38.
Sami’an Adib
Pada Suatu Waktu
:dinda rida millati putri banjar
di atas ranjang tanpa kelambu terserak kelopak-kelopak melati
aromanya menyeruak ke semesta ruang rahasia persembunyian diri
di balik pintu sejumlah pinta yang sekian waktu kaurencanakan
saatnya untuk kaubisikkan, walau dalam bahasa igauan
sebab sentuhan-sentuhan liar menjadikan janji lupa terucapkan
bila gaun tipismu rampung membakar gairah, usah gelisah
sebab ranum tubuh yang kaujaga sepenuh hati, tanpa keluh kesah
akan dipapah beriringan menuju taman terindah, menyemai kisah
temaram menjelmakan warna pualam
pada pipimu yang merah semu
hanya satu dari sekian saksi bisu
yang kelak menjadi kenangan
untuk kembali diceritakan
dari luar kamar samar-samar terdengar simponi panting
seperti para tetua melayarlarungkan doa-doa
demi damai anak-cucunya
Jember, Juni 2014
Sami’an Adib
Orkestra Zikir Cinta
semua kembali ke muasal risalah
tentang rindu Adam pada Hawa yang berkelindan gairah
setelah ribuan purnama terpisah ke lain jazirah
demikian ketika kutancapkan sebatang doa
ke dalam ceruk tubuhmu yang amat rahasia
lalu ada getar ganjil yang membuat tubuhku tersungkur
itu tuga episode kisah kasih yang belum pernah kusadur
biarlah cerita ini terus bergema
meramaikan panggung rinduku
sebab aku tahu engkau komposer paling mahir
memainkan orkestra zikir
sebelum malam memeram
cinta kita yang pualam
Jember, 2017
Sami’an Adib, lahir di Bangkalan tanggal 15 Agustus 1971. Antologi puisi bersama antara
lain:
Requiem Buat
Gaza (Gempita Biostory, Medan, 2013), Menuju Jalan Cahaya (Javakarsa
Media,
Jogjakarta, 2013), Ziarah Batin (Javakarsa Media, Jogjakarta, 2013), Cinta
Rindu dan Kematian (Coretan Dinding Kita, Jakarta, 2013), Ensiklopegila
Koruptor, Puisi Menolak Korupsi 4 (Forum Sastra Surakarta, 2015), Memo untuk
Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta,
2015), Kata
Cookies pada Musim (Rumah Budaya Kalimasada Blitar, 2015), Merupa Tanah di Ujung Timur Jawa (Universitas Jember, Jember,
2015), Kalimantan Rinduku yang Abadi (Disbudparpora
Kota Banjarbaru-Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, 2015), Memo Anti
Terorisme
(Forum Sastra Surakarta, 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media, 2016), Puisi
Peduli Hutan (Tuas Media, 2016), Lumbung Puisi IV: Margasatwa Indonesia (2016),
Memo Anti Kekerasan terhadap Anak (Forum
Sastra Surakarta, 2016), Ije Jela Tifa Nusantara 3 (2016), Negeri Awan (DNP 7, 2017), dan lain-lain.
Aktivitas sekarang selain sebagai tenaga pendidik
39.
Sapin
HASRATKU SALAH
Mata jelita mawar
Menaruh hasrat kedalam lembah kumbang
Yang tak tahu dari mana datangnya mata hasratku kepada kumbang
Hatiku menggebu-gebu dalam gobaran api asmara
Mataku buta dengan dendangan nada asmara kumbang
Detik demi detik
Hari demi hari ku lewati, menunggu ungkapanmu kumbang
Tapi hatiku terlalu lelah menantimu
Oh kumbang
Apakah desahan nada asmaramu untukku kumbang
Betapa sedihnya, malam - malaku
Tanpa jawaban hasratku
Yang membuat hasratku bimbang
Dalam pelukan nadamu
Lelah rasa inginku
Pahit rasa yang ku dapat dari diamnya dirimu kumbang
Sakit hatiku atas sayatanmu
Angkuhmu
Menitikkan air mataku
Ingin ku kubur hasrat rupawamu, kumbang
Kedalam lembah pasir hisapku
Cukup kini ku tahu
Bahwa hasratmu Bukan untuk benang sariku
(Majalengka, maret 2017 )
Sapin
Si Hitam Lekat
Ketika malam beradu lisong
Menghisap aroma manisnya hitam lekat
menjamah dunia kopi kehidupan
Satu gula tertumpah dalam dunia
Di paksakan tuk dipersatukan dengan si hitam lekat
Pahit manis terseduh dalam kenikmatan kehidupan
Menggiurkan lidah para pemilik lisong
Tak slamanga pahit itu pahit
tak selamnya manis itu manis
Kopi tetaplah kopi pelengkap sebatang lisong
(Majalengka,14-03-17)
Sapin Tempat tanggal lahir : Majalengka,16 juni 1996 Alamat : Ds. Cidadap kec.cingambul
kab. Majalengka jawa barat
40.
