42.
Slamet Unggul
Engkoulah Wanita Simpananku
Sekian
malam meruntuh kepastian
Menyelusuri
hari tiap jengkal lekuk tubuhmu
Mengundang
selera menumpas malu
Wajahmu
tetap di depan nafsuku
Wahai
bidadari surga duniaku
Ingatkah
apa janjimu?
Atau
hanya sekedar minum madu kasih sementara?
Engkaulah
wanita simpananku
Pemuas
nafsuku
Akulah
laki-laki simpananmu
Pemuas
nafsumu
Hingga
kini, tak berubah
Dalam
menuju puncak hasrat kepuasan
Saling
berbagi kenikmatan
Menggapai
mimpi tidak tertidur
Menuju
bulan
Bersama
mengarungi samudra cinta berbuah dusta
Antara
kita
Di
sana
Engkau
tetap wanita simpananku
Yang
tersayang
Semarang,
04012017
Slamet Unggul , lahir di Semarang 4 Desember 1967, Penyair ini tinggal di Purwoyoso Ngaliyan
Semarang.
43.
Sokanindya
Pratiwi Wening
Jahanam
hasratku menggelegaksaat kupandangi tubuh molek
berbalut kulit putih
mulus bak pualam
ada yang tegak
ingin menjulang setinggi tiang bendera
mengibarkan konak
oh..., tak peduli
walau selesai hujan
ia layu, loyo, dan lunglai
hm....
kesumatku sampai
tubuh molek berbalut kulit halus itu ada dalam kuasaku
sekarang!
kudengar ia merengek
bahkan mengerang
aku makin garang
merasa perkasa
esok dan esoknya lagi
terus kuulangi
aku makin lapar
kian halus
tiap kali tubuh molek
berbalut kulit putih halus
bak pualam itu
pasrah dalam keperkasaanku
tak susah kiranya
membuatnya menyerah
hingga akhirnya aku bosan juga
tubuh molek berbalut kulit putih mulus itu bak batang pisang saja
setelah selangkangannya mengeluarkan anak dua
jangan tanya surat nikah
karena semuanya secara sukarela
suka sama suka
ah, andai saja
tubuh molek berbalut kulit halus mulus itu
disertai isi kepala yang memadai
tak kudengar mulutnya menyemburkan sumpah serapah
padaku, yang mengaku perkasa...!
Krueng Geukueh, 31/03/2017
Sokanindya Pratiwi Wening, nama aslinya Duma Fitrie Sitompul, lahir di Pematang Siantar, 21 Februari
1964, memasuki fakultas Sastra USU jurusan Linguistik, puisi-puisinya turut
dalam berbagai antologi bersama nasional, perempuan penyair ini tinggal di Aceh
Utara.
44.
Suhaeli
Paket Teknologi di Pagi Hari
di
abad 21 ini negeri kami menerima berbagai paket
teknologi
dari bill gates, martin cooper, steve job,
larry
page, mark zuckerberg sampai jan koum
mereka
bercerita bagaimana canggihnya
microsoft
word si perangkat lunak yang mampu
menyimpan
dan mengolah data itu berkejaran
di
sekolah dan kantor-kantor
tak
lama berselang kami dikagetkan dengan
kabel
angin yang kerap mengirim suara dan kata
ke
telinga dan biji mata kami
seperti
mimpi kamipun terperanjat oleh sebuah
kotak
kecil yang seringkali bernyanyi sendiri
dari
kamar tidur sampai ke kamar mandi
belum
lagi sadar oleh paket yang masih membuat
kami
terpengarah tiba-tiba seseorang datang
menawarkan
paket lain bertulisan apple
demi
allah kami kira itu buah apple dari
perkebunan
canggih dengan serat selembut kapas
yang
mampu memperbaiki jaringan sel syaraf
kami
yang rusak. Tidak
sebaliknya
seluruh fungsi sel syaraf dan alam sadar
kami
dibawa terbang oleh syaraf apple bernama
android
itu, kami seolah menemu dunia lain
yang
mampu memperpendek jarak pembicaraan
negara-negara
lain atau rahasia segala sejarah
raja-raja
atau para wanita yang pernah
menikam
jantung dunia
semalaman
tidur kami dihiasi berbagai mimpi aneh
seorang
perempuan berkain satin datang
mencukur
kumis kami lalu bergerak ke bawah
menawarkan
celana dalam hangat dan nyaman
disitu
kami melihat ada kaus kaki menawarkan
kamar
tidur dan kolam renang
keesokan
paginya kami terperangah menyaksikan
berita
ditelevisi, anak-anak dengan mata tertutup
kehilangan
jalan ke depan setelah menjadi korban
keganasan
predator yang tak mampu mengendalikan
libido
setelah hormon testosteron itu masuk
keperedaran
darah melalui beberapa jaringan
dalam
tubuhnya sementara selama ini dia buta kalau
hormonnya
itu menstimulasi aktivitas seks
sekundernya,
dan dia juga buta tentang
maskulinisasi
yang mengacu pada perkembangan
abnormal
karakteristik seksualnya
tapi
semua itu bukan kesalahan tukang pos
yang
mengantarkan paket tekhnologi pagi itu
dan
kami juga tidak menyesali kedatangan mbah
google
yang kerap menyambangi pikiran
dan
imajinasi kami
Indramayu,
2017
Larry page
: pendiri google
Martin coope : penemu handphone
Bill gates : penemu Microsoft
word
Jan koum : pendiri whats app
Mark zuckerbe
Suhaeli , Lahir di Indramayu, 3
Maret 1956. Menyukai seni, praktisi pendidikan tinggal di Indramayu. Menempuh
pendidikan hingga S3 (2011), Dikenal
sebagai tokoh pendidikan di Indramayu,
tinggal di Singaraja Indramayu.
