh
mencincang cincang  Rahim Ibu Pertiwi
Percakapan Obrolan Berakhir
6 Maret 2017

Senandung Pusara/Eka Rs

Oh Yes

Otot otot ketat merajang
Milik tuin di bisukan tuan
Penuh dedikasi
Kurang nurani
Katanya tertawan
Kenapa lari dari kenyataan

Oh Yes
Pada lapisan menawan
kantung mani menari resik
Di seruputnya kanan kiri tanpa malu
Lempar batu sembunyi tangan
Kuasai tabu
Kecipak  rayuan
Gemericik penghianatan
Dari bilik pemerkosa Negeri Sendiri

Oh Yes
Siapa

6 Maret 12:46





Senandung Pusara/Eka Rs, mengikuti berbagai antologi nasional , penyair ini tinggal di Tasikmalaya.



41.
Shonhaji Muhammad
Pesan sang kekasih
*Teruntuk ananda az_zahra

Bila sudah tiba waktumu menikmati cerita cinta surga dunia dalam hidup, mimpi indahmu.

Disaat tanda kesempurnaan datang  tentang nikmatnya surga dunia.
Disaat merayap dalam ruang ayah, bunda mintalah restu sehingga barismu lurus indah terarah.

Jas -ruh hendaknya selalu kau selimuti agar tidak kedinginan disengat congkaknya malam, tundukkanlah pandangan yang kian jalang.

Sudah menjadi ketentuan kau, ayah dan bunda haruskah terpisah. Terpisah dari ranjang gelisah yang kian kekanakan, lihatlah ranjang manis itu senantiasa menanti dengan kekasihmu.

Bila Malam senantiasa menina bobokkanmu harusnya kudapati selalu tetap dalam pembaringan miring kekanan.

Membaurlah anakku dalam malam yang kian mendunia tapi ketahuilah batasan pesan kekasih hatimu.
Candisary, 05 April 2017



Shonhaji Muhammad Al-gowzhyne (S.M.A) , puisinya terdokumentasi dalam antologi bersama penyair Indonesia memo penyair. Antologi terbarunya memo anti kekerasan terhadap anak forum sastra Surakarta 2016. Beberapa puisinya menghiasi media cetak serta online. Tinggal di Tambak Cemandi Candisari Sidoarjo Jawa timur.