Senandung Pusara/Eka Rs
Gemulai Durjana
Kata
siapa saja
mereka
pemain esek esek di atas mimbar
tempat
pelampiasan yang asik
pengapit
belahan gunung Venus
di
lumatnya rakus penuh deru desah darah gairah membara
Liar
jari nakal kaki
kangkangi
rumput kesuburan
kuasai
dinding dinding bermadu
menerobos
lorong terdalam
sampai
melumer merem melek
kata
siapa saja
kenikmatan
mereka tidak sekedar ejakulasi
mampu
bermain di Klitoris
telanjangi
Sang ayu nan elok
pemilik
segala asupan nafsu
alat
reproduksi yang cantik
kenapa
otak
atik otak sembunyikan bau amis
mengapa
pasang
paras di balik jiwamu yang kandas
kata
siapa saja
mereka
memilin milin tubuh
mencincang
cincang Rahim Ibu Pertiwi
Percakapan
Obrolan Berakhir
6 Maret 2017
Senandung Pusara/Eka Rs
Oh Yes
Otot
otot ketat merajang
Milik
tuin di bisukan tuan
Penuh
dedikasi
Kurang
nurani
Katanya
tertawan
Kenapa
lari dari kenyataan
Oh
Yes
Pada
lapisan menawan
kantung
mani menari resik
Di
seruputnya kanan kiri tanpa malu
Lempar
batu sembunyi tangan
Kuasai
tabu
Kecipak rayuan
Gemericik
penghianatan
Dari
bilik pemerkosa Negeri Sendiri
Oh
Yes
Siapa
6 Maret 12:46
Senandung Pusara/Eka Rs, mengikuti
berbagai antologi nasional , penyair ini tinggal di Tasikmalaya.
41.
Shonhaji Muhammad
Pesan sang kekasih
*Teruntuk ananda az_zahra
Bila
sudah tiba waktumu menikmati cerita cinta surga dunia dalam hidup, mimpi
indahmu.
Disaat
tanda kesempurnaan datang tentang
nikmatnya surga dunia.
Disaat
merayap dalam ruang ayah, bunda mintalah restu sehingga barismu lurus indah
terarah.
Jas
-ruh hendaknya selalu kau selimuti agar tidak kedinginan disengat congkaknya
malam, tundukkanlah pandangan yang kian jalang.
Sudah
menjadi ketentuan kau, ayah dan bunda haruskah terpisah. Terpisah dari ranjang
gelisah yang kian kekanakan, lihatlah ranjang manis itu senantiasa menanti
dengan kekasihmu.
Bila
Malam senantiasa menina bobokkanmu harusnya kudapati selalu tetap dalam
pembaringan miring kekanan.
Membaurlah
anakku dalam malam yang kian mendunia tapi ketahuilah batasan pesan kekasih
hatimu.
Candisary,
05 April 2017
Shonhaji Muhammad Al-gowzhyne (S.M.A) , puisinya terdokumentasi dalam antologi bersama
penyair Indonesia memo penyair. Antologi terbarunya memo anti kekerasan
terhadap anak forum sastra Surakarta 2016. Beberapa puisinya menghiasi media
cetak serta online. Tinggal di Tambak Cemandi Candisari Sidoarjo Jawa timur.