45.
Supi El-Bala
Ku rindu genangan air di
perutmu
Kecipak
mulutmu membangkitkan kejugalan
Dua
musim hujan telah kulewati
Tapi
entahlah hujan bersamamu
Menyimpan
banyak catatan kepenasaran
Malam
ini gemuruh itu mengawani mataku
Terasa
ekor matamu mematai rebahku
Sepi
di tepi hening di kelambu
Rerintik
rintih menyiprat ke jantung
Melengkung...
Dan
bangkit menghapit tubuh
Ringkihkan
malam
Dan
kubanganmu tetap menjadi rindu
Rindu
di saat hujan turun malam
Kresek,
25/01/2017
Supi El-Bala
Balada Rangda Bengsrat*
Siang
itu seperti kilat menerjang hari
Kendang
telinga pengak...
Lamaran
pemuda yang tak kukenal
Diterima
sang rama tanpa tanda tanya
“Aku
tak kenal, bagaimana aku cinta, Ayahanda?”
Jeritan
itu hanya bisa membelah dada dan mengiris hatiku...
Begitu
hari pelaminanku diketuk palu.
Hiruk
pikuk selang seling orang menyalamiku
Mengucapkan
selamat kiamat atas seluruh hidupku.
Dan
malam Jahanam itu mulai temaram....
Dengan
sigap kulepas semua dandanan pelaminan
5
menit.
Kakiku
sudah di atas jendela berlari mengejar angin utara
Ku
susuri jalan desa memasuki jalan berkendara
124
menit.
Aku
telah sampai di pinggir pantai memasuki rumah reyot bergeribik lusuh.
Dan
sosok renta yang dulu menjadi tempat keluh kesah lagi-lagi menjadi angel
Simbok.
Ya simbok pengasuh kanakku.
Sosok
ringkih yang dilupakan keluarga besar.
Entahlah...
Dia langsung memeluk dan menangis menumpahkan kerinduan
Seperti
menemukana gendongannya yang lama hilang.
Di
sanalah babak lamaku kembali menjadi buaian.
60
hari aku mendiami gubuk itu.
Entah
suamiku, lupa ayah-bundaku, hilang kekasihku,
MELUPAKAN
teman-teman yang komporiku untuk menjadi pemberontak memenuhi ego cinta!
Aku
Heppy di pinggir pantai. Itu saja !
Saat
bundaku dengan tersedu datang mengadu
Dengan
segala janji itu ini
Aku
kembali ke rumah besar itu menaiki teras-terasnya yg kaku
Kekasihku
telah menikah pilihan bapaknya !
Suamiku
yang tak sempat menikmati malam pertamaku sudah bahagia dengan istrinya.
Sementara
aku berstatus Janda.
Kata
Sastrawan Sunda: “Aku Rangda Bengsrat !”
Hanya
satu yang diketahui orang yang jelalatan di pinggir jalan
Yang
ku dengar “ada Jahe, Jahe... Janda Herang** !”
Mereka
buta atas kejadian malam saat mereka tertawa,
Saat
bicara asyiknya belah duren. Atau malam berdarah perawan. Di tenda biru
pelaminan.
Mungkin
hembusan isue suami yang sakit hati.
Jadilah
aku wanita tak dicerai berstatus janda masih perawan!
Diam
membisu di pertengahan malam
Saat
darah perawan ku tercecer di atas sprei
Lelaki
duda beranak banyak.
Bersama
lelaki yang dulu mengisi hati, yang baru ditinggal istrinya ke alam baka...
Supi El-Bala diberi
nama oleh Bapak-Emak, Supiyatna, Lahir dan Tinggal di Tangerang sejak 1976,
bekerja di Pokjawas Kemenag Kab. Tangerang Prov. Banten. Pernah menulis lepas
di beberapa harian Tangerang. Pernah ikut menulis puisi di antologi: Komunitas
Memo Penyair: MAKTA (Memo Anti Kekerasan Terhadap Anak), Lumbung Puisi Jilid IV
Penyair Indonesia: Margasatwa Indonesia, Antologi Penyair Nusantara: Puisi
Peduli Hutan, Puisi Penyair Indonesia: 6,5 SR Luka Pidie Jaya.