Rabu, 11 September 2019

Mengenal Puisi-puisi Internasional : Rut Retno Astuti

57.

Rut Retno Astuti

Stetoskop Kebebasan


Dalam perjalanan pantai biru
Kuinginkan tiap detik hadirmu 
Berdetak seperti jantung hidup
Berdenyut pasti tak pernah redup

Kuingin kau menjelma lima warna
Melingkup seperti pelangi nuansa
Seindah senja di pesisir Nusantara

Kuhasratkan hangat apimu selalu
Mendekapku di tepi lautan menderu 
Di mana lenguh angin bersahutan
Merdu dalam harmoni riak ketukan

Kumaui hati kita bagai air dan lautan
Terdeteksi stetoskop dalam kesatuan
Kata, nada dan irama di lautan cinta
Sumedang, Juli 2019










Rut Retno Astuti, lahir di Kota Tegal, tanggal 22 Pebruari. Dokter lulusan FK UNDIP Semarang ini, menulis beberapa genre sastra, antara lain : Dawai Jantung Hati (2014); Ritme Wanita Kita (2015) ; Tapak Ibu Pemberdaya (2016). Tergabung pula dalam AWWA (Asean Women Writers Association) dan karyanya termuat dalam Selendang Mayang (2017) Sketsa Wajah Ibu (2017); Antologi bersama lainya : PMK - 6 / Puisi Menolak Korupsi (2017) - Indonesia Masih Ada Matahari (2017).- Antologi Pentigraf & Putiba “Semangkuk Sup di Malam Kudus” (2017) ; Haiku Melawan Korupsi & Pameran Haiga HAKI (2017); Antalogi Puisi Wartawan Indonesia “Pesona Ranah Bundo” - HPN (2018). KDNP Negeri Bahari (2018); Haiku : Hati Rembulan (2018), dan masih banyak karya lainnya. (RRA) ***